7 Fakta Maba UINSA Kritik Rektor Saat Ospek Berujung Pemanggilan Orang Tua

Denza Perdana - detikJatim
Minggu, 20 Agu 2023 10:37 WIB
Viral ospek UINSA diwarnai kritik ke rektor. (Foto: Dok. Istimewa/Tangkapan Layar)
Surabaya -

Kegiatan ospek atau Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya viral. Ospek itu diwarnai aksi kritik mahasiswa baru (maba) ke rektor.

Berikut ini sejumlah fakta yang dihimpun detikJatim dari sejumlah pemberitaan yang ada.

1. Viral Maba Protes-Teriaki Rektor UINSA

Pelaksanaan ospek di UINSA itu viral di media sosial. Dalam salah satu video yang dilihat detikJatim, terlihat para maba berkumpul di sebuah gedung.

Para maba itu ada yang duduk di bawah dan di tribun. Mereka menyangkan protes berupa pemasangan spanduk dan yel-yel.

2. Spanduk Bernada Protes

Terlihat di dalam video yang viral di media sosial, gedung tempat pelaksanaan ospek di UINSA itu dipasangi sejumlah spanduk.

Seperti terlihat di dalam video, spanduk yang dipasang dengan tali di tribun itu bernada protes seperti 'UINSA Amburadul', 'PBAK cacat, birokrasi bejat', hingga 'rektor gagal'.

3. Maba Soraki Rektor dan Teriakkan Yel-yel

Tidak hanya memasang spanduk berisi protes, para maba UINSA sempat meneriakkan yel-yel yang ditujukan kepada rektor.

Maba sempat menyoraki Rektor UINSA Prof Akh Muzakki kemudian menyanyikan yel-yel 'aku rapopo, aku rapopo. UKT larang, UKT larang".

4. Terjadi di Hari Pertama Ospek

Koordinator Bidang Kerja Sama, Kelembagaan dan Humas UINSA Surabaya, Ahmad Firdausi membenarkan video viral itu.

"Video itu benar. PBAK hari pertama, hari Senin (14/8) pagi," kata Firdaus dikonfirmasi detikJatim, Jumat (18/8/2023).

Ditanya terkait dengan pemicu kritikan para maba tersebut, Firdaus menjawabnya secara diplomatis.

"Teman-teman (maba) menyampaikan aspirasi ke pimpinan (rektorat) terkait beberapa hal," tukasnya.

5. Komunikasi dengan Eksekutif Mahasiswa

Kampus UINSA segera berkomunikasi kampus dengan pimpinan Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) dan Senat Mahasiswa (Sema).

"Komunikasi dengan pimpinan Sema dan Dema, komunikasi yang saat itu ada dekan, wakil dekan, kesepakatan dilanjutkan sebagaimana yang sudah terjadwal," kata Ahmad Firdausi.

Saat ditanya respon Rektor UINSA Prof Akh Muzakki, Firdaus menyebut tidak ada masalah. Karena apa yang disampaikan mahasiswa dianggap sebagai aspirasi.

"Nggak ada masalah (rektor), itu bagian dari dinamika kampus. Mahasiswa menyampaikan aspirasi," pungkasnya.

Berujung pemanggilan ortu. Baca di halaman selanjutnya.




(dpe/fat)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork