Mengenai hari-hari utama untuk puasa Rajab dijelaskan dalam situs resmi Nahdlatul Ulama (NU). Di mana puasa Rajab disunahkan selama masih masuk bulan tersebut. Namun makruh jika dilakukan selama satu bulan penuh.
Menurut Imam al-Ghazali, sebagian sahabat Nabi memakruhkan puasa Rajab selama satu bulan penuh karena dianggap menyerupai puasa bulan Ramadhan. Maka dari itu ada anjuran puasa Rajab dilakukan pada hari-hari utama. Lalu, hari apa saja yang dimaksud hari utama tersebut?
- Ayyamul bidh (tanggal 13, 14, dan 15 Rajab)
- Hari Senin di bulan Rajab
- Hari Kamis di bulan Rajab
- Hari Jumat di bulan Rajab
- Berselang-seling (satu hari berpuasa dan satu hari tidak)
Baca juga: 7 Amalan untuk Mengisi Isra Mikraj 2024 |
Niat Puasa Rajab Malam Hari
Arab: ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ΅ΩΩΩΩ Ω ΨΊΩΨ―Ω ΨΉΩΩΩ Ψ£ΩΨ―ΩΨ§Ψ‘Ω Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω Ψ±ΩΨ¬ΩΨ¨Ω ΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adΓ’'i sunnati Rajaba lillΓ’hi ta'Γ’lΓ’.
Artinya: Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari karena Allah SWT.
Niat puasa Rajab ini dikutip situs resmi Nahdlatul Ulama (NU). Itu merupakan niat yang bisa dilafalkan di malam hari nanti ketika akan menunaikan puasa Rajab pada hari Kamis (8/2/2024).
Puasa Rajab merupakan puasa sunah. Jadi, jika ingin berpuasa tetapi tidak sempat melafalkan niat di malam harinya, boleh niat di siang hari selama belum makan, minum, dan tidak melakukan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.
Sebab, kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib. Berikut ini lafal niat puasa Rajab di siang hari.
Niat Puasa Rajab Siang Hari
Arab: ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ΅ΩΩΩΩ Ω ΩΩΨ°ΩΨ§ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ Ω ΨΉΩΩΩ Ψ£ΩΨ―ΩΨ§Ψ‘Ω Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω Ψ±ΩΨ¬ΩΨ¨Ω ΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
Latin: Nawaitu shauma hΓ’dzal yaumi 'an adΓ’'i sunnati Rajaba lillΓ’hi ta'Γ’lΓ’.
Artinya: Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah SWT.
Tata Cara Puasa Rajab
1. Niat dalam hati
Selain niat di dalam hati, juga disunahkan mengucapkan niat dengan lisan. Niat puasa dapat dilakukan sejak malam hingga siang sebelum matahari tergelincir ke barat. Dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh.
2. Sahur
Sama seperti puasa pada umumnya, santap sahur lebih utama dilakukan di akhir waktu atau menjelang imsak.
3. Menahan diri dari yang membatalkan puasa
Selanjutnya menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa, mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Hal yang membatalkan seperti makan, minum dan yang lainnya.
4. Menjaga diri dari yang membatalkan pahala
Hal-hal yang membatalkan pahala seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan perbuatan dosa lainnya.
5. Berbuka puasa di awal waktu
Orang yang berpuasa dianjurkan segera berbuka puasa saat tiba waktu magrib.
![]() |
Sekilas tentang Isra Mikraj
Isra Mikraj merupakan peristiwa penting bagi umat Islam. Sebab saat Isra Mikraj, Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah salat lima waktu dari Allah SWT.
Dikutip situs resmi SMAN 12 Semarang, Isra Mikraj merupakan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW, dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjid Al Aqsa di Yerusalem hingga naik ke langit ke tujuh atau Sidratul Muntaha. Peristiwa tersebut terjadi setelah meninggalnya paman Nabi Muhammad, Abi Thalib dan istri Nabi Muhammad, Siti Khadijah.
Dalam bahasa Arab, Isra berarti perjalanan di malam hari, sedangkan Mikraj artinya kenaikan. Dalam perjalanan tersebut, Nabi Muhammad mengendarai kendaraan superkilat yakni Buraq. Buraq digambarkan sebagai kuda putih dengan sayap dan ekor seperti burung merak.
Waktu itu, Makkah-Yerussalem umumnya ditempuh menggunakan kuda atau unta selama satu bulan. Namun Nabi Muhammad SAW melakukannya dalam semalam. Di Masjid Al Aqsa diceritakan, Nabi Muhammad memimpin salat nabi-nabi terdahulu. Mereka salat dua rakaat.
Nabi Muhammad lalu Mikraj dari Masjid Al Aqsa naik ke langit ketujuh atau Sidratul Muntaha. Dalam perjalanannya, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan nabi-nabi terdahulu pada setiap tingkatan. Rasulullah bertemu:
- Nabi Adam di langit pertama
- Nabi Isa dan Yahya di langit kedua
- Nabi Yusuf di langit ketiga
- Nabi Idris di langit keempat
- Nabi Harun di langit kelima
- Nabi Musa di langit keenam
- Nabi Ibrahim di langit ketujuh
Dalam riwayatnya, awalnya Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk salat 50 waktu dalam sehari. Nabi Muhammad pernah diingatkan Nabi Musa bahwa jumlah tersebut terlalu besar sehingga disarankan untuk meminta keringanan.
Sampai di Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad mendapatkan perintah salat lima waktu. Sejak peristiwa Isra Miraj, umat Islam diwajibkan salat lima waktu dalam sehari.
(sun/dte)