Jatim Sepekan: Ivan Sugiamto Ditangkap-Siswi MI Dibunuh dan Diperkosa

Jatim Sepekan: Ivan Sugiamto Ditangkap-Siswi MI Dibunuh dan Diperkosa

Fatichatun Nadhiroh - detikJatim
Minggu, 17 Nov 2024 19:30 WIB
Ivan Sugianto wali murid MAK Gloria 2 Surabaya yang paksa siswa sujud sambil gonggong bak anjing ditangkap
Ivan Sugiamto diamankan (Foto: Dok. Istimewa)
Surabaya -

Dalam sepekan, beberapa berita di detikJatim menyedot perhatian khalayak umum. Bahkan menjadi pusat perhatian menteri.

Berita-berita itu di antaranya kasus pembunuhan yang dilakukan seorang anak di Sidoarjo tega membunuh ibunya hanya masalah sepele, yakni tidak dibelikan HP.

Selain itu kasus perundungan yang dialami siswa SMAK 2 Gloria. Ivan Sugiamto, wali murid memaksa siswa untuk menggonggong dan sujud. Selain itu ada kasus pembunuhan-pemerkosaan yang dialami siswi MI Banyuwangi dan seorang ibu dan anak di Putat Surabaya dibacok hingga tewas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut rincian beritanya:

1. Anak Bunuh Ibu gegara Tak Dibelikan HP

Seorang ibu rumah tangga bernama Suwati (50) warga Desa Tambakrejo, Kecamatan Waru, Sidoarjo ditemukan tewas di kamar rumahnya sekitar pukul 12.30 WIB. Warga menyebut korban diduga dibunuh anaknya berinisial H (30). Kasus itu kini telah diselidiki polisi.

Aan (30), warga setempat mengatakan sebelum ditemukan tewas, korban dan pelaku sempat adu mulut. Sesaat setelahnya terdengar teriakan korban hingga ditemukan tewas.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan pelaku ditangkap warga. Warga yang mendengar teriakan korban segera masuk ke rumah. Ternyata teriakan itu datang dari dalam kamar yang tertutup.

"Sebelumnya terdengar keributan antara anak dan ibu kandungnya. Setelah warga berdatangan terlihat korban tengkurap di lantai," kata Aan, Rabu (13/11/2024).

Warga lalu mendobrak kamar itu. Saat itu warga melihat korban tengkurap dengan kepala berlumuran darah. Di dekatnya ada anak korban sedang tidur dalam keadaan teler diduga karena mabuk dan diamankan warga.

Setelah itu warga melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Waru. Tak lama pelaku kemudian diamankan dan jenazah korban dievakuasi.

"Sepertinya anak kandung (yang membunuh) korban sedang mabuk, dari cerita keluarga bahwa pelaku ini minta handphone ke ibunya," jelas Aan.

Saat ditemukan warga, korban dalam posisi tengkurap di lantai. Sedangkan di bagian kepala ada bekas luka.

"Setelah melihat ada korban yang meninggal, warga langsung menghubungi polisi," tegasnya.

Hal yang sama disampaikan oleh W (22), anak korban yang menyebut kakaknya atau pelaku memang kerap ribut dengan ibunya. Terlebih jika permintaannya tak dipenuhi.

"Memang sering bertengkar antara kakak sama Ibu, tapi tidak separah hari ini. Saya sempat mendengar ada permintaan tapi, permintaan apa saya sendiri tidak mengetahui," kata W.

Selengkapnya bisa dibaca di sini

2. Ivan Sugiamto, Pelaku Perundungan Siswa SMAK Surabaya Diamankan

Ivan Sugiamto, wali murid yang memaksa siswa SMAK Gloria 2 Surabaya sujud minta maaf sambil menggonggong bak anjing ditangkap polisi. Dia diamankan di Polrestabes Surabaya.

Ini bermula kasus penganiayaan dan salah paham terjadi di SMAK Gloria 2 Surabaya pada Senin (21/10/2024). Kasus itu bermula saat Ivan Sugiamto tak terima anaknya diejek dan dibully teman sekolahnya di SMAK Gloria 2.

Karena hal ini, Ivan lantas mendatangi sekolah dan memaksa siswa yang diduga mengejek anaknya minta maaf sambil bersujud dan menggonggong seperti anjing.

Kasus ini kemudian viral dan mendapat perhatian serta protes dari wlai murid lainnya. Namun, kedua pihak kemudian bertemu. Mereka saling memaafkan dan memutuskan untuk berdamai.

Meski sudah damai, namun kasus hukum perundungan itu berbuntut panjang. Karena ternyata kasus hukumnya tetap bergulir dan para wali murid yang anaknya disuruh sujud dan menggonggong bak anjing tetap memproses hukum Ivan.

Rupanya, Aksi Ivan Sugiamto memaksa siswa SMAK Gloria 2 Surabaya bersujud meminta maaf sambil menggonggong ternyata terjadi dua kali. Awalnya, kejadian itu dilakukan di lingkungan luar sekolah.

Namun, karena peristiwa itu menarik perhatian publik, kejadian diulang kembali dan dipindahkan di satu ruangan dalam sekolah.

"Pertama kali kejadian bersujud dan menggonggong itu dilakukan di lingkungan sekolah dan tidak ada yang melerai kecuali security dan ayah korban," kata kuasa hukum korban, Reifon Cristabella kepada wartawan, Jumat (15/11/2024).

Saat ayah korban dan security berusaha melerai, Ivan tidak memberikan izin. Tak berselang lama, kejadian itu kembali diulang di tempat yang berbeda.

"Dipindahkan di dalam satu ruangan di dalam sekolah (kejadian bersujud dan menggonggong). Pada saat dipindahkan, sangat disayangkan, kejadian yang saya sebutkan di depan, berlutut dan menggonggong terulang kembali," jelas Bella.

Bahkan belasan rekening pengusaha Surabaya Ivan Sugiamto diblokir. Pemblokiran dilakukan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) karena terindikasi ada aktivitas ilegal.

"Ya, sudah (diblokir). Ada indikasi terkait aktivitas illegal," kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana saat dihubungi, Kamis (14/11/2024).

Selain rekening Ivan, PPATK turut memblokir rekening terkait Valhalla Spectaclub Surabaya. PPATK menyebut kasus akan terus berkembang.

"Iya ada belasan. Berkembang terus," jelasnya.

Ivan ditangkap di Bandara Juanda pada Kamis (14/11/2024). Ivan lantas dikeler ke Polrestabes Surabaya untuk proses lebih lanjut.

"Selesai gelar perkara saudara I (Ivan) sudah dinyatakan sebagai tersangka," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Dirmanto di Mapolrestabes Surabaya, dilansir detikJatim.

Selengkapnya bisa dibaca di sini

3. Pembunuhan-Pemerkosaan Siswi MI

Siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Banyuwangi berusia7 tahun ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan, Rabu (13/11/2024) sekitar pukul 10.30 WIB. Diduga, korban mengalami pemerkosaan. Dari hasil autopsi sementara, korban mengalami tanda kekerasan di tubuhnya.

Ditemukan luka di badan korban. Ada dugaan korban jadi korban pemerkosaan. Saat ditemukan, korban dalam keadaan telentang di semak ilalang. Penemuan itu selanjutnya dilaporkan ke polisi.

Korban masih memakai baju seragam sekolah tanpa memakai celana. Sepatu korban juga ditemukan terlepas dan ditemukan tak jauh dari mayat korban ditemukan. Tak hanya itu, polisi menemukan di sekitar TKP juga kancing baju korban.

Polisi dari Polresta Banyuwangi dan Polda Jatim telah melakukan serangkaian pemeriksaan. Mulai dari olah TKP, memeriksa saksi-saksi, hingga mengirimkan sejumlah barang bukti ke laboratorium forensik dan melakukan autopsi terhadap jenazah korban.

"Dari awal kejadian kami sudah berkolaborasi di-backup teman-teman dari Polda. Perlu kami sampaikan, tim masih bekerja secara scientific investigation seluruh hasil olah TKP, barang bukti sudah kami bawa ke labfor, termasuk korban juga sudah autopsi," terang Rama.

"Target kami masih bekerja, yang jelas semakin cepat akan semakin bagus, tim gabungan dari Polda juga sudah turun dari kemarin, termasuk dengan scientific identifikasi," pungkasnya.

Sementara Menteri PPA Arifah Fauziah mendesak Polres Banyuwangi segera menuntaskan kasus tersebut dan menangkap pelaku. Ia meminta keadilan harus ditegakkan, dan kasus diselesaikan secepat-cepatnya.

Pihaknya juga mendorong dan mendukung upaya yang telah dilakukan kepolisian untuk membuka tabir pelaku dugaan pembunuhan dan pemerkosaan tersebut. Selain itu, dia mengharapkan partisipasi masyarakat mengungkap kasus yang telah menewaskan korban.

"Partisipasi masyarakat juga kami harapkan bisa memberikan informasi sekecil apapun untuk bisa membantu penyelesaian permasalahan ini," kata Arifah kepada wartawan di sela kunjungan ke rumah korban, Jumat (15/11/2024).

"Jadi, Pak Kapolres tadi juga sudah berjanji bahwa akan menyelesaikan dengan secepat-cepatnya, menangkap pelaku dan hukum harus ditegakkan. Semoga cepat ditangkappelakunya," tegasnya.

Menurutnya, kasus ini di luar batas kemanusiaan. Ia pun meyakini, kepolisian akan segera mengungkap dan menangkap pelaku yang tega melakukan perbuatan di luar batas kemanusiaan tersebut.

"Ini perbuatan di luar batas kemanusiaan sangat keji dan tidak manusiawi. Saya yakin semua pihak khususnya pak polisi pasti ingin segera mengungkap siapa pelakunya" tegas Arifah.

Selengkapnya bisa dibaca di sini

4. Andy Bacok Adik-Keponakan di Surabaya

Polisi mengungkap motif Andy Surotriono (68) tega membacok dua perempuan yang merupakan adik kandung, Sundari Hartatik, dan keponakan, Cynthia Kartika Tjandra alias Yiyin (34), di Surabaya, Jawa Timur (Jatim).

Pelaku sakit hati dan dilarang tinggal di rumah yang kini menjadi milik korban.
Peristiwa tersebut terjadi di kediaman Jalan Putat Indah Tengah 1 No 8 Sukomanunggal, Surabaya, Kamis (14/11/2024) sekitar pukul 18.30 WIB.

Pelaku sakit hati kepada korban. Korban sering mengejek dan melarang pelaku tinggal di rumah warisan yang sudah menjadi milik korban.

"Pelaku merasa terhina dan sakit hati, lalu mengambil pisau dapur dari dalam kamar, lalu membacokkan ke korban SH berulang kali. Lalu anaknya, CK, pun ikut. Pelaku kemudian membacoknya berkali-kali sampai keduanya tidak berdaya," ujar Kapolsek Sukomanunggal Kompol Zainur Rofik saat dimintai konfirmasi detikJatim, Jumat (15/11/2024).

Zainur juga mengatakan peristiwa sadis itu terjadi saat pelaku, korban, dan adiknya berkumpul di rumah yang menjadi TKP untuk melakukan mediasi.

"Mereka berkumpul di TKP untuk melakukan mediasi masalah harta warisan. Tapi, sebelum terjadi mediasi, sudah terjadi pembacokan oleh pelaku pada kedua korban," katanya.

Kedua korban yang sudah tidak berdaya dilarikan ke dua rumah sakit berbeda oleh pihak keluarga. SH dilarikan ke RS Mitra Keluarga, sementara CK di RS Mayapada.

"Korban dalam kondisi kritis, dan sesampai di RS korban dinyatakan meninggal dunia. Lalu anak korban yang lain menelpon 112 dan diteruskan ke polisi," tutur Zainur.

Polsek Sukomanunggal dan Tim Inafis Polrestabes Surabaya pun langsung melakukan olah TKP. Hasilnya ditemukan CCTV di atas dekat pintu utama. Kemudian ada ceceran darah di beberapa titik seperti di teras depan pintu utama, di lantai, dinding, hingga di atas sebuah meja.

Selain itu meja dan kursi di dalam rumah juga berantakan, terdapat patahan kursi dengan bercak darah, serta polisi menemukan tas milik pelaku yang berisi pisau di lemari kamarnya.

Setelah melakukan olah TKP, polisi langsung mengamankan pelaku pada Kamis (15/11) pukul 22.47 WIB.

Selengkapnya bisa dibaca di sini

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Diduga 20 Tahun KDRT Istri, Suami di Surabaya Ditangkap Polisi"
[Gambas:Video 20detik]
(abq/fat)


Hide Ads