Aksi Sosial Chandra Caleg PDIP Bikin Semringah Warga Pelosok Banyuwangi

Aksi Sosial Chandra Caleg PDIP Bikin Semringah Warga Pelosok Banyuwangi

Eka Rimawati - detikJatim
Senin, 06 Nov 2023 13:03 WIB
Chandra Astian
Chandra Astian (kiri) saat bertemu dengan Bambang dan Mak Tin yang rumahnya tak dialiri listrik. (Foto: Dok. Istimewa)
Banyuwangi -

Nama Chandra Astan begitu dikenal oleh warga di sejumlah desa pelosok Banyuwangi karena uluran tangannya. Pria berperawakan tegap dengan kulit kuning langsat itu kerap menggelar aksi sosial yang meringankan beban ekonomi warga pinggiran Banyuwangi.

Bunaji (36), warga Kampung Jati Mandiri, Bangsring, Banyuwangi adalah satu dari 24 Kepala Keluarga (KK) yang dibantu oleh Chandra. Warga di sana diajarkan untuk mengolah pupuk organik secara mandiri. Selain itu, warga juga diberikan bantuan puluhan ekor kambing dan pengolahan komoditas kopi di hutan Jati Mandiri.

"Gaya Pak Chandra itu bukan memberikan ikan, tapi memberikan kail kepada kami. Ada kambing sebagai sumber pΓΊpΓΊk organik dan kopi yang jadi harapan baru untuk penopang perekonomian selain cabai," ungkap Bunaji kepada detikJatim, Senin (6/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Bunaji, ada juga Bambang (80), warga Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Banyuwangi. Bambang tinggal bersama istrinya, Tin atau biasa disapa Mak Tin di gubuk tanpa listrik.

Setelah berkoordinasi dengan warga, Chandra memberikan bantuan kepada Bambang dan Mak Tin. Rumah pasangan lansia itu dibangun ulang dari kocek pribadi Chandra.

ADVERTISEMENT

Chandra sendiri merupakan politikus PDI Perjuangan (PDIP). Namun, warga melihat apa yang dilakukan Chandra ini tak ada sangkut pautnya dengan politik.

"Saya melihat sendiri, itu kalau misal disebut cuma transaksional, nggak masuk akal. Masak demi 2 suara harus keluarkan uang segitu, buat lansia lagi," ungkap Heri Wibowo, warga yang diberi tanggung jawab untuk mengawasi pembangunan rumah Bambang dan Mak Tin.

Chandra AstianChandra Astian saat acara pelatihan pertanian bagi warga pelosok Banyuwangi. Foto: Dok. Istimewa

Heri menambahkan, Chandra tak pernah bikin publikasi mentereng. Di desa itu juga tidak ada baliho Chandra. Chandra lebih memilih langsung terjun ke masyarakat.

"Kalau nggak turun ke masyarakat seperti ini masa bisa tahu, saya yakin masih banyak Mak Tin dan Bambang lainnya di luar sana yang butuh sentuhan politikus seperti Pak Chandra," tambah Heri.

"Tapi yang seperti ini itu heran saya, malah kalah sama yang cuma bayar Rp 100 ribu per suara. Ini real lho, saya hadapi di masyarakat. Sedih saya kadang-kadang itu," sambungnya.

Selama 4 tahun terakhir, Chandra sering memberikan bantuan baik berupa fisik maupun nonfisik. Masyarakat pelosok Banyuwangi pun semringah karena kerap dibantu. Terkait dengan bantuan yang sering diberikannya, Chandra merendah.

"Saya selalu dipertemukan dari ketidaksengajaan dengan masyarakat yang minim sentuhan. Dari sana saya merasa harus ada yang hadir untuk menjawab kebutuhan mereka. Seperti Mak Tin yang di zaman modern ini hidup tanpa penerangan listrik dan warga Kampung Jati Mandiri lebih dari 20 KK hidup dalam keterbatasan," tegas Chandra kepada detikJatim.

Tak cuma memberikan bantuan sosial, Chandra mendedikasikan rumah tinggalnya di Kampung Lobster Bangsring sebagai Rumah Bersama. Rumah tinggal nyaman di tepi pantai itu kerap menjadi jujugan bagi mereka yang membutuhkan pendampingan hukum atas kasus kriminalisasi, sengketa lahan, penyelesaian persoalan pertanian, hingga perikanan.

Di rumah itu, kebutuhan warga mendapat ruang penyelesaian. Rumah tempat masyarakat bisa bersuara dengan lantang atas hak yang terabaikan.




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads