Bulan Rajab adalah salah satu bulan mulia dalam Islam. Bulan ini termasuk ke dalam empat bulan haram yang dimuliakan Allah SWT. Muslim dianjurkan memperbanyak amal ibadah, salah satunya adalah puasa sunah. Berikut sejumlah puasa sunah bulan Rajab Januari 2025.
Puasa sunah di bulan Rajab adalah ibadah yang penuh keberkahan dan keutamaan. Mari manfaatkan kesempatan ini untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mempersiapkan diri menuju bulan suci Ramadan.
Baca juga: Kapan 1 Rajab 2025/1446 Hijriah? |
Puasa Sunah Bulan Rajab
Seperti bulan-bulan lainnya, muslim dianjurkan mengerjakan puasa sunah pada hari tertentu. Salah satu puasa sunah yang sangat dianjurkan dikerjakan adalah puasa Senin-Kamis dan puasa Ayyamul Bidh. Berikut informasi seputar puasa sunah bulan Rajab pada Januari 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Jadwal
Rajab 1446 Hijriah jatuh pada bulan Januari 2025. Awal bulan Rajab juga bertepatan tanggal 1 Januari 2025. Terdapat tiga puasa yang bisa dikerjakan saat bulan Rajab, yaitu puasa Senin dan Kamis, serta puasa Ayyamul Bidh.
Puasa Senin-Kamis bisa dimulai pada Kamis 2 Januari 2025. Sementara puasa Ayyamul Bidh dikerjakan setiap tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulannya. Simak jadwal lengkap puasa sunah bulan Rajab Januari 2025.
Dilansir laman Nahdlatul Ulama (NU) Online, selain Senin dan Kamis, puasa Rajab dianjurkan dikerjakan pada hari-hari utama bulan ini, yaitu Jumat. Puasa Rajab juga bisa dilaksanakan dengan satu hari berpuasa dan satu hari tidak. Berikut jadwal lengkapnya.
- Puasa Kamis: 2 Januari 2025
- Puasa Jumat: 3 Januari 2025
- Puasa Senin: 6 Januari 2025
- Puasa Kamis: 9 Januari 2025
- Puasa Jumat: 10 Januari 2025
- Puasa Senin: 13 Januari 2025
- Puasa Kamis: 16 Januari 2025
- Puasa Jumat: 17 Januari 2025
- Puasa Senin: 20 Januari 2025
- Puasa Kamis: 23 Januari 2025
- Puasa Jumat: 24 Januari 2025
- Puasa Senin: 27 Januari 2025
- Puasa Kamis: 30 Januari 2025
- Puasa Jumat: 31 Januari 2025
- Puasa Ayyamul Bidh: 13-15 Januari 2025
2. Keutamaan
Puasa Rajab memiliki sejumlah keutamaan atau faedah. Hadis-hadis ini kedudukannya sebagai hadis daif, namun Imam al-Suyuthi dalam kitab Al-Hawi li Al-Fatawi menerangkan kebolehan meriwayatkannya untuk fadhailul amal.
Meski begitu, hadis-hadis ini diperbolehkan digunakan untuk dalil keutamaan-keutamaan berpuasa pada bulan Rajab. Adapun keutamaan berpuasa Rajab melansir laman NU Online sebagai berikut.
a. Satu Hari Puasa Lebih Utama Dibanding Puasa 30 Hari di Bulan Biasa
Imam Al-Ghazali dalam Ihyâ 'Ulumiddîn (juz 3, h. 431) mengutip sebuah hadis menjelaskan bahwa berpuasa satu hari saja di bulan Rajab lebih utama dibandingkan 30 hari berpuasa di bulan-bulan biasa, bukan di bulan-bulan mulia. Hadis yang dikutip sebagai berikut.
صوم يوم من شهر حرام أفضل من ثلاثين من غيره وصوم يوم من رمضان أفضل من ثلاثين من شهر حرام
Artinya: Satu hari berpuasa pada bulan haram (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), lebih utama dibanding berpuasa 30 hari pada bulan selainnya. Satu hari berpuasa pada bulan Ramadhan, lebih utama dibanding 30 hari berpuasa pada bulan haram.
b. Mendapat Balasan Pahala Berlipat-lipat
Imam Al-Ghazali dalam kitab yang sama dengan mengutip satu hadis lain mengungkapkan bahwa orang yang berpuasa tiga hari di bulan haram termasuk bulan Rajab, hari Jumat, dan Sabtu akan mendapatkan balasan pahala berlipat-lipat.
من صام ثلاثة أيام من شهر حرام الخميس والجمعة والسبت كتب الله له بكل يوم عبادة تسعمائة عام
Artinya: Barang siapa berpuasa selama tiga hari dalam bulan haram, hari Jumat, dan Sabtu, maka Allah balas setiap satu harinya dengan pahala sebesar ibadah 900 tahun.
Disebutkan dalam hadis riwayat Ibnu 'Asakir dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa Nabi SAW bersabda:
من صام من شهر حرام الخميس والجمعة والسبت كتب له عبادة سبعمائة سنة
Artinya: Barang siapa berpuasa di bulan haram pada hari Kamis, Jumat, dan Sabtu, maka baginya dicatat seperti beribadah 700 tahun.
c. Mendapatkan Minuman dari Sungai Surga
Diterangkan dalam hadis riwayat Imam al-Baihaqi dari Anas bin Malik, dia berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ نَهْراً يُقَالُ لَهُ رَجَبٌ مَاؤُهُ أَشَدُّ بَيَاضاً مِنَ اللَّبَنِ، وَأَحْلَى مِنَ العَسَلِ، مَنْ صَامَ مِنْ رَجَبٍ يَوْماً وَاحِداً سَقَاهُ اللهُ مِنْ ذَلِكَ النَّهْرِ
Artinya: Sesungguhnya di surga ada sungai yang disebut dengan sungai 'Rajab'. Airnya lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu. Barang siapa berpuasa satu hari pada bulan Rajab, maka Allah akan memberikan minum kepadanya dari air sungai tersebut.
d. Dijauhkan dari Api Neraka
Keutamaan ini dijelaskan dalam hadis riwayat Imam al-Baihaqi dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
من صام من رجب يوما كان كصيام شهر ، ومن صام منه سبعة أيام غلقت عنه أبواب الجحيم السبعة ، ومن صام منه ثمانية أيام فتحت له أبواب الجنة الثمانية ، ومن صام منه عشرة أيام بدلت سيئاته حسنات
Artinya: Barang siapa berpuasa sehari pada bulan Rajab, maka dia seperti berpuasa sebulan. Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab selama tujuh hari, maka tujuh pintu neraka ditutup untuknya. Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sebanyak delapan hari, maka delapan pintu surga dibuka untuknya. Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sebanyak sepuluh hari, maka keburukannya diganti kebaikan.
3. Niat
Niat puasa Rajab sama seperti niat puasa sunah lainnya yang dibaca pada waktu malam hari, yaitu sejak matahari terbenam sampai terbit fajar. Berikut bacaan niat puasa Rajab yang dibaca pada malam hari.
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma Rajaba sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: Aku berniat puasa Rajab, sunnah karena Allah ta'âlâ.
Jika lupa membaca niat pada malam hari, muslim tetap bisa menjalankan puasa asalkan masih belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan dan minum. Niat puasa bisa dibaca mulai dari pagi hingga sebelum tergelincirnya matahari (waktu zuhur). Berikut bacaan niat puasa Rajab siang hari.
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا الْيَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i syahri rajaba lillâhi ta'âlâ.
Artinya: Saya niat puasa sunnah bulan Rajab hari ini, sunnah karena Allah ta'âlâ." Wallâhu a'lam.
4. Tata Cara
Meskipun tidak diwajibkan, melaksanakan puasa Rajab menjadi kesempatan bagi muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan mengisi hari-hari dengan amal saleh. Berikut tata cara puasa Rajab yang sesuai ajaran Islam.
- Persiapkan sahur yang bernutrisi untuk menjaga stamina.
- Menjaga lisan dan perbuatan dari hal-hal yang dapat mengurangi pahala puasa.
- Memperbanyak zikir, doa, dan membaca Al-Qur'an.
- Perbanyak ibadah lain seperti zikir, sedekah, dan membaca Al-Qur'an.
- Menyegerakan berbuka puasa dengan makanan yang halal dan thayyib.
(ihc/irb)