Sundari Hartatik dan Cynthia Kartika Tjandra alias Yiyin (34) tewas menjadi korban pembacokan. Ibu dan anak itu tewas dibunuh kakak Sundari yang bernama Andy Surotrinoto (68) karena masalah warisan.
Andy menggorok leher Sundari, dan melukai keponakannya hingga tak berdaya dan tewas saat menjalani perawatan di rumah sakit. Motif pembunuhan yang dilakukan Andy juga dipicu sakit hati karena diejek korban.
Berikut sejumlah fakta Andi bunuh Sundari dan Yiyin karena masalah warisan:
1. Andy dan Sundari Sering Cekcok
Ketua RW 3 Kelurahan Putat Gede, Kecamatan Sukomanunggal Susanto mengatakan, pelaku dan korban sering terlibat cekcok sebelum kejadian pembacokan. Pembunuhan itu karena masalah rumah waris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Susanto sendiri sempat memediasi pelaku dan korban, namun tidak berhasil. Dua hari sebelum kejadian, ia mengaku intensitas cekcok antara pelaku dan korban semakin meningkat.
"Pernah saya mediasi sekitar bulan lalu, ternyata belum ada titik temu," katanya kepada detikJatim, Jumat (15/11/2024).
2. Motif Andy Bunuh Adik dan Keponakannya
Menurut keterangan Susanto, masalah warisan bermula ketika rumah orang tua pelaku dan korban dihibahkan kepada Sundari. Jadi, pelaku tidak terima akhirnya terjadi keributan," ungkapnya.
Sementara Kapolsek Sukomanunggal Kompol Zainur Rofik menjelaskan, motif pembunuhan itu selain masalah warisan, juga dipicu karena pelaku sakit hati dengan korban yang sering mengejeknya.
"Pelaku merasa sakit hati dengan korban SH karena sering diejek dengan kata-kata pengangguran, penyakitan, tidak boleh tinggal di rumah yang sudah menjadi milik korban," ujarnya.
3. Pembacokan Dilakukan Saat Hendak Mediasi
Peristiwa pembacokan terjadi di kediamannya Jalan Putat Indah Tengah 1 No 8 Sukomanunggal, Surabaya, Kamis (14/11/2024) sekitar pukul 18.30 WIB. Saat kejadian sebenarnya Andy dan Sundari hendak melakukan mediasi masalah harta warisan.
Namun, belum sempat melakukan mediasi, Andy melakukan pembacokan kepada Sundari dan Yiyin. Pelaku yang merasa sakit hati membacok kedua korban menggunakan pisau dapur yang diambil dari kamarnya.
"Pelaku membacokkan pisau dapur ke korban SH berulang kali. Lalu, anaknya CK pun ikut (dibacok). Pelaku kemudian membacoknya berkali-kali sampai keduanya tidak berdaya," tutur Zainur, Jumat (15/11/2024).
4. Korban Meninggal Saat Perawatan di RS
Pihak keluarga pun melarikan korban yang sudah tidak berdaya ke dua rumah sakit berbeda. Sundari dilarikan ke RS Mitra Keluarga, sementara Yiyin dibawa ke RS Mayapada. Sayangnya, nyawa kedua korban tak tertolong saat dirawat di rumah sakit berbeda.
"Korban dalam kondisi kritis, dan sesampai di RS, korban dinyatakan meninggal dunia. Lalu, anak korban yang lain menelpon 112, dan diteruskan ke polisi," tutur Zainur.
Sundari menderita luka sayatan di leher. Sementara Yiyin ditemukan luka robek di pipi kanan, luka robek di atas dan bawah mata kiri, luka robek di dada tengah dan di atas payudara kiri, serta luka robek di bawah telinga kiri.
5. Pelaku Duduk di Rumahnya Usai Bacok Adik dan Keponakan
Andy tidak melarikan diri usai melakukan aksi kejinya. Ia duduk di rumahnya hingga petugas datang melakukan olah TKP dan penangkapan.
"Pelaku cuma duduk sampai petugas datang. Itu setelah pihak keluarga lapor ke Command Center 112," ungkap Susanto.
(irb/iwd)