Perayaan hari Tri Suci Waisak tidak terlepas dari beberapa ritual keagamaan, termasuk prosesi pengambilan api dharma dan pensakralan air berkah. Lantas, apa itu air berkah dan api dharma?
Umat Buddha di seluruh Indonesia akan merayakan hari raya Tri Suci Waisak 2568 BE esok hari. Peringatan Waisak 2024 mengusung tema "Untuk Hidup Bahagia Sebagai Makhluk dan Manusia, Marilah Kita Meningkatkan Kesadaran yang Diajarkan oleh Sang Buddha".
Perayaan Waisak bertujuan mengenang perjuangan Guru Agung Buddha Gautama dalam menemukan Dhamma Kebenaran Mulia yang membawa umat manusia menuju kebahagiaan. Inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya tema peringatan Waisak 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Waktu Perayaan Waisak 2024
Menurut informasi perayaan Waisak Nasional BE, hari raya Waisak bertepatan pada Kamis 23 Mei pukul 20.54.42 WIB. Pelaksanaan detik-detik Waisak akan digelar di Lapangan Kenari (Pelataran) Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Dilansir dari laman Kementerian Agama RI, sebelum detik-detik puncak perayaan Waisak ada serangkaian kegiatan yang dilakukan umat Buddha. Di antaranya bakti sosial, pengobatan gratis, hingga pengambilan api dharma. Yuk, mengenal lebih jauh api dharma dan air berkah yang menjadi bagian penting Waisak.
Api Dharma
Dikutip dari laman Kemenag RI, ritual puja dan doa pengambilan api dharma di Mrapen merupakan salah satu rangkaian perayaan Waisak. Pengambilan api dharma menjadi penerang bagi yang melaksanakan dhamma. Ritual ini diharapkan mampu menjadi penenang dan kedamaian hati mencapai kesucian batin.
Prosesi pengambilan api dharma diambil dari api abadi Mrapen yang disulut menggunakan obor, kemudian dibawa ke Candi Mendut. Pada hari Tri Suci Waisak, api dharma akan dibawa ke Candi Borobudur, untuk kemudian digunakan pada kegiatan detik-detik perayaan Waisak.
Api dharma yang bersumber dari api alam Mrapen merupakan api abadi yang melambangkan pancaran cahaya gemerlap, menghapuskan keadaan suram menjadi terang, dan menembus ketidaktahuan dalam kehidupan. Api merupakan simbol penerangan dharma bagi makhluk yang diliputi kegelapan batin.
Api dharma sebagai lambang semangat merupakan sarana peribadatan ritual umat Buddha untuk menemukan pelita, cahaya cinta kasih, dan welas asih sehingga mampu menerangi seseorang untuk keluar dari kegelapan. Bhante berharap api dharma dapat membawa kebahagiaan, ketenangan, damai, dan kesejahteraan untuk semua.
Pengambilan api dharma bertujuan untuk memberikan semangat umat Buddha agar terus menyala, seperti bara api dharma yang terus memberikan penerangan dalam menjalankan ajaran Buddha, yakni dharma.
Air Berkah
Selanjutnya pengambilan air berkah dari mata air alam Umbul Jumprit untuk menyambut perayaan hari raya Tri Suci Waisak 2568 BE. Pelaksanaan ritual pensaklaran air berkah biasanya dilakukan pada hari kedua di Candi Borobudur.
Pengambilan air berkah memiliki makna mendalam bagi umat Buddha. Pasalnya, air disebut melambangkan sikap kerendahan hati. Sikap yang diharapkan dapat ditiru seluruh manusia, khususnya umat Buddha.
Air suci dinilai dapat memberikan kesejukan dan ketenangan bagi kehidupan spiritual. Pensakralan air berkah dalam rangkaian perayaan Waisak memiliki makna agar batin umat Buddha seperti air yang setiap saat mampu memancarkan kemurnian dan ketenangan.
Dan, batin yang jernih menjadi awal mula pikiran bijaksana tak terbatas. Air berkah juga diharapkan mampu menjadi sarana puja perayaan Tri Suci Waisak di Candi Mendut dan Candi Borobudur.
Air sendiri merupakan sisi nyata dari sumber energi dalam tubuh dan menjadi sumber kehidupan, di mana ada air di situ ada kehidupan. Secara simbolis, air merupakan bentuk kerendahan hati karena air mengalir selalu mencari titik terendah. Oleh sebab itu, air dan api menjadi simbol dalam kegiatan Waisak.
Artikel ini ditulis oleh An Nisa Maulidiyah, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/fat)