Manuver Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang menerima pinangan capres Anies Baswedan sempat membuat kaget masyarakat. Salah satunya, Ketua DPD Golkar Jawa Timur M Sarmuji.
Sarmuji pun 'memuji' manuver Cak Imin. Sarmuji menyebut, manuver Cak Imin ke Koalisi Perubahan dan menerima pinangan Partai NasDem melukai dua jenderal sekaligus.
"Cak Imin hebat, sekali tepuk dua Jenderal terluka," kata Sarmuji kepada detikJatim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua jenderal yang dimaksud Sarmuji yakni Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Dua jenderal langsung terluka, Pak Prabowo, dan Pak SBY," jelasnya.
Menurut Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini, luka di Prabowo tidak menyakitkan. Sebab, sudah ada Golkar dan PAN yang telah resmi mengusung Menhan RI tersebut di Pilpres 2024.
"Untung bagi Jenderal Prabowo, ibarat luka hanya membekas di kulit saja, tidak sampai tertusuk tepat di jantung. Pak Prabowo beruntung karena Golkar sudah masuk dalam barisan. Andaikan tidak, betapa rumitnya keadaan," jelasnya.
Sarmuji sendiri kagum dan angkat topi atas kelihaian politik Cak Imin. Manuver Cak Imin disebutnya tidak terlihat, tapi bisa mengelabui dua jenderal besar.
"Manuvernya nyaris tak terbaca, bahkan oleh koalisi terdekatnya," imbuhnya.
Sarmuji menyebut, meski sempat terkejut, Golkar tak risau dengan keputusan Cak Imin yang mau dipinang NasDem sebagai cawapres Anies.
"Sebenarnya kami cukup kaget dengan keputusan Cak Imin yang keluar dari koalisi," tegas Sarmuji.
"Tapi tidak perlu diratapi ataupun disesali, karena di Jawa Timur Insyaallah Prabowo dengan koalisi yang ada, Pak Prabowo akan tetap kuat," sambungnya.
Sarmuji yakin keluarnya PKB tidak akan berdampak signifikan terhadap elektabilitas Prabowo. Dia yakin masih banyak kiai-kiai yang mendukung Prabowo.
"Banyak kiai-kiai yang masih mendukung Pak Prabowo meskipun Cak Imin keluar," imbuhnya.
Sarmuji lantas melantunkan parikan (pantun) khas Suroboyoan atas keluarnya Cak Imin dari koalisi Indonesia Maju.
"Gedang klutuk mateng sak cengkeh. Ditinggal Cak Imin situk, koncoku sik akeh. (Pisang klutuk masak satu tandan. Ditinggal Cak Imin, temanku masih banyak )," kelakar Sarmuju yang disambut tawa beberapa kader Golkar.
(hil/fat)