Daging Sapi Tak Berdokumen Dikirim dari Luar Kota Ditemukan di Surabaya

Daging Sapi Tak Berdokumen Dikirim dari Luar Kota Ditemukan di Surabaya

Esti Widiyana - detikJatim
Rabu, 13 Sep 2023 14:52 WIB
daging yang ditemukan Pemkot Surabaya di Pegirian
Daging tak berizin dari luar kota yang ditemukan Pemkot Surabaya di Pegirian (Foto: Esti Widiyana)
Surabaya -

Pemkot Surabaya kembali menemukan daging sapi dikirim dari luar kota tanpa dokumen resmi. Daging sapi tersebut lagi-lagi ditemukan di kawasan Pegirian.

Sebelumnya pada akhir Agustus lalu ditemukan 500 kg daging diduga gelonggongan di Pegirian yang merupakan pesanan pedagang Pasar Pegirian. Daging itu dikirim dari Krian.

"Kemarin Jumat (8/9) malam, (daging) diamankan di salah satu rumah pedagang (di Pegirian) dan sudah ditangani kepolisian," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya Antiek Sugiharti kepada detikJatim, Rabu (12/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat mendatangkan daging sapi dari luar kota, harus dilengkapi dokumen resmi yang wajib dimiliki pedang. Seperti surat pengantar, surat sehat hingga surat keterangan bukti pemotongan dari Rumah Potong Hewan (RPH).

"Pedagang yang diperbolehkan menjual daging adalah daging yang dipotong di RPH, baik di RPH Surabaya maupun RPH di luar Surabaya. Ketika keluar dari RPH pasti ada surat bahwa daging ini sehat, bukan dari daging betina produktif, dan bukan sapi yang sakit. Jadi syaratnya ada itu yang di potong di RPH," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Hal ini juga untuk pengawasan peredaran daging gelonggongan yang merugikan pembeli. Karena, terdapat ketidaksesuaian kualitas daging pada daging gelonggongan dan tentunya berdampak untuk kesehatan saat dikonsumsi.

Antiek menyebut, kualitas daging sapi gelonggongan mengandung kadar air tinggi. Sehingga lebih mempercepat pembusukan daging serta merusak protein yang terkandung dalam daging.

Jika dikonsumsi, dapat menyebabkan gangguan kesehatan, seperti diare karena terkontaminasi bakteri. Ciri-ciri daging sapi gelonggongan biasanya terlihat basah atau banyak cairan pada permukaan daging.

"Cairan tersebut berasal dari daging yang berwarna kemerahan. Jika daging diletakkan di atas permukaan maka akan ditemukan cairan berwarna kemerahan di sekitar daging. Berat daging juga menyusut. Karenanya, pengawasan peredaran daging gelonggongan masih tetap dilakukan, itu bagian dari atensi kita untuk mencegah peredaran daging yang tidak sesuai dengan ketentuan," pungkasnya.




(esw/iwd)


Hide Ads