Kapan Hari Raya Kuningan 2025? Ini Jadwal dan Makna Perayaannya

Ilustrasi Hari Raya Kuningan — Foto: Ilustrasi perayaan Hari Raya Kuningan (Pradita Utama/detikcom)

Daftar Isi

Jadwal Hari Raya Kuningan 2025
Makna Hari Raya Kuningan
Jadwal Hari Raya Suci Hindu 2025

Makassar -

Hari Raya Kuningan adalah salah satu hari besar bagi umat Hindu di Indonesia. Perayaan ini merupakan rangkaian dari perayaan Hari Raya Galungan.

Mengutip laman Ditjen Bimas Hindu Kemenag RI, Hari Raya Kuningan dirayakan setiap 210 hari atau sekitar 6 bulan sekali berdasarkan kalender Saka Bali. Hari raya ini tepatnya dilaksanakan 10 hari setelah Hari Raya Galungan.

Lantas, kapan Hari Raya Kuningan 2025?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu, berikut detikSulsel menyajikan informasi mengenai jadwal Hari Raya Kuningan 2025 beserta makna perayaannya. Yuk, disimak!

Jadwal Hari Raya Kuningan 2025

Merujuk pada Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 16 Tahun 2024 tentang Hari Libur, Cuti Bersama, dan Dispensasi Hari Raya Suci Hindu di Bali Tahun 2025, disebutkan bahwa Hari Raya Kuningan tahun 2025 ini jatuh pada Sabtu, 3 Mei 2025.

Sebelumnya, umat Hindu telah merayakan Hari Raya Galungan pada Rabu, 23 April 2025 lalu.

Karena dirayakan setiap 6 bulan sekali, maka dalam setahun umat Hindu akan merayakan 2 kali hari suci ini. Adapun perayaan selanjutnya Galungan akan berlangsung pada Rabu, 19 November 2025 dan Kuningan pada Sabtu, 29 November 2025.

Untuk diketahui, Hari Raya Kuningan termasuk sebagai hari libur di Bali. Hal ini diatur dalam Surat Edaran (SE) Gubernur Bali di atas.

Hanya saja hari libur ini hanya berlaku bagi masyarakat di Bali. Sebab, Hari Raya Kuningan tidak termasuk dalam hari libur nasional sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri.

Makna Hari Raya Kuningan

Melansir laman resmi SMP Negeri 1 Nusa Penida, Hari Raya Kuningan merupakan waktu yang diyakini kembalinya roh-roh leluhur ke alam spiritual, setelah berkunjung ke bumi selama masa perayaan Galungan. Momen ini menjadi kesempatan terakhir bagi umat Hindu untuk memberikan penghormatan kepada para leluhur sebelum mereka kembali ke alamnya.

Pada hari ini, umat Hindu di Bali melaksanakan upacara pemujaan dan memberikan persembahan sesajen di pura. Hal ini sebagai bentuk penghormatan dan pengakuan atas peran para leluhur, sekaligus sebagai wujud rasa syukur atas kehadirannya dalam kehidupan.

Selain itu, Kuningan juga dimaknai sebagai hari keberkahan dan kesuburan. Umumnya, umat Hindu akan membersihkan rumah serta melakukan tindakan simbolis lainnya yang menjadi bagian dari upacara untuk menyucikan lingkungan tempat tinggal.

Lebih dari sekadar perayaan religius, Hari Raya Galungan dan Kuningan juga mengandung nilai-nilai sosial yang kuat bagi masyarakat Hindu di Bali. Keduanya menjadi momen untuk mempererat hubungan keluarga, memperkuat kebersamaan, serta menumbuhkan rasa persaudaraan di antara warga.

Dalam suasana yang penuh kehangatan, keluarga saling berkumpul, berbagi kebahagiaan, berdoa bersama, dan menyambut kerabat maupun tetangga dengan tangan terbuka. Bagi umat Hindu Bali, kedua hari raya ini adalah hari suci yang sangat dinantikan karena membawa keberkahan dan kebahagiaan.