Sepeda Angin Warna Pink Saksi Bisu Siswi MI Banyuwangi Dibunuh-Diperkosa

Sepeda Angin Warna Pink Saksi Bisu Siswi MI Banyuwangi Dibunuh-Diperkosa

Eka Rimawati - detikJatim
Kamis, 14 Nov 2024 18:40 WIB
Sepeda angin pink, teman perjalanan NCA bocah MI yang tewas di kebun kosong.
Sepeda angin korban yang kerap dipakai sehari-hari (Foto: Eka Rima/detikJatim)
Banyuwangi -

Suasana desa di Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, terusik dengan hilangnya siswi kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang tak kunjung pulang dari sekolahnya.

Sang Ibu SA (30) dengan perut memasuki usia 9 bulan resah menanti kedatangan putri kesayangannya di ujung jalan desa. Pukul 10.00 WIB, SA mengaku anaknya tiba di rumah ditemani sepeda angin mini warna pink. Namun, pada Rabu (13/11/2024) tak seperti biasanya, bocah usia 7 tahun itu tak tampak dari pandangan mata sang Ibu meski jam sudah menunjukkan lebih pukul 10.00 WIB.

"Biasanya pulang sendiri tapi ibunya menjemput dari jalan desa arah mau pulang itu kelihatan. Jadi kalau jam 10.00 itu belum kelihatan. terus dijemput ke sekolahnya setiap harinya memang pakai sepeda," cerita Intan Herawati, Bibi korban kepada detikJatim di rumahnya, Kamis (14/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Begitu pula dengan ayah korban, DN (35). Resah dan gelisah itu harus dihalau dengan segera menjemput anaknya ke sekolah dan menanyakan keberadaan putrinya. Karena tak juga ditemukan, pihak sekolah turut mencari keberadaan korban.

"Kalau pulang sekolah biasanya jam 10.00 tapi jam 10.00 itu belum sampai rumah jadi dari pihak keluarga mencari. Tapi setelah mencari dari pihak keluarga belum ditemukan, jadi menghubungi sekolah. Setelah mencari bersama-sama dari kepala sekolah yang menemukan itu pertama di perkebunan," terang Intan.

ADVERTISEMENT

Kaget bukan kepalang, pihak sekolah menemukan sepeda pink milik korban tergeletak di parit. Tak jauh dari parit itu, tubuh korban telentang di antara semak-semak dengan kondisi pakaian terbuka karena sejumlah kancing terlepas.

Keluarga dan pihak sekolah segera membawa korban ke klinik terdekat, Namun nyawa bocah kecil tersebut gagal diselamatkan.

Intan menuturkan, keponakannya itu sudah biasa pergi ke sekolah bersama kakaknya di pagi hari dan pulang dari sekolah seorang diri ditemani sepeda angin berwarna pink yang menjadi tunggangannya sehari-hari.

"Untuk perjalanan ke sekolah tempatnya memang perkebunan jadi dia memang biasa membawa sepeda sendiri bersama kakaknya dan dia kalau pulang sekolah jam 10.00 pagi, sedang kakaknya jam 11.00 jadi si adik pulang duluan," jelas Intan.

Menurutnya, jarak sekolah dari rumah berkisar 10 menit. Setiap harinya, korban melintasi jalanan perkebunan tersebut dan tidak pernah mengalami kejadian ganjil. Hanya saja warga desa setempat yang melintas di jalan tersebut, sehingga keluarga pun tak menaruh curiga.

Intan dan keluarga berharap, pelaku yang dengan keji menganiaya keponakannya hingga tewas segera tertangkap dan diadili.

Sebelumnya, siswi MI berusia 7 tahun ditemukan tewas mengenaskan, Rabu (13/11/2024). Korban ditemukan tewas di kebun yang tak jauh dari lokasi rumahnya Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, pukul 10.30 WIB, Rabu (13/11/2024).

Ditemukan luka di badan korban. Ada dugaan korban jadi korban pemerkosaan. Saat ditemukan, korban dalam keadaan telentang di semak ilalang. Penemuan itu selanjutnya dilaporkan ke polisi.

Korban masih memakai baju seragam sekolah tanpa memakai celana. Sepatu korban juga ditemukan terlepas dan ditemukan tak jauh dari mayat korban ditemukan. Tak hanya itu, polisi menemukan di sekitar TKP juga kancing baju korban.




(erm/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads