Pemugaran ini diinisiasi Begandring Surabaia yang berkolaborasi dengan organisasi asal Belanda TiMe Amsterdam. Mereka menggandeng organisasi kebudayaan Kerajaan Belanda, Dutch Culture sebagai penyandang dana, serta Pemkot Surabaya dan Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Salah satu pendiri Begandring Soerabaia Kuncarsono Prasetyo saat mengatakan bahwa pemugaran situs bersejarah dengan model kolaborasi seperti ini adalah yang pertama di Indonesia. Biasanya, pemugaran hanya digarap oleh pihak pemerintah atau swasta saja.
"Bentuk program (pemugaran Makam Eropa Peneleh) adalah matching fund (atau) pembiayaan bersama. Dari situ lahir 2 organisasi berbasis kultural. Di Surabaya Begandring dengan yang di Belanda namanya TiMe Amsterdam," ujar Kuncarsono kepada detikJatim, Sabtu (2/3/2024).
"(Kolaborasi pemugaran) ini yang pertama di Indonesia. Sebenarnya awalnya kami iseng nyoba, kira kira bisa nggak organisasi level komunitas seperti Begandring ini mengajukan kolaborasi pembiayaan ke Dutch Culture? Bisa nggak (mengajukan) proposal?"
"Akhir tahun kemarin kami berkoordinasi dengan pemerintah kota untuk membangun sinergi. Sinerginya adalah upaya bersama pemugaran untuk 8 titik makam yang dilakukan bertahap. Yang kedua membuat mini museum di kawasan ini," katanya.
Pemugaran yang diinisiasi kelompok masyarakat ini diapresiasi Pemkot Surabaya dengan memberikan dukungan untuk bersama-sama menyiapkan rencana penataan infrastruktur pendukung Makam Eropa Peneleh.
Infrastruktur pendukung yang akan ditata antara lain perbaikan jalan setapak, penataan penerangan, pembangunan area terbuka untuk ruang aktivitas seni, dan tempat bermain masyarakat serta penataan koneksi dengan kawasan sejarah lainnya di Peneleh.
"Ini bentuk kontribusi nyata warga kota terhadap keberlanjutan penyelamatan warusan budaya di Surabaya," kata Kabid Kebudayaan Pemkot Surabaya, Heri Purwadi.
8 Makam Tokoh Penting di Peneleh yang Akan Dipugar Mei-Desember 2024
1. Pieter Merkus
Pieter Merkus adalah Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang ke 47. Ia menjabat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda selama 4 tahun yaitu antara tahun 1841-1844. Merkus meninggal pada tahun 1844.
2. Ohannes Kurkdjian
Kurkdjian merupakan fotografer kenamaan pada masanya. Foto-foto Indonesia tempo dulu yang banyak bertebaran di internet saat ini banyak yang berasal dari jepretannya. Ia bahkan sempat memiliki studio foto di Surabaya. Kurkdjian meninggal pada tahun 1903.
3. Pierre Jean Baptiste de Perez
P.J.B. Perez adalah Wakil Direktur Mahkamah Agung Hindia Belanda dan komisaris sejumlah perusahaan besar. Tidak terdapat banyak catatan tentang Perez, namun diketahui bahwa ia juga pernah menjadi Residen Surabaya dan Gubernur Sulawesi. Perez meninggal pada tahun 1859.
4. Daniel Francois Willem Pietermaat
Pietermaat tercatat pernah menjadi Residen Surabaya pada tahun 1838. Sebelumnya ia pernah menjadi hakim dan fiskal di Ambon, Residen Manado, Penjabat Gubernur Makassar, dan Pejabat Residen Semarang. Ia meninggal pada 1848
5. Herman Neubronner van der Tuuk
Van der Tuuk dikenal sebagai peletak dasar linguistik modern beberapa bahasa yang dituturkan di Nusantara, seperti bahasa Melayu, Jawa, Sunda, Batak Toba, Lampung, Kawi (Jawa Kuno), dan Bali. Ia meninggal pada tahun 1847.
6. Julius Schmutzer
Keluarga Schmutzer dikenal sebagai keluarga peletak politik etik pertama di Hindia Belanda. Keluarga tersebut merupakan pengusaha gula yang pertama kaki meletakkan dasar-dasar penghargaan hak hak buruh di Hindia Belanda. Julius diketahui meninggal pada tahun 1902.
7. Jan von Hemert
Jan von Hermet diketahui merupakan putra dari Piere Theodore von Hemert, seorang direktur atau pejabat perwakilan tertinggi perusahaan asuransi De Algemene Maatschappij van Levensverzekering en Lijfrente di Hindia Belanda. Nama Jan von Hermet juga tercatat sebagai peletak batu pertama saat pembangunan kantor perwakilan perusahaan tersebut di usianya yang masih 8 tahun.
8. Moeder Louise
Ia merupakan suster kepala ursulin pertama di Surabaya sekaligus dikenal sebagai pendiri cikal bakal SMA Santa Maria Surabaya. Moeder Louise meninggal di tahun 1890.
(dpe/dte)