Sederet Curhat Menyayat Hati Mahasiswi FKH Unair Sebelum Bunuh Diri

Hilda Rinanda - detikJatim
Selasa, 07 Nov 2023 09:56 WIB
Peti jenazah mahasiswi FKH Unair yang ditemukan tewas dalam mobil di apartemen Sidoarjo saat disemayamkan di Kediri (Foto: Andhika Dwi/detikJatim)
Surabaya -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Duka menggelayut di rumah persemayaman Perkumpulan Rukun Sinoman Dana Pangrukti, Jalan Mongonsidi, Kelurahan Pakelan, Kota Kediri, Senin (6/11). Di sana, jasad mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair), CA (21) disemayamkan.

Kematian CA diduga kuat akibat bunuh diri. Ia ditemukan tewas dalam mobil dengan kondisi kepala tertutup plastik. Sementara ada slang yang dilakban di dalam plastik tersebut. Slang itu terhubung pada gas helium.

Sebelum meninggal dunia, CA sempat memberi isyarat jika ada tekanan dalam kehidupannya. CA juga sempat mencurahkan isi hatinya kepada orang-orang terdekatnya. Curhatan ini dinilai ganjil, karena selama ini, CA dinilai sebagai pribadi yang tertutup.

CA ditemukan meninggal dunia dengan 2 surat wasiat. Keluarga maupun sahabat meyakini bahwa surat itu ditulis sendiri oleh CA.

Berikut sederet curhat menyayat hati mahasiswi FKH Unair sebelum bunuh diri:

1. Sosok CA di Mata Keluarga

Selama ini, sosok CA dikenal baik, pintar, dan pendiam. Dia jarang mengeluh kepada orang-orang terdekatnya. Namun menjelang kematiannya, CA sempat mencurahkan beberapa permasalahan hidupnya kepada orang-orang di sekelilingnya.

Gunawan Mulya, bapak sambung CA mengungkapkan momen terakhir kali pertemuan CA dengan keluarga. Yakni saat berlibur di Kediri seminggu lalu.

Di mata keluarga, CA adalah sosok anak perempuan yang pendiam dan penyayang. Dalam kesehariannya, CA juga dikenal tertutup. Ia tidak pernah menceritakan hal-hal terkait kehidupan pribadinya.

"Selama ini justru itu anak itu diam, tertutup dan tidak ada masalah apapun, cuma dia mungkin terlalu capek kerjanya di Surabaya-Kediri. Kadang-kadang bantu ibunya di toko dan kembali praktik dokter magang di Universitas Airlangga Surabaya," jelas Gunawan, Senin (6/11).

2. Curhat Penyesalan CA ke Keluarga

Gunawan mengakui, belakangan CA sempat mencurahkan isi hatinya kala menjalani kuliah sebagai dokter hewan koas. CA mengaku sempat menyesal langsung mengambil koas setelah lulus sarjana.

"Mengingat almarhum yang diingat tidak ada keluhan, cuma pernah ngomong gini pernah saya suruh break koas dua tahun, setelah dua tahun bisa koas lagi. Belakangnya tiba-tiba diambil, terus sempat dua minggu lalu ngomong rodok gelo (agak menyesal) terlalu ngambil keputusan terburu-buru, bisa bantu ibunya di toko. Dan saya bilang jangan kecewa, dijalanin aja. Mungkin merasa capek," kata Gunawan.

3. Keluarga Yakin CA Bunuh Diri

Gunawan meyakini bahwa CA murni bunuh diri. Keyakinan ini berdasarkan 2 surat wasiat yang ditemukan di mobil. Di mana, tulisan itu merupakan tulisan tangan CA. Dia sekaligus ingin meluruskan kabar yang menyebutkan jika CA dibunuh. Kabar itu sama sekali tidak benar.

"Pesannya, saya mohon masyarakat menilainya positif saja, jangan diisukan pembunuhan. Karena, kelihatan sukarela atas permintaan korban ada bukti surat-suratnya," kata Gunawan.

"Perlu saya jernihkan ceritanya dari pers Sidoarjo mengatakan meninggal dikarenkaan pembunuhan, ternyata tidak betul, karena dia meninggalkan surat wasiat dan sebagainya. Meninggalkan dua carik kertas isinya setengah pamit dan mohon maaf. Kita kroscek memang betul-betul tulisannya korban," sambungnya.

Sahabat ungkap curhatan menyayat hati CA. Baca di halaman selanjutnya!




(hil/fat)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork