Warga Suku Batak mendatangi Kantor Desa Pesu, Kecamatan Maospati, Magetan, pasca-viral kasus Bitner Sianturi yang mengamuk dan menuntut tukang sayur Rp 540 juta. Komunitas Pemuda Batak Bersatu DPC Magetan justru menyatakan dukungannya kepada Marno dan menyayangkan tindakan Bitner.
Sekitar 10 orang dari komunitas tersebut mengenakan seragam merah dan bertemu dengan Kepala Desa Pesu, Gondo. Kehadiran mereka juga disambut oleh TNI-Polri, serta tokoh masyarakat setempat.
"Kami merasa prihatin atas viralnya saudara Bitner dan menyayangkan kejadian yang seharusnya tidak perlu terjadi. Kami dukung penjual sayur (Marno) agar mendapat penghidupan layak," ujar Ketua Pemuda Batak Bersatu DPC Magetan, Jaken Sinurat, dalam forum bersama perangkat Desa Pesu, Senin (10/2/2025).
Jaken menegaskan, setiap warga negara berhak mendapatkan kehidupan yang layak, termasuk Marno sebagai penjual sayur keliling. Pihaknya juga akan mengawal kasus gugatan Bitner di Pengadilan Negeri Magetan.
"Kami akan kawal hingga persidangan," kata Jaken kepada wartawan.
Sementara itu, Kepala Desa Pesu, Gondo menyatakan, pihak desa tetap melindungi warganya, termasuk Bitner, namun tidak akan mengeluarkan uang sepeser pun untuk tuntutan yang diajukannya.
"Bagaimanapun, Pak Bitner adalah warga kami, jadi tetap kita lindungi, ndak mungkin kita usir. Tapi kami juga tidak akan mengeluarkan uang sepeser pun terkait tuntutan Rp 540 juta," tandas Gondo.
Pantauan detikJatim, Penjagaan di Kantor Desa Pesu diperketat oleh TNI-Polri. Hal ini sebagai langkah antisipasi kedatangan Komunitas Pemuda Batak DPC Magetan setelah kasus Bitner viral.
"Kami memantau adanya informasi bahwa orang Batak akan datang ke kantor Desa Pesu. Kami bersama TNI ikut memantau situasi, semoga kondusif," ujar Waka Polsek Maospati AKP Haryono kepada detikJatim, Senin (10/2/2025).
Haryono menjelaskan bahwa rombongan yang datang merupakan anggota Komunitas Pemuda Batak DPC Magetan yang ingin membahas kasus perseteruan antara Bitner dan Marno.
Sebelumnya, sebuah video yang viral di media sosial menunjukkan seorang pria di Magetan mengamuk dan mengusir seorang pedagang sayur keliling. Dalam video berdurasi 1 menit 48 detik itu, pria yang merekam kejadian terus memarahi dan mengumpat Marno yang sedang melayani pembeli.
Dalam video tersebut, Marno dan pria perekam terlibat adu mulut. Pria tersebut juga menuding Marno sebagai penyebab banyak warung gulung tikar.
"Kampungmu sana, kalau bikin rusuh jangan di kampung orang. Kamu sok jagoan. Gak boleh hidup suka-suka sendiri. Orang lain juga perlu cari makan, bukan hanya kamu. Kamu tahu nggak berapa banyak warung mati gara-gara kamu? Kamu jagoan," ujar pria itu dengan nada marah.
Simak Video "Video: Heboh Tukang Sayur di Magetan Digugat Rp 540 Juta oleh Pemilik Warung"
(hil/iwd)