Empat berita di Jatim selama sepekan menarik perhatian pembaca. Dimulai dari pendaki asal Jakarta yang hilang saat mendaki Gunung Wilis, lalu disusul wisatawan asal Medan yang tersapu ombak. Keduanya ditemukan sudah tak bernyawa.
Kemudian berita Perangkat desa di Probolinggo ditangkap terkait kematian seorang janda setelah mencekoki pilko koplo dan menyetubuhinya. Dan terakhir yakni seorang siswa SMP di Pasuruan viral membantah gurunya.
Berikut keempat berita yang dirangkum detikJatim:
1. Pendaki Asal Jakarta Hilang di Gunung Wilis dan Ditemukan Tewas
Muhammad Agus (24), warga Jalan Pedongkelan Belakang, Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat dilaporkan hilang saat mendaki Gunung Wilis pada 9 Oktober 2024. Ia diketahui mendaki bersama dua rekannya yang sudah turun lebih dahulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban berangkat mendaki bersama dua orang temannya. Dua temannya, yakni, Hari dan Aris diketahui sudah turun dan menunggu di basecamp pintu masuk Sekartaji.
Ketiga pendaki berangkat secara bersama-sama pada 8 Oktober 2024 sekitar pukul 12.00 WIB. Ketiga pendaki menuju puncak Gunung Wilis via Sekartaji, Desa Bajulan, Loceret, Nganjuk dan sampai puncak Sekartaji pukul 15.30 WIB.
Waka ADM Kediri, Hermawan menjelaskan bahwa ketiganya sempat beristirahat di puncak Sekartaji semalam dan melanjutkan perjalanan pagi hari 9 Oktober 2024 menuju puncak Limas sekitar pukul 05.30 WIB.
"Sampai puncak Limas pukul 09.00 WIB tapi tanpa pendaki Agus dan hanya berdua Hari dan Aris," kata Hermawan.
Hermawan menambahkan kedua pendaki Hari dan Aris lantas turun menuju puncak Limas. "Keduanya sempat ketemu namun kehilangan pandangan lagi dan melaporkan hilang ke posko," tandas Hermawan.
Hermawan menambahkan, usai menerima kabar tersebut tim BPBD Nganjuk serta relawan melakukan pencarian. Mereka menyisir jalur pendakian menuju puncak. Namun beratnya medan membuat pencarian mengalami kendala.
Korban kemudian baru pada Selasa 19 Oktober 2024. Namun saat ditemukan korban sudah tak bernyawa. "Tadi sekitar pukul 17.00 WIB dan saat ini masih proses evakuasi untuk dilakukan autopsi di RS Bhayangkara Nganjuk," kata ujar Kasat Reskrim Polres Nganjuk AKP Julkifli Sinaga.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.
2. Wisatawan Asal Medan Hilang Tersapu Ombak Pantai Tulungagung Juga Ditemukan Tewas
Roni Josua Simanjuntak (20), warga Medan, Sumatera Utara yang tersapu ombak saat berwisata di di Pantai Kedungtumpang, Tulungagung ditemukan tewas. Korban ditemukan setelah petugas melakukan pencarian selama 6 hari.
Koordinator Pos Basarnas Trenggalek Nanang Pujo, mengatakan keberadaan jasad korban Roni Joshua Simanjuntak mengatakan korban pertama kali diketahui oleh nelayan di perairan Karang Bolong, Tulungagung pada pukul 17.05 WIB. Informasi tersebut diteruskan ke tim SAR gabungan.
"Kami langsung menindaklanjuti informasi itu dengan menerjunkan tim ke lokasi tersebut. Kemudian sekitar pukul 19.00 WIB jenazah berhasil kami evakuasi," kata Nanang Pujo, Jumat (18/10/2024).
Jenazah korban selanjutnya dievakuasi ke darat melalui Pantai Popoh, Kecamatan Besuki, Tulungagung dan dibawa ke RSUD dr Iskak untuk proses identifikasi lebih lanjut oleh pihak kepolisian.
"Dengan ditemukannya korban maka operasi SAR kami tutup," jelas Nanang.
Sebelumnya, Minggu, 13 Oktober 2024 pagi korban bersama 15 rekannya dari Kampung Inggris Pare, Kabupaten Kediri berwisata di Pantai Kedungtumpang, Kecamatan Pucanglaban Tulungagung. Di lokasi tersebut korban dan sejumlah rekannya nekat mandi di kolam alam di bibir pantai.
Insiden maut terjadi saat korban dan beberapa rekannya hendak berfoto dengan ombak yang menghantam karang. Namun yang terjadi ombak datang cukup besar hingga menyapu korban dan terseret ke laut. Sejumlah rekan korban tidak ada yang berani memberikan pertolongan karena kondisi gelombang cukup besar dan berbahaya.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.
3. Perangkat Desa Probolinggo Ditangkap Karena Cecoki Pil Koplo dan Setubuhi Janda
Yayuk Farida (47), janda asal Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo ditemukan warga tak sadarkan diri di tepi sungai. Ia kemudian meninggal dunia setelah dirawat di rumah sakit.
Dari kematian korban, polisi lantas melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan M Fauzan (28), perangkat Desa Rangkang, Kecamatan Kraksaan, sekaligus selingkuhan korban.
Dari pengakuan Fauzan, ia sempat janjian bertemu korban di Pasar Semampir, Kecamatan Kraksaan. Mereka lantas berboncengan dengan motor korban menuju ke lokasi di Desa Asembagus.
Mereka lantas berboncengan dengan motor korban menuju ke lokasi di Desa Asembagus. Korban sempat dipaksa Fauzan menenggak 2 pil koplo namun ditolak. Karena hal ini, Fauzan kemudian memasukkan pil ke minuman korban.
"Tujuannya ngasih pil koplo warna putih itu biar makin nafsu, tapi setelah berhubungan korban itu seperti orang ngorok dan tidak sadarkan diri. Kalau saya dengan korban itu memang pacaran, saya sudah punya istri, kalau korban janda," tuturnya.
Sesampainya di tempat tujuan, korban dan pelaku kemudian melakukan hubungan badan. Namun setelah selesai berhubungan, korban tiba-tiba sesak napas dan kejang-kejang.
Karena hal ini Fauzan panik dan ketakutan. Ia kemudian meninggalkan korban di tepi sungai dan kabur dengan mengendarai sepeda motor korban.
"Karena saya takut, akhirnya saya tinggal," tandasnya dengan tangan diborgol.
Pelaku tertangkap setelah polisi menyelidiki kematian korban. Pelaku ditangkap setelah polisi berhasil menemukan rekaman CCTV pelaku tengah mengendarai kabur mengendarai motor korban.
Antara korban dan Fauzan sendiri merupakan pasangan selingkuh. Korban berstatus janda, sedangkan Fauzan sudah beristri. Sementara korban meninggal dunia setelah mendapat perawatan di rumah sakit.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.
4. Geger Video Lama Siswa SMP di Pasuruan Bantah Guru Viral Lagi
Sebuah video menunjukkan seorang siswa SMP membantah bahkan bernada menantang gurunya saat ditanya tugas pekerjaan rumah (PR). Video viral itu terjadi di salah satu SMP yang ada di Pasuruan.
Dalam video yang dilihat detikJatim, siswa berseragam putih biru itu berbicara dengan guru yang merekamnya. Ada 2 video yang merupakan rangkaian satu peristiwa.
Dalam salah satu video itu siswa laki-laki itu terlihat tidak senang saat ditanya tugas PR oleh gurunya. Siswa itu tidak mengerjakan PR.
Mimiknya penuh kejengkelan dan nada suara yang sengak. Remaja laki-laki itu bahkan sempat membanting buku miliknya di depan gurunya.
Berdasarkan penelusuran detikJatim, video itu direkam di salah satu SMPN di Grati, Pasuruan. Siswa dalam video itu berinisial MR, warga Kecamatan Grati.
Beredar video klarifikasi siswa SMP itu didampingi ayahnya juga pihak kepolisian setempat. Dalam video itu MR mengakui pelajar yang viral itu dirinya.
"Saya murid SMPN 1 Grati Kabupaten Pasuruan. Saya memang benar ada di video saat ini yang sedang viral," kata MR dilihat detikJatim, Sabtu (19/10/2024).
MR mengklarifikasi bahwa kejadian di video itu sudah setahun yang lalu dan ia telah meminta maaf kepada guru bersangkutan. Namun entah kenapa video itu viral kembali dan menggegerkan jagad maya.
"Bahwasanya kejadian di video itu sudah setahun yang lalu," ungkapnya.
Bhabinkamtibmas Desa Kedawungwetan, Kecamatan Grati, Aipda Eko Aristya Handiyantono yang menjelaskan bagaimana peristiwa siswa itu membantah gurunya.
"Kejadiannya saat itu siswa ini ditanya PR, nggak mengerjakan. Juga diminta potong rambut karena rambutnya tidak sesuai aturan yang diizinkan sekolah," katanya kepada detikJatim, Sabtu (19/10/2024).
Eko mengatakan karena ditanya PR dan disuruh potong rambut oleh wali kelasnya itulah siswa berinisial MR warga Grati itu marah dan ngomong kasar. Guru wali kelas itu berinisiatif merekamnya sebagai bukti kelakuan MR.
"Anak ini terbilang nakal lah, ya. Kenakalan pelajar. Saat itu anak ini sudah disanksi tiga. Sudah diskors, pemanggilan orang tua, hingga percobaan. Bahkan mau dikeluarkan. Tetapi saat rapat komite akhirnya diputuskan tidak dikeluarkan," kata Aris.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.