Banjir melanda 11 desa/kelurahan di 5 kecamatan Kabupaten Pasuruan. Warga pun merayakan Lebaran di tengah genangan banjir.
Banjir disebabkan hujan dengan intensitas tinggi di Kabupaten Pasuruan Minggu (30/3/2025) pukul 14.30 WIB dengan durasi lebih dari 3 jam. Hal itu berdampak pada meluapnya DAS Kedunglarangan, dan DAS Rejoso.
"Banjir di Kecamatan Rejoso, Winongan, Beji, Grati dan Bangil," kata Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan Sugeng Hariyadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Kecamatan Rejoso, banjir melanda Desa Toyaning dan Desa Rejoso Lor. Ketinggiannya antara 20-40 sentimeter, dan 380 kepala keluarga (KK) terdampak.
Banjir di Kecamatan Winongan melanda Desa Winongan Kidul, Prodo, Bandaran, dan Winongan Lor. Sebanyak 1.050 KK terdampak banjir ketinggian 20-50 sentimeter.
Kemudian di Kecamatan Beji, banjir terjadi di Desa Gunung Gangsir setinggi 10 sentimeter. Lalu di Kecamatan Grati, banjir di Desa Kedawung Kulon dan Desa Kedawung Wetan dengan ketinggalan maksimal 50 sentimeter dan berdampak pada 258 KK.
Di Kecamatan Bangil, banjir terjadi di Desa Tambaan dan Kelurahan Kalianyar. Ketinggian antara 10-20 sentimeter berdampak pada 255 KK
"Data sementara total jumlah terdampak 1.943 KK atau 5.289," jelas Sugeng.
TRC melakukan kaji cepat dan melakukan pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana dengan distribusi logistik. BPBD mengimbau seluruh masyarakat Kabupaten Pasuruan, agar selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaam menghadapi potensi cuaca dan curah hujan yang berlimpah.
Salah satu lokasi paling parah, Dusun Gambiran, Desa Bandaran, Kecamatan Winongan. Ketinggian air mencapai 50 sentimeter.
Warga setempat, Satuhar, mengatakan air yang menggenangi permukiman merupakan kiriman dari hulu yang menyebabkan DAS Rejoso meluap. Ia pun mengaku khawatir banjir tidak segera surut, mengingat besok akan menjalankan salat Idul Fitri.
"Lebaran membawa duka untuk warga Gambiran. Sedih besok mau salat Id. Besok pagi kemungkinan belum surut ini," katanya.
(ihc/iwd)