Dasa Darma Pramuka adalah ketentuan moral bagi anggota pramuka. Dasa Darma Pramuka telah mengalami lima kali perubahan. Simak sejarah, isi, hingga makna Dasa Darma Pramuka dalam kehidupan sehari-hari.
Dilansir dari situs resmi Pramuka, Dasa Darma Pramuka dimuat dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. Dasa Darma Pramuka berlaku untuk semua anggota pramuka dari golongan penggalang usia 11-15 tahun, penegak usia 16-20 tahun, dan pandega.
Sejarah Dasa Darma Pramuka
Dasa Darma terdiri dari dua kata, dasa yang berarti sepuluh, serta darma yang berarti perbuatan baik dan mulia. Maka dari itu, Dasa Darma Pramuka artinya sepuluh tindakan baik dan mulia yang harus diamalkan anggota pramuka.
Dasa Darma Pramuka dibuat pertama kali pada tahun 1961 melalui Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961. Dasa Darma terbentuk dari gagasan tokoh melalui perjuangan dan proses yang panjang. Perjalanan perubahan Dasa Darma Pramuka dari I-V sebagai berikut.
Dasa Darma I
Dasa Darma I diberlakukan pada tahun 1961-1966. Rumusan pertama dari Dasa Darma Pramuka disusun Panitia V Pembentukan Gerakan Pramuka. Berikut isi Dasa Darma I.
- Pramuka dapat dipercaya
- Pramuka setia
- Pramuka sopan dan berperilaku baik
- Pramuka sahabat bagi sesama manusia dan saudara bagi setiap anggota Pramuka
- Pramuka penyayang sesama makhluk
- Pramuka siap menolong dan berbakti kepada sesama
- Pramuka taat pada perintah tanpa ragu-ragu
- Pramuka sabar dan ceria dalam menghadapi segala kesulitan
- Pramuka hemat dan cermat dalam penggunaan waktu, tenaga, dan harta benda
- Pramuka suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan
Dasa Darma II
Dasa Darma II diberlakukan pada tahun 1966 sampai 1974. Dasa Darma Pramuka II dibentuk pada Musyawarah Kerja Andalan Pusat dan Daerah (Muker Anpuda), yang saat ini dikenal dengan sebutan Musyawarah Nasional (Munas). Berikut isi Dasa Darma II.
- Kami Pramuka Indonesia, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Kami Pramuka Indonesia, berjiwa Pancasila dan patriot Indonesia yang setia
- Kami Pramuka Indonesia, giat melaksanakan amanat penderitaan rakyat
- Kami Pramuka Indonesia, ikhlas berkorban untuk keadilan dan kemuliaan Indonesia
- Kami Pramuka Indonesia, bergotong royong membangun masyarakat Pancasila
- Kami Pramuka Indonesia, dapat dipercaya dan berbudi luhur
- Kami Pramuka Indonesia, hemat, cermat, dan bersahaja
- Kami Pramuka Indonesia, pantang putus asa dalam menanggulangi kesukaran
- Kami Pramuka Indonesia, berjuang dengan rasa tanggung jawab dan gembira untuk dapat berguna
- Kami Pramuka Indonesia, berwatak ksatria dan bertindak dengan disiplin.
Dasa Darma III
Dasa Darma III diberlakukan pada tahun 1974 sampai 1978. Perubahan ini dibahas dalam Munas Bukit Tinggi 1974. Perubahan didasarkan pada rekomendasi perubahan yang diamanatkan dalam MMP 1970 dan Munas 1974. Berikut isi Dasa Darma III.
- Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Kasih sayang sesama manusia dan cinta alam
- Patriot yang sopan dan berwibawa
- Suka bermusyawarah dan patuh
- Rela menolong dan tabah
- Rajin, riang, dan terampil
- Hemat, cermat, dan bersahaja
- Disiplin, setia, dan berani
- Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
- Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.
Dasa Darma IV
Dasa Darma IV diberlakukan pada tahun 1978-2009. Dasa Darma Pramuka mengalami perumusan ulang setelah memorandum Munas Gerakan Pramuka di Manado tahun 1974.
Dasa Darma Pramuka keempat kemudian diresmikan melalui Surat Keputusan Kwartir Nasional Nomor 036/KN/79. Berikut isi Dasa Darma IV.
- Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
- Patriot yang sopan dan ksatria
- Patuh dan suka bermusyawarah
- Rela menolong dan tabah
- Rajin, terampil dan gembira
- Hemat, cermat, dan bersahaja
- Disiplin, berani dan setia
- Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
- Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
Dasa Darma V
Dasa Darma V diberlakukan mulai tahun 2009 sampai sekarang. Perubahan ini dimuat dalam Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 203 tahun 2009. Juga dicantumkan pada Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Tahun 2009.
Susunan Dasa Darma Pramuka kelima ditegaskan kembali dalam Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka atas Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) tahun 2012 dan berlaku hingga saat ini. Berikut isi Dasa Darma V.
- Takwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
- Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
- Patriot yang sopan dan kesatria.
- Patuh dan suka bermusyawarah.
- Rela menolong dan tabah.
- Rajin, terampil dan gembira.
- Hemat, cermat dan bersahaja.
- Disiplin, berani dan setia.
- Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
- Suci dalam pikiran, perkataan maupun perbuatan.
Makna Dasa Darma Pramuka
Setiap anggota pramuka harus memahami 10 dasar Dasa Darma Pramuka, juga mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Berikut makna Dasa Darma Pramuka dan pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari.
1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Dasa Darma Pramuka 1 mengenai iman dan takwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, yaitu melaksanakan segenap perintah dan menjauhi segala larangannya. Contoh pengamalan dalam kehidupan sehari-hari, yakni jangan lupakan beribadah dan diajarkan sikap toleransi antarsesama.
2. Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia
Pramuka dapat dikatakan erat sekali hubungannya dengan alam seperti berkemah, penjelajahan, dan survival di alam bebas. Seorang pramuka hidup berdampingan dengan alam, maka tentu harus ada timbal balik kepada alam. Jadi, cinta kasih yang biasa ditunjukkan pada sesama manusia, juga harus ditunjukkan pada makhluk hidup lain dan alam.
Contoh pengamalan dalam kehidupan sehari-hari, yakni tidak mengotori lingkungan, memelihara ekosistem dengan baik, dan memakai sumber daya secukupnya. Dengan demikian, memiliki rasa cinta dan kasih akan mewujudkan lingkungan yang aman, nyaman, serta menyenangkan.
3. Patriot yang Sopan dan Kesatria
Anggota pramuka harus ikut serta dalam menjaga persatuan dan kesatuan negara Indonesia, demi mewujudkan negara yang aman dan sejahtera. Patriotisme merupakan sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah air.
Patriotisme juga merupakan sikap yang berani, pantang menyerah, dan rela berkorban demi bangsa dan negara. Contoh dari sikap ini, yakni kerelaan seseorang untuk bergabung menjadi anggota pramuka, dan terjun dalam kegiatan kepramukaan.
Sebab, pramuka merupakan organisasi sukarela dan otomatis anggota pramuka dituntut ikhlas melaksanakan program kerja yang ada dalam kepramukaan. Contoh lainnya, yaitu setiap upacara atau kegiatan formal selalu ada bendera merah putih.
4. Patuh dan Suka Bermusyawarah
Sebagai seorang anggota pramuka, pengamalan sikap suka bermusyawarah terlihat dalam setiap pengambilan keputusan. Seorang pramuka harus melalui proses musyawarah untuk mencapai kata mufakat.
Menjalankan diskusi selayaknya sebuah sifat dasar yang melekat dalam suatu organisasi. Mendahulukan kepentingan bersama dibandingkan dengan kepentingan pribadi atau golongan.
Lalu harus menghargai keputusan orang lain, tidak memaksakan kehendak pada orang lain, selalu mematuhi setiap keputusan yang telah disepakati bersama, dan tidak mengambil keputusan secara sepihak.
5. Rela Menolong dan Tabah
Maknanya, dalam menghadapi segala cobaan dan musibah, anggota pramuka harus tabah dan tidak mudah menyerah. Menjalani segala sesuatu dengan sekuat tenaga dan tidak takut untuk mencoba.
Termasuk juga menemukan solusi dan jalan tengahnya. Tabah atau ulet adalah suatu sikap jiwa tahan uji. Meski tahu bahwa menjalankan tugas akan menghadapi kesulitan, tetapi anggota tidak mundur dan tidak ragu.
6. Rajin Terampil dan Gembira
Menumbuhkan sikap rajin dan gembira penting bagi anggota pramuka. Dengan demikian, anggota pramuka harus mengembangkan diri dengan membaca, menulis, dan belajar. Dengan perkataan lain, menjalani proses kodrati dalam mendidik diri.
Contohnya, dalam menyelenggarakan kegiatan, seorang pramuka harus ada tujuan dan maksud yang melatarbelakangi. Selain itu, setiap pelaksanaan kegiatan harus dilakukan dengan riang gembira tanpa ada yang membebani.
Selalu positif dan optimis, selalu belajar, memiliki rasa penasaran, dan rasa ingin tahu yang tinggi dalam pengetahuan. Terampil juga dibutuhkan sebagai critical thinking bagi anggota pramuka.
7. Hemat, Cermat, dan Bersahaja
Hemat di sini bukan berarti kikir, tetapi lebih terarah. Seorang pramuka melakukan dan menggunakan sesuatu secara tepat menurut kegunaannya. Seorang pramuka juga harus cermat dalam menempatkan segala sesuatu sesuai fungsi dan manfaatnya, dan tidak bersikap menghambur-hamburkan segala sesuatu.
Contohnya, anggota yang sedang menempuh pendidikan di luar kota atau kos, biasanya harus membagi keuangannya dengan cermat, yaitu dengan membuat buku agenda keuangan secara rutin.
8. Disiplin, Berani, dan Setia
Disiplin, yaitu menempatkan sesuatu sesuai porsi dan sebagaimana mestinya. Berani adalah suatu sikap mental untuk bersedia menghadapi dan mengatasi suatu masalah dan tantangan. Setia berarti tetap pada suatu pendirian dan ketentuan.
Dengan demikian, anggota pramuka harus berdisiplin tidak secara membabi buta melaksanakan perintah, ketentuan, dan peraturan. Sebagai manusia ciptaan Tuhan, seorang pramuka harus berani berbuat berdasarkan pertimbangan dan nilai lebih tinggi.
9. Bertanggung Jawab dan Dapat Dipercaya
Seorang pramuka harus memiliki sikap bertanggung jawab dan selalu dapat mempertanggungjawabkan segala perilakunya. Anggota pramuka juga harus dapat dipercaya dan tidak pernah mengkhianati kepercayaan yang diberikan padanya.
Contoh pengamalan dalam kehidupan sehari-hari, yakni seorang pramuka melaksanakan job desk yang telah diberikan kepadanya. Lalu dalam hal mengamalkan kode etik pramuka serta aturan yang telah dibuat.
10. Suci dalam Pikiran, Perkataan, dan Perbuatan
Dasa Darma ini mengharuskan setiap anggota pramuka memiliki pikiran, perkataan, dan perbuatan baik. Setiap tingkah laku mereka diharapkan dapat menjadi suri tauladan bagi masyarakat. Sehingga anggota pramuka harus dapat mengendalikan setiap pikiran, perkataan, dan perbuatannya masing-masing.
Lalu dalam bertindak dan berkata harus dipikirkan secara baik, agar perkataan dan perilaku yang timbul juga memberikan hal positif. Sehingga pramuka itu menemukan dirinya sesuai tujuan Gerakan Pramuka, menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur, tinggi budi pekerti dan kuat dalam berkeyakinan.
Simak Video "Video: Diduga 20 Tahun KDRT Istri, Suami di Surabaya Ditangkap Polisi"
(ihc/irb)