Sebuah video menunjukkan siswa SMP membantah guru saat ditanya pekerjaan rumah (PR). Peristiwa itu terjadi di salah satu SMPN di Grati, Pasuruan.
Dalam 2 video yang beredar, siswa ketahui berinisial MR, warga Grati, Pasuruan terlihat tidak senang saat ditanya PR karena dia tidak mengerjakannya. Dia bahkan sempat membanting buku di hadapan gurunya.
Berikut Sederet Fakta-faktanya:
1. Banyak Netizen Jengkel soal Video Viral Pelajar SMP Bantah Guru
Banyak netizen yang dibuat jengkel dengan sikap siswa SMP yang membantah ke guru. Siswa diketahui berinisial MR, warga Grati, Pasuruan terlihat tidak senang saat ditanya pekerjaan rumah (PR) karena dia tidak mengerjakannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia bahkan sempat membanting buku di hadapan gurunya. Peristiwa itu terjadi di salah satu SMPN di Grati, Pasuruan.
2. Muncul Video Klarifikasi Soal Pelajar SMP Bantah Guru
Namun, selang beberapa waktu kemudian, muncul video klarifikasi menyikapi video viral yang mulai beredar viral sejak Jumat (18/10/2024) tersebut.
Dalam video ini MR didampingi ayahnya juga pihak kepolisian setempat. Mulanya dia mengakui bahwa pelajar di video yang viral itu adalah dirinya.
"Saya murid SMPN 1 Grati Kabupaten Pasuruan. Saya memang benar ada di video saat ini yang sedang viral," kata MR dilihat detikJatim, Sabtu (19/10/2024).
3. Peristiwa Terjadi 1 Tahun Lalu
Bhabinkamtibmas Desa Kedawungwetan, Grati, Aipda Eko Aristya Handiyantono membenarkan video itu terjadi tahun lalu.
"Kejadiannya saat itu siswa ini ditanya PR, nggak mengerjakan. Juga diminta potong rambut karena rambutnya tidak sesuai aturan yang diizinkan sekolah," kata Aipda Eko Aristya kepada detikJatim.
MR mengklarifikasi bahwa kejadian di video itu sudah setahun yang lalu. Dirinya pun mengaku sudah meminta maaf kepada guru dan sekolahnya.
"Bahwasanya kejadian di video itu sudah setahun yang lalu, saya dan keluarga sudah minta maaf dan sudah dimaafin olah pihak sekolah," ungkapnya.
4. Ada Dua Video Beredar
Diketahui ada 2 video yang merupakan rangkaian satu peristiwa. Dalam salah satu video itu MR tampak tidak senang saat ditanya PR karena dia tidak mengerjakannya.
Mimiknya penuh kejengkelan dan nada suara yang sengak. Remaja laki-laki itu bahkan sempat membanting buku miliknya di depan gurunya.
"Dadi lek bunda ngajar sampeyan nggak ngrungokno ta (Jadi kalau ibu mengajar kamu tidak mendengarkan)?" Tanya guru tersebut kepada siswa itu.
"Ndak ngrungokno (Tidak mendengarkan)!" Jawab siswa itu ketus. "Nggak tau ngrungokno (Tidak pernah mendengarkan)?" Guru itu menegaskan.
"Iyo (Iya)!" Sahut siswa itu. "Terus, sampeyan gunane opo sekolah (Terus kamu apa gunanya sekolah)?" Tanya guru.
"Turu (tidur)," jawab siswa itu. "Turu ndek endi (tidur di mana)?" Tanya sang guru.
"Ndek pendeman, kuburan (di pemakaman)," jawab siswa.
Pembicaraan terus berlanjut dengan nada semakin tinggi. Siswa itu bicara dengan menunjukkan sikap tidak hormat kepada gurunya.
5. Orangtua dan Siswa Sudah Minta Maaf
MR mengklarifikasi bahwa kejadian di video itu sudah setahun yang lalu. Dirinya pun mengaku sudah meminta maaf kepada guru dan sekolahnya.
"Bahwasanya kejadian di video itu sudah setahun yang lalu, saya dan keluarga sudah minta maaf dan sudah dimaafin olah pihak sekolah," ungkapnya.
6. Sekolah Kaget Video Itu Viral Saat Ini
Bhabinkamtibmas Desa Kedawungwetan, Grati, Aipda Eko Aristya Handiyantono mengaku pihak sekolah kaget video tersebut beredar. Sebab, video itu untuk kalangan sendiri.
Bahkan kepala sekolah juga sempat mempertanyakan hal ini kepada wali kelas.
"Waktu itu video disebarkan ke kalangan terbatas sebagai bukti. Pihak sekolah kaget sekarang baru viral," pungkas Eko.
7. Pihak Sekolah Sudah Beri Sanksi Siswa
Guru wali kelas itu berinisiatif merekamnya sebagai bukti kelakuan MR.
"Anak ini terbilang nakal lah, ya. Kenakalan pelajar. Saat itu anak ini sudah disanksi tiga. Sudah diskors, pemanggilan orang tua, hingga percobaan. Bahkan mau dikeluarkan. Tetapi saat rapat komite akhirnya diputuskan tidak dikeluarkan," kata Aris.
Aris mengatakan pihak sekolah sendiri mengaku terkejut video itu muncul di media sosial baru-baru ini. Bahkan kepala sekolah juga sempat mempertanyakan hal ini kepada wali kelas.
"Waktu itu video disebarkan ke kalangan terbatas sebagai bukti. Pihak sekolah kaget sekarang baru viral," pungkas Eko.
(abq/fat)