Kronologi Siswa SMP di Pasuruan Bantah Guru Saat Ditanya PR

Kronologi Siswa SMP di Pasuruan Bantah Guru Saat Ditanya PR

Muhajir Arifin - detikJatim
Sabtu, 19 Okt 2024 21:03 WIB
Mediasi siswa Pasuruan bantah guru saat ditanya PR dengan pihak sekolah dan wali kelas.
Mediasi siswa Pasuruan bantah guru saat ditanya PR dengan pihak sekolah dan wali kelas tahun lalu. (Foto: Istimewa)
Pasuruan -

Viral sebuah video menunjukkan siswa SMP membantah guru saat ditanya pekerjaan rumah (PR). Peristiwa itu terjadi di salah satu SMPN di Grati, Pasuruan. Begini kronologi kejadian tersebut.

Bhabinkamtibmas Desa Kedawungwetan, Kecamatan Grati, Aipda Eko Aristya Handiyantono yang menjelaskan bagaimana peristiwa siswa itu membantah gurunya.

"Kejadiannya saat itu siswa ini ditanya PR, nggak mengerjakan. Juga diminta potong rambut karena rambutnya tidak sesuai aturan yang diizinkan sekolah," katanya kepada detikJatim, Sabtu (19/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eko mengatakan karena ditanya PR dan disuruh potong rambut oleh wali kelasnya itulah siswa berinisial MR warga Grati itu marah dan ngomong kasar. Guru wali kelas itu berinisiatif merekamnya sebagai bukti kelakuan MR.

"Anak ini terbilang nakal lah, ya. Kenakalan pelajar. Saat itu anak ini sudah disanksi tiga. Sudah diskors, pemanggilan orang tua, hingga percobaan. Bahkan mau dikeluarkan. Tetapi saat rapat komite akhirnya diputuskan tidak dikeluarkan," kata Aris.

ADVERTISEMENT

Aris mengatakan pihak sekolah sendiri mengaku terkejut video itu muncul di media sosial baru-baru ini. Bahkan kepala sekolah juga sempat mempertanyakan kepada wali kelas terkait video itu.

"Waktu itu video disebarkan ke kalangan terbatas sebagai bukti. Pihak sekolah kaget sekarang baru viral," pungkas Eko.

Dalam video lainnya, MR didampingi ayahnya juga pihak kepolisian setempat mengakui bahwa pelajar yang viral itu adalah dirinya.

"Saya murid SMPN 1 Grati Kabupaten Pasuruan. Saya memang benar ada di video saat ini yang sedang viral," kata MR dilihat detikJatim, Sabtu (19/10/2024).

MR mengklarifikasi bahwa kejadian di video itu sudah setahun yang lalu. Dirinya mengaku sudah meminta maaf kepada guru dan sekolahnya.

"Bahwasanya kejadian di video itu sudah setahun yang lalu, saya dan keluarga sudah minta maaf dan sudah dimaafin olah pihak sekolah," ungkapnya.

Diketahui ada 2 video yang merupakan rangkaian satu peristiwa. Dalam salah satu video itu MR tampak tidak senang saat ditanya PR karena dia tidak mengerjakannya.

Mimiknya penuh kejengkelan dan nada suara yang sengak. Remaja laki-laki itu bahkan sempat membanting buku miliknya di depan gurunya.

"Dadi lek bunda ngajar sampeyan nggak ngrungokno ta (Jadi kalau ibu mengajar kamu tidak mendengarkan)?" Tanya guru tersebut kepada siswa itu.

"Ndak ngrungokno (Tidak mendengarkan)!" Jawab siswa itu ketus.

"Nggak tau ngrungokno (Tidak pernah mendengarkan)?" Guru itu menegaskan.

"Iyo (Iya)!" Sahut siswa itu.

"Terus, sampeyan gunane opo sekolah (Terus kamu apa gunanya sekolah)?" Tanya guru.

"Turu (tidur)," jawab siswa itu.

"Turu ndek endi (tidur di mana)?" Tanya sang guru.

"Ndek pendeman, kuburan (di pemakaman)," jawab siswa.

Pembicaraan terus berlanjut dengan nada semakin tinggi. Siswa itu bicara dengan menunjukkan sikap tidak hormat kepada gurunya.




(dpe/iwd)


Hide Ads