Berita-berita yang disajikan redaksi detikJatim dalam sepekan menyedot pembaca. Salah satunya kecelakaan maut Bus Sugeng Rahayu dan Eka menewaskan 3 orang.
Selain itu Masriah, pembuang tinja dan air kencing memarahi tukang bangunan yang merenovasi rumah tetangganya, Wiwik Winarti dan deklarasi Anies-Cak Imin di Hotel Majapahit Surabaya.
Berikut rinciannya:
1. Kecelakaan Maut Bus Sugeng Rahayu-Eka Tewaskan 3 Orang
Kecelakaan maut tewaskan 3 orang saat Bus Sugeng Rahayu adu banteng dengan Bus Eka Cepat di Jalan Raya Ngawi-Maospati Km 9-10, Desa Tambakromo, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi. Selain 3 tewas, kecelakaan yang terjadi Kamis (31/8/2023) dini hari itu membuat 15 penumpang luka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diduga kecelakaan ini terjadi karena dua bus tersebut menghindari seseorang yang menyeberang jalan. Suara tabrakan dan ledakan terdengar hingga lokasi 1,5 Km.
Bus Sugeng Rahayu nopol W 7572 UY yang dikemudikan Agus Susanto awalnya melaju dari arah Surabaya menuju Solo, Madiun. Bus mengalami adu banteng dengan Bus Eka Cepat bernopol S 7551 US yang dikemudikan Catur yang melaju dari arah berlawanan menuju Surabaya.
"Dugaan awal demikian (penyeberang jalan penyebab kecelakaan)," ujar Kasat Lantas Polres Ngawi AKP Achmad Fahmi Adiatma saat dikonfirmasi detikJatim.
Dia mengatakan untuk memastikan dugaan tersebut, saat ini pihaknya memeriksa 3 orang saksi. Ketiga saksi tersebut yakni, dua warga yang berada di TKP dan seorang kernet Bus Eka.
Sementara Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono masih belum bisa menyimpulkan penyebab kecelakaan. Saat ini, pihaknya fokus melakukan olah TKP dan memeriksa CCTV di lokasi kejadian.
"Informasi awal dari hasil pemeriksaan masyarakat yang mendengar dan melihat itu kejadian sekitar pukul 05.40 WIB pagi antara Bus Sugeng Rahayu tujuan Solo Madiun dan Bus Eka tujuan Surabaya," jelas Argo.
Pantauan detikJatim, atap Bus Sugeng Rahayu terbelah dan terlepas. Atap bus yang terlepas ini ada di bagian depan hingga tengah bodi.
Sementara itu, bagian dalam bus langsung langsung terlihat gegara atap yang lepas ini. Tampak kursi-kursi penumpang yang berantakan usai menjadi saksi bisu tragedi yang menewaskan 3 orang ini. Sedangkan Bus Eka juga mengalami ringsek. Puing-puing sisa kecelakaan juga berserakan di aspal.
Kecelakaan ini diduga terjadi saat dua bus yang melaju berlawanan ini menghindari pejalan kaki yang hendak menyeberang jalan. Lalu, kedua bus sempat mengalami adu banteng hingga menewaskan sopir dua bus dan pejalan kaki tersebut.
Dari pantauan detikJatim kerusakan parah terjadi pada Bus Sugeng Rahayu. Bus bernopol W 7572 UY yang dikemudikan Agus Susanto ini awalnya melaju dari arah Surabaya tujuan Solo, Madiun dan mengalami adu banteng dengan Bus Eka Cepat bernopol S 7551 US yang dikemudikan Catur melaju dari arah berlawanan menuju Surabaya.
Bagian dalam bus langsung langsung terlihat gegara atap yang lepas ini. Tampak kursi-kursi penumpang yang berantakan usai menjadi saksi bisu tragedi yang menewaskan 3 orang ini. Sementara untuk Bus Eka juga mengalami ringsek. Puing-puing sisa kecelakaan juga berserakan di aspal.
Salah satu saksi, Yoyok mengaku mendengar suara tabrakan bus yang begitu kencang usai subuh. Padahal, kediaman anggota tim rescue Ngawi ini berada sekitar 1,5 km dari lokasi kejadian.
"Kerungunya (kedengarannya) mak dieng. Jarak rumah saya sekitar 1,5 kilometer dari sini, kenceng banget," kata Yoyok dilansir detikJatim, Kamis (31/8/2023).
Begitu mendengar suara kencang, Yoyok langsung bergegas ke sumber suara. Kaget bukan main, ia melihat banyak penumpang bergeletakan. Sementara dua sopir meninggal dunia.
"Sampai di sini sudah banyak yang tergeletak, terus dua sopirnya meninggal. Kejadiannya kalau nggak salah 04.30 WIB sekitar habis subuh," imbuhnya.
![]() |
2. Tukang Bangunan Renovasi Rumah Wiwik Diomeli Masriah
Masriah disebut sempat marah ke tukang bangunan yang merenovasi rumah tetangganya, Wiwik Winarti. Hal ini diucapkan Masriah kala menegur tukang bangunan tersebut. Masriah meminta tukang bangunan tidak meletakkan material untuk renovasi rumah Wiwik di sekitar rumahnya.
Aksi ini membuat tukang bangunan bernama Sugianto (26) jengkel. Sugianto mengaku sempat dilarang Masriah menurunkan salah satu bahan bangunan di dekat rumah Masriah. Padahal, material tersebut tidak diletakkan di sekitar rumah Masriah.
"Tidak menurunkan barang Ibu, hanya lewat aja," kata Sugianto saat menirukan ucapannya yang ia lontarkan pada Masriah.
Usai kejadian itu, Sugianto mengaku besoknya ada dua batu besar yang disemen permanen. Batu ini menghalangi pikap berisi material yang hendak masuk gang rumah Wiwik.
"Aneh, besoknya gang akses ke rumah Ibu Wiwik diletakkan dua batu besar. Sehingga mobil pikap tidak masuk," jelas Sugianto.
Masriah merupakan emak-emak asal Desa Jogosatru, Sukodono, Sidoarjo yang pernah dibui usai aksinya menyiram kotoran hingga tinja ke rumah tetangganya, Wiwik. Usai bebas dari penjara, Masriah masih saja mengusik hidup Wiwik.
Aksi ini terjadi saat rumah Wiwik direnovasi atas bantuan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali. Di kala para tukang tengah merenovasi rumah Wiwik, Masriah kembali berulah.
Kali ini, perempuan penyiram air kencing dan tinja itu menyemen 2 buah batu besar hingga memblokir satu-satunya akses masuk bagi mobil ke rumah Wiwik.
Caranya, Masriah diduga sengaja meletakkan sejumlah halangan di depan pagar rumahnya yang merupakan satu-satunya akses lebar ke rumah Masriah. Imbasnya, pikap muat material untuk renovasi rumah Wiwik tidak bisa lewat.
Pantauan detikJatim saat itu, satu-satunya akses menuju ke rumah Wiwik Winarti memang harus melewati sebuah gang selebar sekitar 4 meter. Kendaraan roda 4 pribadi maupun pikap harus melewati depan rumah Masriah.
Selama 2 hari renovasi rumah Wiwik, pikap muat material itu bisa masuk hingga ke depan rumah Wiwik, namun sejak Selasa (22/8/2023), pikap itu tidak lagi bisa melintasi depan rumah Masriah karena terhalang 2 batu bata yang disemen permanen di depan pagar berwarna kuning milik Masriah.
Tidak hanya itu, Masriah juga seolah sengaja memarkirkan sepeda motor di depan pagar sehingga sebagian jalan gang itu terhalang. Gang yang hanya memiliki lebar 4 meter itu pun menjadi semakin sempit sehingga pikap tidak bisa lewat.
Akhirnya, para pekerja terpaksa mengangkat materialnya dari mobil pikap ke rumah Wiwik secara manual. Ini karena, mobil pikap pengangkut material itu tidak bisa masuk ke depan rumah Wiwik.
Sugianto mengaku, dirinya dan tukang lain sempat kecewa dan jengkel. Namun, ia juga harus mengubur jauh rasa kecewa itu. Ia berpikir, yang terpenting pekerjaan merenovasi rumah segera selesai.
"Ya sebenarnya jengkel dan kecewa, karena butuh tenaga lain untuk mengusung materialnya," kata Sugianto.
Sugianto menjelaskan, ia sempat merasa takut pekerjaan ini tidak selesai sesuai jadwal yang telah ditentukan. Sebab, renovasi rumah Wiwik ditarget harus rampung dalam 2 minggu.
"Pengiriman material yang pertama itu lancar, mobil pikap bisa masuk ke rumah. Namun di hari berikut mobil pikap material tidak bisa masuk," jelas Sugianto.
Hal yang sama disampaikan Rudi (41). Ia mengaku dirinya tidak mengetahui antara pemilik rumah yang direnovasi ini memiliki sengketa dengan tetangga dekatnya. Ia baru mengetahui saat mobil material tidak bisa masuk karena akses jalannya dipersempit.
"Selama hidup saya baru mengetahui bahwa ada seseorang itu memiliki niatan kurang baik terhadap tetangga dekat. Ternyata saya juga baru mengetahui kalau perselisihan mereka pernah viral di medsos," kata Rudi.
"Semoga perselisihan mereka segera berakhir dengan perdamaian," tandas Rudi.
Saat ini, perselisihan antartetangga tersebut belum menemui titik temu. Padahal, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sampai turun untuk mendamaikan, namun Masriah absen dalam undangan mediasi yang diberikan Gus Muhdlor.
Mediasi yang harusnya dilakukan di Kantor Balai Desa Jogosatru pada 15 Agustus 2023 itu batal digelar karena Masriah tidak menghadiri undangan itu. Bahkan dia saat itu tidak berada di rumah.
![]() |
3. Deklarasi Anies-Cak Imin yang Disebut Putuskan Politik Cebong-Kampret
Deklarasi Cak Imin dan Anies digelar di Hotel Majapahit Surabaya, Sabtu (2/9/2023). Manuver Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang menerima pinangan capres Anies Baswedan sempat membuat kaget masyarakat. Salah satunya, Ketua DPD Golkar Jawa Timur M Sarmuji.
Sarmuji pun 'memuji' manuver Cak Imin. Sarmuji menyebut, manuver Cak Imin ke Koalisi Perubahan dan menerima pinangan Partai NasDem melukai dua jenderal sekaligus.
"Cak Imin hebat, sekali tepuk dua Jenderal terluka," kata Sarmuji kepada detikJatim.
Dua jenderal yang dimaksud Sarmuji yakni Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Dua jenderal langsung terluka, Pak Prabowo, dan Pak SBY," jelasnya.
Sementara deklarasi pasangan Capres-Cawapres Anies-Cak Imin di Hotel Majapahit, Surabaya diwarnai teriakan 'Ganjar Presiden'. Teriakan itu datang dari sejumlah kader Taruna Merah Putih (TMP) Kota Surabaya, organisasi sayap PDIP.
Momen itu terjadi di penghujung acara deklarasi Anies-Cak Imin. Saat itu Anies dan Cak Imin menyapa pendukungnya dari tower bersejarah tempat perobekan Bendera Belanda di Hotel Yamato atau Hotel Majapahit Surabaya.
Saat itu relawan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berjajar dan berkerumun di halaman Hotel Majapahit meneriakkan yel-yel dukungan untuk pasangan capres-cawapres yang baru saja dideklarasikan.
"Anies Cak Imin, Anies Cak Imin," demikian sorak para pendukung Anies-Cak Imin di halaman Hotel Majapahit Surabaya, Sabtu (2/9/2023).
Pada saat itulah Taruna Merah Putih (TMP) Kota Surabaya bernyanyi dan berjoget dengan iringan musik di depan Kafe Gildak Surabaya. Mereka meneriakkan yel-yel dukungan untuk capres jagoan mereka.
"Ganjar Presiden, Ganjar Presiden," demikian teriakan yang terdengar di sela gimmick deklarasi Anies-Cak Imin tersebut.
Pengendara yang melintas pun dibuat bingung dengan hal tersebut. Kedua relawan sama-sama ngotot meneriakkan nama capres jagoan masing-masing. Imbasnya arus lalu lintas di Jalan Tunjungan tersendat. Meski ada petugas Kepolisian, Dishub, dan Satpol PP Surabaya di sekitar lokasi.
Menanggapi teriakan relawan Ganjar Pranowo itu, perhatian Anies dan Cak Imin sempat teralihkan. Keduanya pun melempar senyum ke arah para relawan Ganjar yang masih berjoget kemudian melambaikan tangan.
Persinggungan dua yel-yel dengan kepentingan yang berbeda itu tidak membuat situasi menjadi tegang atau memanas. Situasi itu justru meraih apresiasi dari para pengguna jalan yang bertepuk tangan.
Menanggapi aksi kader TMP di tengah deklarasi Anies-Cak Imin tersebut, Bendahara DPW PKB Jatim Fauzan Fuadi menyebut apa yang dilakukan relawan Ganjar tidak berdampak apa-apa. Deklarasi tetap berjalan lancar.
Fauzan juga menyatakan bahwa setiap anak bangsa boleh menyampaikan aspirasi dan ekspresi di tempat publik, seperti apa yang dilakukan oleh para kader TMP dan relawan Ganjar.
"Hakikatnya sesama anak bangsa semua anak bangsa boleh memeriahkan. Positive thinking saja, tidak perlu disikapi berlebihan dengan kecurigaan," tegasnya.
Ketua Fraksi PKB DPRD Jatim ini mengaku dirinya justru senang mendapatkan suport. Dia berterima kasih karena relawan Ganjar juga sempat bernyanyi di pinggir jalan dan menghibur warga sekitar.
"Sama sekali tidak terganggu. Justru malah senang ikut di-support, disumbang lagu tadi, terima kasih kita," tandasnya.
Simak Video "2025 Wajib Melek Financial, Belajar di Sini! Gratis"
[Gambas:Video 20detik]
(hil/fat)