Niat Puasa Syawal Enam Hari Setelah Idul Fitri

Niat Puasa Syawal Enam Hari Setelah Idul Fitri

Auliyau Rohman - detikJatim
Rabu, 02 Apr 2025 13:10 WIB
Close-up of religious Muslim woman and her family praying before the meal at dining table on Ramadan.
ILUSTRASI MEMBACA NIAT PUASA. Foto: Getty Images/Drazen Zigic
Surabaya -

Setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan selama sebulan penuh, muslim dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunah enam hari di bulan Syawal. Berikut ini niat yang benar untuk puasa Syawal dan waktu terbaik saat mengucapkannya.

Rasulullah SAW sangat menganjurkan muslim untuk melaksanakan puasa Syawal. Ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam hadis berikut ini.

مَنْ صَامَ رَمَضانَ ثُمَّ أَتَبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كانَ كصِيَامِ الدَّهْرِ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: Barang siapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka baginya (ganjaran) puasa selama setahun penuh. (HR Muslim)

عن ثوبان عن رسول اللہ ﷺ أنه قال : من صام رمضان وستة أيام بعد الفطر كان تمام السنة من جاء بالحسنة فله عشر أمثالها

ADVERTISEMENT

Artinya: Barang siapa yang berpuasa satu bulan Ramadan, ditambah enam hari (Syawal) setelah Idul Fitri, pahala puasanya seperti pahala puasa satu tahun. Dan, siapa yang mengerjakan satu amalan kebaikan, baginya sepuluh kebaikan. (HR Ibnu Majah)

Niat Puasa Syawal

Ada dua bacaan niat yang dibacakan sebelum menjalankan ibadah puasa dengan waktu masing-masing. Ada niat yang bisa dibacakan saat malam sebelum berpuasa, ada yang bisa dibacakan pagi ketika memutuskan bahwa hari itu hendak berpuasa.

Niat puasa Syawal Dibaca Malam Hari

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatis Syawwâli lillâhi ta'ala.

Artinya: Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah ta'ala.

Niat Puasa Syawal Dibaca Pagi atau Siang Hari

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitu shauma hadzal yaumi 'an ada'i sunnatis Syawwali lillahi ta'ala.

Artinya: Aku berniat puasa sunnah Syawal hari ini karena Allah ta'ala.

Waktu Pelaksanaan Puasa Syawal

Puasa Syawal dilakukan pada bulan Syawal selama enam hari. Perlu diketahui, puasa ini tidak dapat dilaksanakan saat 1 Syawal karena haram hukumnya. Sehingga puasa Syawal dapat dilangsungkan mulai 2 hingga 30 Syawal.

Sayyid Abdullah Al-Hadrami menjelaskan, puasa Syawal tidak harus dilakukan secara enam hari berturut-turut. Dalam kata lain, puasa Syawal dapat dilaksanakan secara terpisah selama masih dalam waktu bulan Syawal.

هَلْ يُشْتَرَطُ فَي صِيَامِ السِّتِّ مِنْ شَوَّالٍ اَلتَّوَالِي؟ اَلْجَوَابُ: اِنَّهُ لَا يُشْتَرَطُ فِيْهَا التَّوَالِي، وَيَكْفِيْكَ أَنْ تَصُوْمَ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ وَاِنْ كَانَتْ مُتَفَرِّقَةً، طَالَمَا وَقَعَتْ كُلُّهَا فِي الشَّهْرِ

Artinya: Apakah disyaratkan dalam puasa Syawal untuk terus-menerus? Jawaban: sesungguhnya tidak disyaratkan dalam puasa Syawal untuk terus-menerus, dan cukup bagimu untuk puasa enam hari dari bulan Syawal sekalipun terpisah-pisah, sepanjang semua puasa tersebut dilakukan di dalam bulan ini (Syawal). (Sayyid Abdullah al-Hadrami, al-Wajiz fi Ahkamis Shiyam wa Ma'ahu Fatawa Ramadhan, [Daru Hadramaut: 2011], halaman 139)

Kendati demikian, Imam Abu Al-Husain Yahya bin Abil Khair bin Salim Al-Umrani Al-Yamani mengungkapkan, lebih diutamakan untuk melaksanakan puasa Syawal secara terus-menerus.

يُسْتَحَبُّ لِمَنْ صَامَ رَمَضَانَ أَنْ يَتَّبِعَهُ بِسِتٍّ مِنْ شَوَّالٍ. وَالْمُسْتَحَبُّ: أَنْ يَصُوْمَهَا مُتَتَابِعَةً، فَإِنْ صَامَهَا مُتَفَرِّقَةً جَازَ

Artinya: Disunahkan bagi orang yang puasa di bulan Ramadhan untuk meneruskan dengan puasa enam hari dari bulan Syawal. Dan (praktik) yang dianjurkan, yaitu dengan berpuasa Syawal secara terus-menerus, dan jika puasa dengan cara terpisah, maka diperbolehkan. (Imam Abul Husain, Al-Bayan fi Mazhabil Imam Asy-Syafi'i, [Darul Minhaj: 2000], juz III, halaman 548)

Keutamaan Puasa Syawal

Keistimewaan utama puasa Syawal adalah ganjarannya yang setara dengan puasa satu tahun. Meski begitu, ada beberapa keutamaan puasa Syawal lainnya seperti dirangkum dari laman NU Online.

1. Penyempurna Puasa Ramadan

Salah satu manfaat ibadah sunah adalah sebagai penyempurna ibadah fardu. Sebagaimana salat sunah rawatib (qabliyah dan ba'diyah) yang bisa menjadi penyempurna bagi salat fardu. Demikian juga puasa sunah Syawal bisa menjadi penyempurna puasa Ramadan.

2. Pahala Puasa Satu Tahun

Keutamaan puasa enam hari di bulan Syawal setara dengan puasa satu tahun. Rasulullah SAW bersabda, "Puasa bulan Ramadan (ganjarannya) sepuluh bulan, dan puasa enam hari (sama dengan) dua bulan. Itulah puasa satu tahun." (HR Ibnu Khuzaimah)

3. Tanda Diterimanya Puasa Ramadan

Salah satu ciri-ciri diterimanya amal ibadah adalah konsistensi melakukan ibadah yang lain setelah ibadah pertama selesai. Begitupun dalam puasa Ramadan. Salah satu ciri-ciri diterimanya puasa Ramadan adalah seseorang melakukan puasa sunah Syawal setelahnya.

4. Sebagai Tanda Syukur

Melaksanakan puasa sunah Syawal merupakan bukti syukur seorang hamba karena selama bulan Ramadan telah memperoleh anugerah dari Allah SWT baik berupa ibadah-ibadah yang bisa dijalani di dalamnya ataupun ampunan yang dijanjikan bagi orang yang beribadah selama bulan puasa. Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ [وفي رواية]: مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: Siapa saja yang berpuasa Ramadan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni. [dalam riwayat lain]: "Siapa saja yang menghidupkan malam hari bulan Ramadan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni." (HR Bukhari dan Muslim)

5. Menjaga Konsistensi Ibadah

Selesainya bulan Ramadan bukan berarti ibadah-ibadah di dalamnya terputus. Umat Muslim dianjurkan untuk tetap menjaga konsistensi ibadah tersebut. Salah satunya adalah dengan berpuasa sunah Syawal sebagai bukti konsistensi puasa yang sudah dilakukan selama Ramadan.




(auh/irb)


Hide Ads