Kawasan Kota Lama Jadi Pilot Project Kabel Utilitas Bawah Tanah di Surabaya

Kawasan Kota Lama Jadi Pilot Project Kabel Utilitas Bawah Tanah di Surabaya

Esti Widiyana - detikJatim
Selasa, 28 Mei 2024 17:11 WIB
Penataan kabel bawah tanah di Jalan Rajawali Surabaya.
Penataan kabel bawah tanah di Jalan Rajawali Surabaya. (Foto: Istimewa/Dok. Pemkot Surabaya)
Surabaya -

Kabel utilitas di kawasan Eropa di Jalan Rajawali, Surabaya mulai ditata. Penataan kabel, termasuk kabel listrik yang dilakukan dengan cara ditanam di bawah tanah ini menjadi pilot project untuk terus dikerjakan di seluruh penjuru Kota Pahlawan.

"Yang Jalan Rajawali insyaallah sudah hampir 100% (penataan kabel utilitas bawah tanah). Jadi akhir minggu ini sudah selesai 100 persen untuk yang di Jalan Rajawali," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Selasa (28/5/2024).

Selanjutnya, penataan jaringan utilitas akan dilakukan di Jalan Kembang Jepun Kya-kya. Namun, penataan ini butuh waktu lebih lama karena harus melibatkan kabel milik PLN berukuran besar dan membutuhkan biaya besar untuk menurunkan kabel tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena menurunkan kabel PLN yang besar juga tidak murah. Tapi saya matur nuwun (terima kasih) kepada PLN dan teman-teman provider yang sudah menurunkan ke tempat ducting yang sudah kami sediakan," jelasnya.

Eri menargetkan seluruh jaringan utilitas kabel di kawasan Kota Lama bisa ditanam di bawah tanah pada 2025. Fokus penataan kabel listrik di kawasan yang akan dijadikan destinasi wisata itu ada di Jalan Rajawali.

ADVERTISEMENT
Penataan kabel bawah tanah di Jalan Rajawali Surabaya.Penataan kabel ditanam di tanah di Jalan Rajawali Surabaya. (Foto: Istimewa/Dok. Pemkot Surabaya)

Dalam praktiknya, Pemkot Surabaya menggandeng sejumlah provider jaringan seluler dan PLN untuk mempercepat penataan kabel bawah tanah di kawasan Kota Lama.

"Nanti kami akan bergerak bersama dengan PLN. Semoga kalau ini (Rajawali) sudah berjalan, Kya-kya jalan, nanti insyaallah pusat-pusat (kota) Jalan Darmo juga bisa kami turunkan," ujarnya.

Eri menyebutkan Jalan Darmo dan Basuki Rachmat akan menjadi pilot project berikutnya. Dengan biaya dan waktu yang tidak sedikit Eri pun mengajak semua pihak bersatu agar Surabaya lebih estetik dan tertata rapi.

"Ini yang memang saya tata tidak bisa secara langsung, karena kan mengubah mindset dan mengubah kerja. Jadi ya harus bertahap," tuturnya.

Eri menyebut Pemkot Surabaya telah mengalokasikan anggaran penyediaan ducting atau saluran bawah tanah untuk kabel utilitas. Sementara untuk biaya penurunan kabel disediakan oleh pihak provider dan PLN.

"Jadi yang itu (Rajawali) memang kam minta turunkan, izinnya habis. Langsung turunkan. Untuk yang PLN menggunakan anggaran PLN, tapi untuk menyediakan ducting-nya menggunakan anggaran pemkot," pungkasnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads