Waspada! Ini Kabupaten dan Kecamatan di Jawa Timur yang Rawan Banjir

Waspada! Ini Kabupaten dan Kecamatan di Jawa Timur yang Rawan Banjir

Angely Rahma - detikJatim
Selasa, 19 Nov 2024 07:45 WIB
Densus 88 menangkap dua terduga teroris di Jatim hari ini, yakni di Surabaya dan Tuban. Mereka dari jaringan berbeda.
ILSTRASI banjir di Jawa Timur. Foto: Enggran Eko Budianto/detikcom
Surabaya -

Saat ini, seluruh wilayah di Indonesia tengah memasuki musim pancaroba, yaitu masa peralihan dari musim kemarau menuju musim hujan. Menanggapi hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur telah memetakan sejumlah daerah rawan bencana di wilayahnya ketika memasuki musim hujan.

Beberapa bencana yang berpotensi terjadi pada musim ini, antara lain banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor. Adapun wilayah di Jawa Timur yang memiliki risiko tinggi menghadapi bencana tersebut meliputi Pasuruan, Sampang, Bangkalan, Lamongan, Nganjuk, dan Mojokerto.

Wilayah Jawa Timur yang Rawan Banjir

Wilayah Jawa Timur memiliki beberapa daerah yang rawan banjir, terutama pada musim penghujan. Titik rawan banjir itu meliputi berbagai wilayah. Berikut wilayah Jawa Timur yang rawan banjir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Pasuruan

BPBD Kabupaten Pasuruan telah memetakan sembilan kecamatan sebagai wilayah rawan banjir dan tiga kecamatan rawan angin puting beliung. Kecamatan yang masuk zona rawan banjir meliputi Gempol, Beji, Bangil, Kraton, Rembang, Rejoso, Gondangwetan, Winongan, dan Nguling.

Sementara itu, kecamatan yang dianggap rawan angin puting beliung adalah Bangil, Purwodadi, dan Beji. Pasuruan memiliki riwayat banjir yang cukup mengkhawatirkan.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, pada 2019, terdapat 73 desa di Pasuruan yang terdampak banjir. Pada 2020, jumlah ini sedikit menurun menjadi 72 desa, namun kembali meningkat signifikan pada 2021 dengan 83 desa atau kelurahan yang terendam banjir.

2. Sampang

Kabupaten Sampang di Pulau Madura juga menjadi salah satu daerah rawan banjir. Meskipun BPBD dan BMKG belum mengeluarkan rilis resmi terkait wilayah rawan, masyarakat di Sampang diimbau tetap waspada.

Berdasarkan data BPS Jawa Timur, pada 2019 terdapat 10 desa yang terdampak banjir. Angka ini sempat menurun menjadi lima desa pada 2020, namun kembali melonjak pada 2021, dengan 14 desa yang terendam banjir.

Kasus banjir di Sampang semakin memprihatinkan pada musim hujan Maret 2024, di mana sebanyak empat kecamatan atau sekitar 16 desa dilaporkan terendam banjir. Hal ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi musim penghujan mendatang.

3. Bangkalan

Bangkalan juga termasuk dalam daftar kabupaten rawan banjir di Jawa Timur. Berdasarkan data BPS Jawa Timur, pada 2019, terdapat lima desa yang terdampak banjir. Jumlah ini meningkat menjadi sembilan desa pada 2020, dan kembali menurun menjadi lima desa pada 2021.

Pada musim hujan Maret 2024, situasi banjir di Bangkalan memburuk dengan enam kecamatan terdampak banjir. Keenam wilayah tersebut, yaitu Kecamatan Arosbaya, Geger, Konang, Kokop, Klampis, dan Blega.

Rinciannya, Kecamatan Arosbaya terdapat lima desa terdampak banjir, Kecamatan Geger dan Konang masing-masing ada dua desa, Kecamatan Kokop terdapat lima desa, dan Kecamatan Blega menjadi yang paling parah dengan 12 lokasi terdampak banjir.

4. Lamongan

Lamongan menjadi salah satu kabupaten dengan jumlah bencana banjir terbanyak di Jawa Timur. Berdasarkan data BPS Jawa Timur, pada 2019, terdapat 65 desa terdampak banjir. Jumlah ini meningkat menjadi 79 desa pada 2020, dan melonjak tajam menjadi 104 desa pada 2021.

Tidak hanya itu, pada musim hujan Maret 2024, banjir melanda 15 desa di empat kecamatan di Lamongan. Wilayah terdampak mencakup dua kelurahan di Kecamatan Babat, tujuh desa di Kecamatan Laren, serta tiga desa di Kecamatan Maduran dan Kalitengah.

5. Nganjuk

Kasus banjir di Nganjuk juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan data BPS Jawa Timur, pada 2019 terdapat 25 desa terdampak banjir, pada 2020 jumlahnya meningkat menjadi 42 desa, dan pada 2021 mencapai 62 desa.

Pada awal musim penghujan ini, Desa Mlorah di Nganjuk sudah terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 50 cm pada November 2024. Sedangkan, pada musim hujan April 2024, hujan deras menyebabkan puluhan rumah di Nganjuk terendam hingga ketinggian 1 meter. Selain itu, empat desa di Kecamatan Lengkong juga terendam banjir.

6. Mojokerto

Mojokerto juga tercatat sebagai daerah rawan banjir. Berdasarkan data BPS Jawa Timur, pada 2019 terdapat 30 desa terdampak banjir. Jumlah ini menurun menjadi 20 desa pada 2020, namun kembali meningkat menjadi 29 desa pada 2021.

Pada musim penghujan sebelumnya, tepatnya Maret 2024, banjir melanda Desa Lebak Jabung di Kecamatan Jatirejo, Desa Kedunggempol, dan Desa Modopuro di Kecamatan Mojosari, serta Desa Balongmasin di Kecamatan Pungging. Banjir ini merendam ratusan rumah warga selama beberapa hari, menyebabkan keresahan dan kerugian yang signifikan.

Itulah enam kabupaten di Jawa Timur yang memiliki potensi bencana banjir selama musim hujan. Pada beberapa kabupaten, BPBD dan BMKG memang belum memberikan pengumuman jelas mengenai kecamatan yang rawan banjir.

Menanggapi hal ini masyarakat diharapkan untuk tetap waspada dan mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi potensi bencana ini. Langkah antisipasi seperti membersihkan saluran air, menjaga lingkungan tetap bersih, dan mematuhi arahan dari BPBD setempat sangat penting untuk mengurangi risiko dan dampak yang mungkin terjadi.

Artikel ini ditulis oleh Angely Rahma, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(hil/irb)


Hide Ads