Kelima fasilitas kesehatan yang disiapkan oleh Dinkes Kabupaten Probolinggo bagi pasien ODHIV adalah RSU Wonolangan, RS Rizani serta tiga puskesmas yakni Pajarakan, Maron, dan Sumberasih.
Hingga September 2024 terdapat 277 orang ODHIV baru yang terdaftar dan 150 orang yang baru memulai pengobatan Antiretroviral (ARV) dan ditangani oleh Dinkes Kabupaten Probolinggo.
Pengelola Program HIV Adik Budi Waluyo mengatakan secara umum kegiatan ini bertujuan untuk pencegahan dan pengendalian penyakit HIV/AIDS.
"Secara khusus bertujuan sebagai pelayanan terintegrasi bagi ODHIV, terjalinnya kemitraan lintas sektor dan komunitas serta merumuskan strategi penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Probolinggo," kata Adik, Kamis (17/10/2024).
Penyediaan akses perawatan dukungan pengobatan, lanjut Adik, yang lebih dekat dengan domisili ODHIV menjadi salah satu fokus utama. Sebab, memang untuk penanggulangan penyakit ini masih ada beberapa kendala.
"Sementara masalah dalam penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Probolinggo, ketidakcukupan tatalaksana sesuai standar, belum ada penanganan yang optimal dalam diagnosis, paduan obat, pemantauan pengobatan serta pencatatan dan pelaporan menjadi salah satu penyebab belum berkurangnya jumlah kasus," ungkap Adik.
Oleh karena itu, menurut Adik, untuk mengatasi masalah ini, pentingnya pertemuan antar petugas layanan untuk mencari solusi terbaik bagi ODHIV yang berhenti pengobatan.
"Kami perlu melaksanakan On The Job Training atau Refreshment Tatalaksana HIV bagi fasilitas kesehatan yang telah mengikuti pelatihan sebelumnya. Dengan harapan, layanan ini bisa lebih berkembang dan menjangkau ODHIV dengan lebih baik," pungkasnya.
(abq/iwd)