Pengakuan Tukang Bangunan Dimarahi Masriah Saat Renovasi Rumah Wiwik

Pengakuan Tukang Bangunan Dimarahi Masriah Saat Renovasi Rumah Wiwik

Suparno - detikJatim
Selasa, 29 Agu 2023 16:04 WIB
Pekerja bangunan yang merenovasi rumah Wiwik sambat ulah Masriah membuat mereka harus bekerja ekstra
Pekerja bangunan yang merenovasi rumah Wiwik sambat ulah Masriah (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Tukang bangunan yang merenovasi rumah Wiwik Winarti mengaku sempat dimarahi Masriah. Hal ini diterimanya saat ia sedang membawa bahan bangunan melewati depan rumah Masriah.

Pekerja bangunan tersebut adalah Sugianto (26). Ia mengaku sempat dilarang Masriah menurunkan salah satu bahan bangunan di dekat rumahn Masriah. Padahal, material tersebut tidak diletakkan di sekitar rumah Masriah.

"Tidak menurunkan barang Ibu, hanya lewat aja," kata Sugianto saat menirukan ucapannya yang ia lontarkan pada Masriah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai kejadian itu, Sugianto mengaku besoknya ada dua batu besar yang disemen permanen. Batu ini menghalangi pikap berisi material yang hendak masuk gang rumah Wiwik.

"Aneh, besoknya gang akses ke rumah Ibu Wiwik diletakkan dua batu besar. Sehingga mobil pikap tidak masuk," jelas Sugianto.

ADVERTISEMENT

Diketahui, Masriah merupakan emak-emak asal Desa Jogosatru, Sukodono, Sidoarjo yang pernah dibui usai aksinya menyiram kotoran hingga tinja ke rumah tetangganya, Wiwik. Usai bebas dari penjara, Masriah masih saja mengusik hidup Wiwik.

Aksi ini terjadi saat rumah Wiwik direnovasi atas bantuan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali. Di kala para tukang tengah merenovasi rumah Wiwik, Masriah kembali berulah.

Kali ini, perempuan penyiram air kencing dan tinja itu menyemen 2 buah batu besar hingga memblokir satu-satunya akses masuk bagi mobil ke rumah Wiwik.

Caranya, Masriah diduga sengaja meletakkan sejumlah halangan di depan pagar rumahnya yang merupakan satu-satunya akses lebar ke rumah Masriah. Imbasnya, pikap muat material untuk renovasi rumah Wiwik tidak bisa lewat.

Pantauan detikJatim saat itu, satu-satunya akses menuju ke rumah Wiwik Winarti memang harus melewati sebuah gang selebar sekitar 4 meter. Kendaraan roda 4 pribadi maupun pikap harus melewati depan rumah Masriah.

Selama 2 hari renovasi rumah Wiwik, pikap muat material itu bisa masuk hingga ke depan rumah Wiwik, namun sejak Selasa (22/8), pikap itu tidak lagi bisa melintasi depan rumah Masriah karena terhalang 2 batu bata yang disemen permanen di depan pagar berwarna kuning milik Masriah.

Tidak hanya itu, Masriah juga seolah sengaja memarkirkan sepeda motor di depan pagar sehingga sebagian jalan gang itu terhalang. Gang yang hanya memiliki lebar 4 meter itu pun menjadi semakin sempit sehingga pikap tidak bisa lewat.

Akhirnya, para pekerja terpaksa mengangkat materialnya dari mobil pikap ke rumah Wiwik secara manual. Ini karena, mobil pikab pengangkut material itu tidak bisa masuk ke depan rumah Wiwik.

Sugianto mengaku, dirinya dan tukang lain sempat kecewa dan jengkel. Namun, ia juga harus mengubur jauh rasa kecewa itu. Ia berpikir, yang terpenting pekerjaan merenovasi rumah segera selesai.

"Ya sebenarnya jengkel dan kecewa, karena butuh tenaga lain untuk mengusung materialnya," kata Sugianto.




(hil/dte)


Hide Ads