Menjelang Lebaran, permintaan daging sapi di sejumlah pasar tradisional di Surabaya mengalami lonjakan signifikan. Para pedagang mengaku, peningkatan ini makin terasa mendekati hari raya.
Seperti pantauan detikJatim di Pasar Wonokromo. Salah satu pedagang daging sapi, Umi Solikah mengatakan, saat ini ia bisa menjual hingga 500 kilogram daging sapi per hari. Jumlah tersebut naik dua kali lipat dibandingkan hari biasa yang hanya sekitar 250 kilogram per hari.
"Kenaikannya cukup terasa, sekarang penjualan bisa sampai 500 kilogram per hari" kata Solikah kepada detikJatim, Kamis (27/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga menyebut, harga daging sapi saat ini mencapai Rp 122 ribu per kilogram. Meski demikian, tingginya permintaan membuat stok daging tetap laris terjual setiap hari.
Stan daging sapi milik Solikah sendiri, juga merupakan mitra resmi Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Surabaya.
"Harganya agak naik, tapi pembeli tetap banyak. Ini sudah biasa kalau menjelang Lebaran," tambahnya.
Kondisi serupa juga terjadi di Pasar Pucang Anom. Pedagang daging sapi lainnya, Mani, mengungkapkan bahwa permintaan daging meningkat dibandingkan hari biasa.
Menurutnya, masyarakat mulai berbelanja lebih awal untuk menghindari lonjakan harga mendekati puncak Lebaran.
"Kalau hari biasa penjualannya standar, tapi sekarang lebih banyak pembeli. Biasanya mereka beli untuk keperluan Lebaran," ujar Mani.
Di Pasar Pucang Anom, harga daging sapi bervariasi antara Rp 120 ribu hingga Rp 125 ribu per kilogram, tergantung pada kualitas dan jenis potongan daging. Meski ada kenaikan harga, pedagang tetap optimistis penjualan akan terus meningkat.
Pedagang berharap, pasokan dari pemasok tetap lancar agar tidak terjadi lonjakan harga yang lebih tinggi.
"Kalau stoknya banyak yang masuk, dagingnya segar, pasti bisa memenuhi kebutuhan masyarakat jadi harganya tidak terlalu melonjak," tutur Mani.
(irb/hil)