Data yang dihimpun dari Dinas PU Sumber Daya Air (SDA) Lamongan menyebutkan, 6 sungai yang sudah dinormalisasi tersebut meliputi Sungai Blawi sepanjang 2 Km, Sungai Mengkuli sepanjang 3 Km, Sungai Gondang sepanjang 1 Km, Sungai Plalangan sepanjang 2 Km, Sungai Deket sepanjang 1 Km, dan Sungai Dapur 2 Km.
Sedangkan untuk waduk sudah dinormalisasi sudah sebanyak 2 unit. Yakni Waduk Pading dan Waduk Sibanget atau seluas 20.400 mΒ³.
Selain itu, sebanyak 52 embung desa atau seluas 178.418 mΒ³ sudah dinormalisasi. Embung desa yang sudah dibangun sebanyak 31 embung dengan panjang total plengsengan yaitu 2.633 m.
"Aksi revitalisasi atau normalisasi sudah kami mulai, dengan kegiatan pengerukan sungai, waduk, bahkan embung di desa-desa. Hal tersebut tentu untuk mempersiapkan datangnya musim hujan," kata Kepala Dinas PU Sumber Daya Air (SDA) Lamongan, Gunadi kepada wartawan, Sabtu (27/10/2023).
Diterangkan Gunadi, selain Pemkab Lamongan, kegiatan revitalisasi aliran air di Lamongan juga dilakukan bekerjasama dengan BBWS Bengawan Solo.
"Dari kabupaten selalu menggiatkan, ditambah kerjasama dengan BBWS. Hasil normalisasi kerjasama dengan BBWS Bengawan Solo contohnya Sungai Blawi dan Sungai Mengkuli," ujarnya.
Gunadi menambahkan, untuk pengerukan diprioritaskan pada kawasan yang memiliki urgensi tinggi, seperti pada Kecamatan Sarirejo, Tikung, Kembangbahu dan Mantup.
"Kegiatan revitalisasi dan normalisasi merupakan kegiatan rutin tahunan. Tujuan untuk meminimalisir terjadinya banjir. Pengerukan-pengerukan kita prioritaskan untuk lokasi yang memiliki tingkat kerawanan tinggi yang sudah mengalami pendangkalan seperti 4 kecamatan yakni Sarirejo, Tikung, Kembangbahu dan Mantup," pungkasnya.
(irb/fat)