16 Mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Ciputra (UC) Surabaya mengikuti program student exchange ke Malaysia. Selama dua pekan mereka akan menimba ilmu di International Medical University (IMU), Kuala Lumpur, Malaysia.
Program tersebut merupakan yang perdana bagi FK UC Surabaya. Mereka yang berangkat ke Malaysia merupakan mahasiswa angkatan tahun 2020.
"Program ini sifatnya akan kolaboratif. Dosen dari Malaysia dan dosen dari Indonesia akan sama-sama berkolaborasi. Dosen-dosen dari UC akan dikirim untuk menemani peserta pada beberapa hari pertama, dilanjutkan kemudian akan diserahkan pada dosen di universitas rekanan. Kemudian, ditutup lagi nanti pada waktu akhir, dosen dari UC akan kembali untuk sama-sama menutup acara ini," papar Wakil Dekan FK UC Surabaya Dr. dr. Salmon Charles P. T. Siahaan, Sp.OG kepada detikJatim, Senin (28/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nantinya, para mahasiswa FK UC Surabaya ini akan berada di Malaysia hingga 2 pekan atau sampai 9 September 2023. Mereka sudah diberangkatkan ke Negeri Jiran kemarin Minggu (27/8/).
Selama mengikuti student exchange, mahasiswa akan mengikuti program kolaboratif. Tak hanya di ruang kelas, namun juga langsung praktik di rumah sakit.
Pada dua hari pertama, mahasiswa akan bergabung dengan mahasiswa IMU untuk mengikuti kegiatan di kelas. Selama di kelas, mahasiswa FK UC akan berkolaborasi dengan mahasiswa IMU melalui sistem small group discussion.
Kemudian, mahasiswa akan dibagi ke beberapa poli rawat jalan untuk terjun menangani pasien sesuai dengan arahan dari dosen IMU. Pada minggu kedua, mahasiswa akan mendapat pengalaman untuk melakukan observasi dan penanganan pasien di IMU Clinical Campus di Seremban.
Program student exchange ini memiliki beberapa tujuan. Yaitu untuk meningkatkan networking profesional (khususnya dengan negara tetangga), meningkatkan pengetahuan melalui paparan perkembangan ilmu di Malaysia, membekali mahasiswa untuk berada di lingkungan ilmiah bertaraf internasional, dan mengembangkan keterampilan melalui pengalaman praktik di Malaysia.
"Skill yang akan dikembangkan minimal adalah berkomunikasi berbahasa Inggris dalam kegiatan ilmiah karena semua kegiatan akan menggunakan Bahasa Inggris. Kemudian, kemampuan kepemimpinan mahasiswa juga akan dilatih untuk dapat bekerja dalam lingkungan internasional," tutur dr Charles.
Selain itu, pengembangan keterampilan motorik juga akan didapat mahasiswa. Mereka akan punya kesempatan untuk disupervisi oleh dokter-dokter dan dosen dari IMU.
dr Charles berharap agar seluruh mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini mendapatkan pengalaman internasional yang bisa menambah pengetahuan seputar ilmu kedokteran.
"Jadi, saya harapkan dari para mahasiswa akan bertambah knowledge, skill, baik hard skill maupun soft skill, dan juga keterampilannya dengan mengikuti kegiatan lintas negara ini," tukasnya.
(hil/dte)