Rumah Aspirasi Chandra Astan Harapan Warga Kampung Jatian Banyuwangi

Nominator detikJatim Awards 2023

Rumah Aspirasi Chandra Astan Harapan Warga Kampung Jatian Banyuwangi

Eka Rimawati - detikJatim
Sabtu, 25 Nov 2023 22:00 WIB
Chandra Astan saat membantu warga.
Chandra Astan saat membantu warga. (Foto: Istimewa)
Banyuwangi -

Tak banyak yang mengenal sosok Chandra Astan. Namun, bagi masyarakat Kampung Jatian, Bangsring, Banyuwangi, dia dikenal sebagai tokoh yang kerap hadir di tengah persoalan masyarakat kurang mampu dan minim akses.

Selama lebih dari satu tahun, ia kerap blusukan ke masyarakat untuk menggali potensi ekonomi yang dapat dikolaborasikan dan dikembangkan dengan tujuan pemberdayaan.

Namun, pria berperawakan kuning langsat itu justru menemukan berbagai persoalan sosial dan kesejahteraan yang membutuhkan solusi jangka pendek untuk segera diselesaikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bermula dari mendirikan Kampung Lobster di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi sekitar tahun 2020. Chandra Astan lalu mengembangkan teknologi budidaya lobster yang belum pernah berhasil diterapkan di Banyuwangi sebelumnya.

Dengan teknologi yang ia kembangkan melalui sejumlah penelitian dengan akademisi dan mahasiswa IPB, ia berhasil membudidayakan lobster dengan Survival Rate (SR) mencapai 80%. Di 300 keramba yang ia sebut apartemen lobster, Chandra bisa memanen hasil dari 4 hektare lahan budidaya lobster tersebut dalam waktu sekitar tujuh bulan.

ADVERTISEMENT

Dari kampung lobster ini, ia bisa memberdayakan warga sekitar sebagai pekerja dan mengedukasi mereka tentang tata cara budidaya lobster serta pemeliharaan lingkungan di Bangsring guna membentuk ekosistem laut yang aman bagi lobster.

Keberhasilannya tersebut kian melegitimasi Banyuwangi sebagai kabupaten penghasil lobster. Bahkan, kehadiran Chandra Astan bisa disebut menjadi penanda Banyuwangi sebagai pemilik budidaya lobster terbesar di Indonesia.

Dari seorang pengusaha Lobster, Chandra menjadi penggerak dan pemberdaya masyarakat di Banyuwangi. Ia kerap mencatat keluhan-keluhan masyarakat dan mencarikan solusi bersama atas persoalan tersebut. Bahkan, rumah tepi pantainya yang nyaman ia dedikasikan sebagai Rumah Aspirasi, tempat seluruh keluh kesah warga ditampung dicarikan solusi.

"Yang membuat saya terjun ke masyarakat dan menyerap aspirasi pada dasarnya saat saya berada di tengah-tengah masyarakat terutama pedesaan, suasana kekeluargaan ini lebih terasa," terang Chandra kepada detik Jatim.

Ia menerangkan dari berbincang dengan masyarakat ia mengetahui ada banyak permasalahan seperti masalah distribusi pupuk subsidi. Dari perbincangan itu juga bermunculan aspirasi-aspirasi lain, yang kemudian intens ia tampung dan tanggapi.

"Jadi dasarnya adalah kerelaan untuk bisa bermanfaat bagi masyarakat. Saya hanya melakukan tugas saya untuk menjembatani mereka dengan pemilik kebijakan yaitu pemerintah," ungkap Chandra.

Rumah Aspirasi yang digagas Chandra Astan menjadi jalan solusi bagi warga Bangsring dan sekitarnya, yang tidak memiliki akses komunikasi langsung dengan pemangku kebijakan, puluhan Aspirasi telah ditampung dan menemukan solusi.

Dengan gaya dan cara Chandra, masyarakat merasakan kehadiran seseorang yang ditokohkan. Seperti Arna warga Bangsring yang sudah lama merekam perjalanan Chandra Astan.

Menurutnya, Chandra merupakan sosok tegas dan berprinsip tapi ringan tangan. Tak pandang bulu dan tak segan mengulurkan tangan pada setiap persoalan yang dihadapi masyarakat. Sosok Chandra menjadi jalan solusi bagi mereka yang marginal.

"Ya suda tiga tahunan saya lihat beliau ini. Tegas dan tidak mudah ditekuk memang, tapi itu malahan yang bagus soalnya di situ dia malah bisa bantu masyarakat yang butuh solusi. Setiap hari itu hampir ada yang datang mengadukan masalahnya," kata Arkan.

Chandra Astan saat membantu warga.Chandra Astan saat membantu warga. Foto: Istimewa

Tidak setengah-setengah, persoalan yang dihadapi masyarakat Kampung Jatian di Kecamatan Bangsring bahkan ia kawal terus-menerus. Ia berharap masyarakat bisa sepenuhnya menjadi mandiri secara ekonomi.

Kampung yang minim akses transportasi dan sempat mengalami kekeringan tersebut mendapat sentuhan pemberdayaan dari Chandra berupa pengelolaan pupuk organik dan pertanian.

52 kepala keluarga di kampung tersebut mendapatkan intervensi dan merasakan langsung kehadiran sosok Chandra Astan sebagai pemberdaya. Mereka kian memiliki harapan atas masa depan anak-anak mereka di kampung yang berdiri di antara hutan jati tersebut.

"Mulai dari penyediaan pupuk organik dari kambing-kambing yang ditaruh di sini untuk diambil dan diolah kotorannya itu, lalu pengembangan pertanian di sini juga. Warga sangat terbantu dan kami jadi lebih mengerti soal manajemen pertanian yang baik itu seperti apa," ungkap Bunaji salah satu warga Kampung Jatian.

Itu hanya bagian kecil dari kerja-kerja sosial seorang Chandra Astan. Sebagai warga negara Indonesia, ia hanya ingin berkontribusi sebaik-baiknya untuk masyarakat yang memang memerlukan pendampingan dan pemberdayaan. Tanpa menafikan kerja-kerja pemerintah, Chandra berjalan dengan nurani menuju langkah yang lebih besar demi membangun negeri.

"Kami mulai membuat sebuah sistem di mana kami mendirikan sebuah rumah aspirasi yang bisa menampung semua aspirasi masyarakat yang ada di sekitar kami, dari aspirasi-aspirasi yang masuk kami coba berdiskusi dan mencari solusi dari kegiatan diskusi tersebut timbul solusi-solusi," ucap Chandra.

Ya...Rumah Aspirasi, wujud kecil dedikasi seorang Chandra Astan yang menjadi bagian dari warga negara Indonesia untuk bangkit bersama membangun bangsa. Ia berharap dapat berkolaborasi dengan banyak pihak untuk bisa bersama-sama mewujudkan mimpi sejahtera bagi seluruh lapisan masyarakat agar tidak terjadi ketimpangan.

detikJatim Awards merupakan ajang penghargaan yang digelar detikJatim sebagai apresiasi kepada para tokoh, komunitas, hingga pemerintah daerah di Jawa Timur atas capaian kinerja dan sumbangsihnya kepada masyarakat. Dasar penghargaan dinilai oleh Tim Asesmen berdasarkan beberapa indikator keberhasilan program dan aksi nyata yang telah dilakukan. Nantikan edisi perdana detikJatim Awards yang bakal diselenggarakan di Singhasari Resort Kota Batu, Senin, 27 November 2023.




(irb/dte)


Hide Ads