Hujan deras yang mengguyur Kota Lamongan selama lebih dari 1 jam pada Senin petang (17/11/2025) menyebabkan sejumlah kawasan perkotaan terendam banjir. Genangan setinggi 20 hingga 40 sentimeter membuat arus lalu lintas terganggu dan memicu banyak motor mogok.
Banjir terlihat merendam sejumlah jalan protokol, seperti Jalan Lamongan Rejo, Jalan Basuki Rahmat, hingga kawasan perumahan warga. Seorang pengendara motor, Kusaini mengaku kesulitan saat melintas.
"Airnya tinggi, motor banyak yang mogok. Jalan juga macet karena kendaraan harus pelan," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kusaini menambahkan bahwa persoalan drainase memang menjadi keluhan warga setiap musim hujan. Tak hanya jalan raya, banjir juga masuk ke rumah warga di Lingkungan Rangge, Kelurahan Sukomulyo, serta Kelurahan Tumenggungan.
"Sudah sering begini. Kalau hujan deras, pasti banjir. Harusnya selokan dibersihkan," katanya.
Hal yang sama juga diakui oleh Faisol, warga Kelurahan Tumenggungan. Ia mengaku, ada belasan rumah yang tergenang air akibat hujan deras yang melanda kawasan Lamongan pada Senin petang itu. Ia menyebut, genangan air yang ada di depan rumahnya setinggi lutut orang dewasa.
"Belasan rumah terendam dan air sudah setinggi lutut," akunya.
Saat ini, kata Faisol, gang di depan rumahnya sudah ditutup warga karena tingginya genangan air. Ini dilakukan agar tidak ada kendaraan yang lewat supaya air tidak masuk ke rumah lebih banyak lagi.
"Kursi dan tiang bendera di gunakan warga untuk menghalau kendaraan yang lewat, supaya air tidak masuk ke rumah lebih banyak," jelasnya.
Warga menyebut kondisi ini sudah sering terjadi setiap kali hujan turun dengan intensitas tinggi. Menurut warga, banjir rutin terjadi karena saluran drainase yang tidak berfungsi optimal. Mereka menilai pemerintah daerah belum memprioritaskan pengerukan selokan dan gorong-gorong sebagai langkah pencegahan banjir.
Meski demikian, banjir di kawasan perkotaan Lamongan biasanya surut dalam waktu 1 hingga 2 jam. Sejumlah sungai di wilayah kota juga dilaporkan mengalami kenaikan debit akibat curah hujan yang tinggi.
(dpe/abq)












































