8 PSK Terjaring Razia di Probolinggo, 3 Orang Terindikasi HIV/AIDS

8 PSK Terjaring Razia di Probolinggo, 3 Orang Terindikasi HIV/AIDS

M Rofiq - detikJatim
Kamis, 04 Agu 2022 23:01 WIB
Razia Pekat Satpol PP Probolinggo mengamankan sejumlah PSK, muncikari, dan pria hidung belang
Salah satu PSK yang terjaring razia pekat Satpol PP Probolinggo. (Foto: M Rofiq/detikJatim)
Probolinggo -

Satpol PP Probolinggo melakukan operasi penyakit masyarakat. Ada 2 lokalisasi di 2 desa, 2 kecamatan yang digerebek.

Hasilnya ada sebanyak 8 orang yang diamankan. Di antaranya 6 PSK, 1 muncikari, dan 1 pria hidung belang.

Tiga PSK diamankan di lokalisasi Buketel di Wonomerto. Sedangkan 3 PSK lain diamankan di lokalisasi warung Bu Cikrak di Kecamatan Lumbang bersama 1 pria hidung belang dan 1 mucikari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Guna pendataan dan tes medis untuk mengetahui apakah dari 8 orang terpapar HIV, seluruh PSK dan muncikari yang terjaring akan diserahkan ke Dinas Sosial Probolinggo. Mereka juga akan dilakukan pembinaan.

Para PSK yang terjaring itu berasal dari Kabupaten Situbondo, Lumajang, dan Probolinggo. Selain itu ada juga yang berasal dari Madura.

ADVERTISEMENT

Ada pun 2 di antara PSK yang diamankan sudah 2 kali diamankan oleh Satpol PP Probolinggo.

Kabid Trantibum Satpol PP Probolinggo Hariyanto mengatakan setelah screening awal ada 3 orang terjaring yang terindikasi HIV, yakni 2 PSK dan 1 pria hidung belang.

Satpol PP pun telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan PKM (Pusat Kesehatan Masyarakat) di Puskesmas desa yang terindikasi HIV.

"Meningkatnya tindak pidana dan penyakit masyarakat, serta terus bertambahnya penderita HIV. Kami diperintah oleh pimpinan karena desakan semua pihak untuk melakukan razia, hasilnya ada 8 orang kita amankan, dan terus kita bawa ke Kantor Damkar untuk dilakukan pendataan dan pemeriksaan medis" ujar Hariyanto kepada detikJatim, Kamis (4/8/2022).

AUW (48), salah satu PSK yang terjaring razia pekat mengatakan dirinya lagi butuh uang sehingga terpaksa jual diri. Dalihnya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.

Ia menjelaskan, tarif sekali main yang ia pasang adalah Rp 100.000. itu pun, kata dia, tidak tentu ada tamu. Kadang sepi kadang ramai, untuk pelanggannya mulai dari pemuda hingga lansia.

"Mau kerja tidak kunjung dapat, sedangkan kebutuhan ekonomi keluarga jalan terus, terpaksa jadi PSK. Untuk tarif sekali kencan dipatok harga Rp 100.000, pelanggannya mulai dari anak muda hingga lansia, buka mulai pagi hingga malam," tegas AUW.




(dpe/iwd)


Hide Ads