Tak terasa puasa Ramadan 1445 Hijriah telah memasuki pekan ketiga, sebentar lagi umat Islam akan bertemu malam Lailatul Qadar. Datangnya malam Lailatul Qadar membuat bertanya-tanya kapan tanggal pastinya.
Menurut laman Baznas, Lailatul Qadar merupakan malam pada bulan Ramadan yang sangat istimewa karena penuh kemuliaan. Keutamaan tersebut juga dijelaskan dalam surat Al-Qadr ayat 3, bahwasanya Allah SWT menetapkan keutamaan malam Lailatul Qadar lebih baik daripada seribu bulan.
Dalam buku berjudul Mukjizat Lailatul Qadar karya Arif M. Riswanto, Lailatul Qadar dianggap sebagai momentum yang mengingatkan muslim pada malam mulia, yang bersamaan dengan peristiwa turunnya Al-Qur'an yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 5 Amalan Malam Lailatul Qadar |
Mengingat keutamaan malam Lailatul Qadar, muslim dianjurkan menantikannya dengan penuh sukacita dan semangat ibadah dalam beramal kebaikan. Bagi yang ingin mengetahui perkiraan tanggal malam Lailatul Qadar 2024, simak penjelasan selengkapnya.
Jadwal Lailatul Qadar 2024
Melansir laman Nahdlatul Ulama (NU) Online, pada dasarnya tidak ada kepastian mengenai kapan datangnya malam Lailatul Qadar. Salah satu hadis yang diriwayatkan Abu Dawud menyebutkan Rasulullah SAW pernah ditanya tentang Lailatul Qadar.
HR Abu Dawud menerangkan, Nabi Muhammad SAW menjawab: Lailatul Qadar ada pada setiap bulan Ramadhan. Namun, menurut hadis lainnya yang diriwayatkan Aisyah, Nabi Muhammad SAW memerintahkan:
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Artinya: Carilah Lailatul Qadar itu pada tanggal gasal dari sepuluh terakhir pada bulan Ramadan. (HR Bukhari)
Sebagian ulama berpendapat malam Lailatul Qadar dapat berpindah-pindah setiap tahunnya, utamanya pada malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadan. Namun, mayoritas ulama sepakat malam Lailatul Qadar terjadi pada malam ke-27.
Hikmah tidak diberitahukannya secara pasti kapan malam Lailatul Qadar dapat memotivasi muslim agar terus beribadah dengan tujuan mencari rahmat, serta rida Allah SWT tanpa harus berpatokan pada satu hari saja.
Sebab, jika malam Lailatul Qadar diketahui tanggal pastinya, maka semua orang akan berbondong-bondong giat beribadah hanya pada tanggal tersebut. Dan, bukan tidak mungkin melalaikan ibadah pada hari-hari berikutnya.
Perkiraan Hadirnya Lailatul Qadar 2024
Untuk membantu umat Islam dalam mengetahui kapan 10 hari terakhir bulan Ramadan 2024, berikut jadwal Kalender Hijriah 2024 oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI. Merujuk pada kalender tersebut, 10 hari terakhir Ramadan diprediksi berlangsung mulai 31 Maret 2024.
- 20 Ramadhan 1445 Hijriah: Minggu, 31 Maret 2024
- 21 Ramadhan 1445 Hijriah: Senin, 1 April 2024 (Perkiraan hadirnya malam Lailatul Qadar)
- 22 Ramadhan 1445 Hijriah: Selasa, 2 April 2024
- 23 Ramadhan 1445 Hijriah: Rabu, 3 April 2024 (Perkiraan hadirnya malam Lailatul Qadar)
- 24 Ramadhan 1445 Hijriah: Kamis, 4 April 2024
- 25 Ramadhan 1445 Hijriah: Jumat, 5 April 2024 (Perkiraan hadirnya malam Lailatul Qadar)
- 26 Ramadhan 1445 Hijriah: Sabtu, 6 April 2024
- 27 Ramadhan 1445 Hijriah: Minggu, 7 April 2024 (Perkiraan hadirnya malam Lailatul Qadar)
- 28 Ramadhan 1445 Hijriah: Senin, 8 April 2024
- 29 Ramadhan 1445 Hijriah: Selasa, 9 April 2024 (Perkiraan hadirnya malam Lailatul Qadar)
Tanda-tanda Hadirnya Lailatul Qadar Menurut Hadis
Meskipun ciri-ciri malam Lailatul Qadar belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa tanda yang dapat diketahui secara spesifik melalui hadis, di antaranya sebagai berikut.
1. Matahari Pagi Bersinar Cahaya Putih
Tanda pertama Lailatul Qadar dapat ditemui ketika pagi hari matahari terbit dalam keadaan jernih tanpa sinar. Sebagaimana sesuai hadis riwayat Muslim, Ubay bin Ka'ab menyampaikan:
هي اللَّيْلَةُ الَّتِي أَمَرَنَا بَهَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بِقِيَامِهَا هِيَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعِ وَعِشْرِينَ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِي صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لَا شُعَاعَ لَهَا
Artinya: Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke 27 (dari bulan Ramadan). Dan, tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru. (HR Muslim)
2. Cuaca Cerah Tetapi Tidak Panas
Malam LaiLatul Qadar akan penuh dengan kemudahan, di antaranya cuaca tampak cerah, namun tidak terasa panas. Sebagaimana dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda:
لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء
Artinya: Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan tampak kemerah-merahan. (HR Ath Thoyalisi. Haytsami mengatakan periwayatnya adalah tsiqoh /terpercaya)
3. Malaikat Menurunkan Ketenangan
Malaikat menurunkan ketenangan pada hari tersebut, sehingga sebagian besar manusia akan merasakan ketenangan dalam beribadah yang tidak didapatkan dari hari-hari lainnya di luar bulan Ramadan.
4. Terjadi pada 10 Malam Terakhir Ramadan
Menurut sebagian ulama, Lailatul Qadar terjadi di antara 10 malam terakhir Ramadan, dan diprediksi berada pada malam-malam ganjil. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Artinya: Carilah Lailatul Qadar pada 10 malam terakhir di bulan Ramadan. (HR Bukhari dan Muslim)
5. Terjadi pada Malam-Malam Ganjil
Lailatul Qadar diperkirakan jatuh pada malam-malam ganjil di akhir bulan Ramadan. Malam ganjil tersebut dapat dihitung sejak awal bulan, di antaranya malam ke-21, 23, 25, 27, dan 29. Namun, malam Lailatul Qadar juga dapat dihitung dari malam yang tersisa.
Rasulullah SAW bersabda:
لِتَاسِعَةٍ تَبْقَى لِسَابِعَةٍ تَبْقَى لِخَامِسَةٍ تَبْقَى لِثَالِثَةٍ تَبْقَى
Artinya: Bisa jadi Lailatul Qadar ada pada sembilan hari yang tersisa, bisa jadi ada pada tujuh hari yang tersisa, bisa jadi pula pada lima hari yang tersisa, bisa juga pada tiga hari yang tersisa. (HR Bukhari)
Artikel ini ditulis oleh An Nisa Maulidiyah, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/fat)