Umat Islam dianjurkan memperbanyak amal ibadah di bulan Zulhijah. Salah satunya dengan puasa sunah yang dilakukan menjelang Idul Adha. Ketika puasa Zulhijah bertepatan dengan hari Senin, maka umat bisa meraih dua keutamaan sekaligus. Berikut bacaan niat puasa Zulhijah yang jatuh di hari Senin dan hukumnya.
Bulan Zulhijah merupakan bulan istimewa dalam kalender Hijriah karena di dalamnya terdapat sejumlah hari yang dimuliakan Allah SWT. Sepuluh hari pertama bulan ini dikenal sebagai Ayyamul 'Asyr, yakni hari-hari yang paling dicintai Allah SWT untuk beramal saleh.
Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam periode ini adalah puasa sunah, terutama pada tanggal 1 hingga 9 Zulhijah. Lantas, bagaimana hukumnya jika puasa Zulhijah bertepatan dengan puasa Senin dan Kamis? Simak niat puasa Zulhijah dan hukum menggabungkannya dengan puasa sunah Senin-Kamis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Zulhijah |
Hukum Puasa Zulhijah Digabung dengan Puasa Senin-Kamis
Banyak umat Islam yang ingin memaksimalkan ibadah di bulan Zulhijah dengan melaksanakan puasa sunah. Salah satu pertanyaan yang kerap muncul adalah bolehkah niat puasa Zulhijah digabung dengan puasa Senin atau Kamis? Ternyata, hal ini dibolehkan dan justru dianjurkan.
Melansir laman Kemenag, para ulama sepakat bahwa hukum melaksanakan puasa Senin dan Kamis di bulan Zulhijah adalah boleh dan sah. Bahkan, hal ini sangat dianjurkan karena keduanya merupakan amalan yang dicintai Allah SWT.
Anjuran berpuasa pada hari Senin dan Kamis tidak terbatas pada bulan tertentu. Artinya, selama bukan bulan Ramadan atau hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa seperti hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, maka puasa Senin dan Kamis bisa dilakukan kapan saja, termasuk di bulan Zulhijah.
Tak hanya itu, jika seseorang berpuasa pada hari Senin atau Kamis yang bertepatan dengan hari-hari awal Zulhijah, maka ia boleh menggabungkan dua niat sekaligus, yaitu niat puasa Senin (atau Kamis) dan niat puasa Zulhijah. Keduanya bisa dijalankan bersamaan dalam satu ibadah.
Dalam kitab I'anatut Thalibin, dijelaskan bahwa ketika dua sebab ibadah bertemu dalam satu waktu, seperti hari Arafah yang jatuh pada Senin, atau puasa Syawal yang jatuh pada Kamis, maka sangat dianjurkan untuk melaksanakan puasa tersebut demi menjaga kedua sebab tersebut. Kitab tersebut menyebutkan:
"Ketahuilah bahwa terkadang puasa memiliki dua sebab, seperti terjadinya hari Arafah atau hari Asyura yang bertepatan dengan hari Senin atau Kamis, atau hari Senin dan Kamis bertepatan dengan enam hari puasa Syawal, maka sangat dianjurkan berpuasa di hari tersebut untuk menjaga dua sebab tersebut. Jika berniat puasa untuk keduanya, maka keduanya sama-sama diperoleh, seperti halnya bersedekah pada kerabat dekat, yaitu bernilai sedekah dan bernilai menyambung silaturrahim."
Dengan demikian, menggabungkan puasa Senin-Kamis dengan puasa Zulhijah dalam satu niat bukan hanya sah, tetapi akan mendapatkan pahala berlipat ganda. Sebab, puasa hari Senin sendiri merupakan ibadah sunah yang juga dianjurkan Rasulullah SAW.
Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah bersabda: "Hari tersebut adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus atau diturunkannya wahyu kepadaku,". Maka dari itu, umat Islam yang berpuasa pada Senin di bulan Zulhijah berkesempatan meraih pahala dari dua amalan sekaligus.
Baca juga: Hukum Puasa Zulhijah Jelang Idul Adha |
Niat Puasa Zulhijah
Puasa Zulhijah termasuk dalam kategori puasa sunah, sehingga niatnya tidak harus dilafalkan sejak malam hari seperti puasa wajib Ramadan. Namun, lebih utama jika niatnya dilakukan sejak malam atau sebelum fajar. Berikut bacaan niat puasa Zulhijah yang bisa dibaca saat hendak melaksanakannya.
1. Niat Puaza Zulhijah dan Senin
Niat ini cukup diucapkan dalam hati sebelum fajar, sebagaimana umumnya niat puasa sunah. Bacaanini dibaca dengan niat melakukan dua ibadah sekaligus, yakni puasa Senin atau Kamis, dan puasa Zulhijah. Berikut contoh bacaan niat puasa Senin atau Kamis yang digabung dengan puasa Zulhijah.
Arab Latin: Nawaitu shauma yaumil itsnaini (atau yaumil khamis) wa syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya: Saya niat puasa pada hari Senin (atau Kamis) dan puasa bulan Zulhijah, sunah karena Allah Ta'ala.
2. Niat Puasa 1-7 Zulhijah
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: Saya niat puasa sunah bulan Zulhijah hari ini karena Allah ta'âlâ.
3. Niat Puasa Tarwiyyah 8 Zulhijah
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: Saya niat puasa sunah Tarwiyah hari ini karena Allah ta'âlâ.
4. Niat Puasa Arafah 9 Zulhijah
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: Saya niat puasa sunah Arafah hari ini karena Allah ta'âlâ.
Puasa di bulan Zulhijah merupakan salah satu amalan utama yang sangat dianjurkan bagi umat Islam. Jika hari-hari tersebut bertepatan Senin atau Kamis, maka menggabungkan kedua niat ibadah dalam satu puasa merupakan amalan yang sah, diperbolehkan, bahkan berpahala besar. Jadi, tak perlu ragu melaksanakan puasa gabungan ini.
(auh/irb)