Salah satu puasa yang dianjurkan dikerjakan saat bulan Muharram yakni Puasa Tasu'a. Berikut ini niat hingga tata caranya.
Puasa Tasu'a merupakan puasa sunah pada 9 Muharram. Mengutip situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), anjuran puasa Tasu'a ada dalam banyak hadis. Salah satunya yang dikutip kitab Irsyad al-Ibad. Hadis tersebut diriwayatkan Baihaqi seperti berikut ini.
Ψ΅ΩΩ ΩΨ§ Ψ§ΩΨͺΨ§Ψ³ΨΉ Ω Ψ§ΩΨΉΨ§Ψ΄Ψ± Ω ΩΨ§ ΨͺΨ΄Ψ¨ΩΩΨ§ Ψ¨Ψ§ΩΩΩΩΨ―
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: Berpuasalah pada hari kesembilan dan sepuluh (bulan Muharram), dan janganlah menyerupai orang Yahudi. (Zainuddin al-Malibary, Irsyad al-'Ibad).
Puasa Tasu'a dianjurkan untuk melengkapi puasa Asyura pada 10 Muharram. Sehingga menjadi pembeda dari umat Yahudi yang juga berpuasa pada tanggal 10 Muharram.
ΩΨΩΨ―ΩΩΨ«ΩΩΩΩ Ψ§Ψ¨ΩΩΩ Ψ£ΩΨ¨ΩΩ ΨΉΩΩ ΩΨ±ΩΨ ΨΩΨ―ΩΩΨ«ΩΩΩΨ§ Ψ³ΩΩΩΩΩΨ§ΩΩΨ ΨΉΩΩΩ Ψ£ΩΩΩΩΩΨ¨ΩΨ ΨΉΩΩΩ ΨΉΩΨ¨ΩΨ―Ω Ψ§ΩΩΩΩ Ψ¨ΩΩΩ Ψ³ΩΨΉΩΩΨ―Ω Ψ¨ΩΩΩ Ψ¬ΩΨ¨ΩΩΩΨ±ΩΨ ΨΉΩΩΩ Ψ£ΩΨ¨ΩΩΩΩΨ ΨΉΩΩΩ Ψ§Ψ¨ΩΩΩ ΨΉΩΨ¨ΩΩΨ§Ψ³Ω Ψ±ΩΨΆΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩΩΩ ΩΨ§Ψ Ψ£ΩΩΩΩ Ψ±ΩΨ³ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ Ψ΅ΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ³ΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΨ―ΩΩ Ω Ψ§ΩΩΩ ΩΨ―ΩΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩΩΨ¬ΩΨ―Ω Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩΨ―Ω Ψ΅ΩΩΩΨ§Ω ΩΨ§Ψ ΩΩΩΩΩ Ω ΨΉΩΨ§Ψ΄ΩΩΨ±ΩΨ§Ψ‘ΩΨ ΩΩΩΩΨ§ΩΩ ΩΩΩΩΩ Ω Ψ±ΩΨ³ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ Ψ΅ΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ³ΩΩΩΩΩ Ω: Β«Ω ΩΨ§ ΩΩΨ°ΩΨ§ Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩ Ω Ψ§ΩΩΩΨ°ΩΩ ΨͺΩΨ΅ΩΩΩ ΩΩΩΩΩΩΨΒ» ΩΩΩΩΨ§ΩΩΩΨ§: ΩΩΨ°ΩΨ§ ΩΩΩΩΩ Ω ΨΉΩΨΈΩΩΩ ΩΨ Ψ£ΩΩΩΨ¬ΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΨ³ΩΩ ΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΩΨ ΩΩΨΊΩΨ±ΩΩΩΩ ΩΩΨ±ΩΨΉΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΩΨ ΩΩΨ΅ΩΨ§Ω ΩΩΩ Ω ΩΩΨ³ΩΩ Ψ΄ΩΩΩΨ±ΩΨ§Ψ ΩΩΩΩΨΩΩΩ ΩΩΨ΅ΩΩΩ ΩΩΩΨ ΩΩΩΩΨ§ΩΩ Ψ±ΩΨ³ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ Ψ΅ΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ³ΩΩΩΩΩ Ω: Β«ΩΩΩΩΨΩΩΩ Ψ£ΩΨΩΩΩΩ ΩΩΨ£ΩΩΩΩΩΩ Ψ¨ΩΩ ΩΩΨ³ΩΩ Ω ΩΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΨ΅ΩΨ§Ω ΩΩΩ Ψ±ΩΨ³ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ Ψ΅ΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ³ΩΩΩΩΩ ΩΨ ΩΩΨ£ΩΩ ΩΨ±Ω Ψ¨ΩΨ΅ΩΩΩΨ§Ω ΩΩΩ
Artinya: Dari Ibnu Abbaz bahwa Rasulullah Sallahu Alaihi Wasallam tiba di Madinah, dan mendapati seorang Yahudi dalam keadaan berpuasa pada hari Asyura. Kemudian Rasulullah bertanya: Hari apa yang kalian puasakan ini? Mereka menjawab: Ini adalah hari yang agung, yang mana Allah menangkan Nabi Musa dan kaumnya dan menenggelamkan Fir'aun dan kaumnya. Dan Nabi Musa berpuasa pada hari itu karena bersyukur. Maka kami pun berpuasa. Rasulullah berkata: Aku lebih berhak dan layak terhadap Nabi Musa dari kalian. Kemudian Rasulullah berpuasa dan memerintahkan untuk puasa Asyura. (Muslim ibn al-Hajjaj, Shahih Muslim).
Syekh Al-Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwadzi Syarah Sunan Tirmidzi juga menjelaskan puasa Muharram ada tiga bentuk. Yang paling utama ialah puasa di hari kesepuluh serta satu hari sebelum dan sesudahnya.
Bentuk kedua yakni puasa di hari kesembilan dan kesepuluh saja. Sementara bentuk ketiga yakni puasa di hari kesepuluh saja.
"Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya," (HR Ahmad).
Niat Puasa Tasu'a
Bacaan Arab:
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ΅ΩΩΩΩ Ω ΨͺΩΨ§Ψ³ΩΩΨΉΩΨ§Ψ‘Ω ΩΩΩΩΩ°ΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
Bacaan Latin:
Nawaitu shauma Tasu'a-a lilahi ta'ala.
Artinya:
Saya niat puasa Tasu'a karena Allah ta'ala.
Tata Cara Puasa Tasu'a
1. Niat dalam hati
Selain niat di dalam hati, juga disunahkan mengucapkan niat dengan lisan. Niat puasa Muharram dapat dilakukan sejak malam hingga siang sebelum matahari tergelincir ke barat. Dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh.
2. Santap sahur
Sama seperti puasa pada umumnya, santap sahur lebih utama dilakukan di akhir waktu atau menjelang imsak.
3. Menahan diri dari yang membatalkan puasa
Selanjutnya menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa, mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Hal yang membatalkan seperti makan, minum dan yang lainnya.
4. Menjaga diri dari yang membatalkan pahala
Hal-hal yang membatalkan pahala seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan perbuatan dosa lainnya.
5. Berbuka puasa di awal waktu
Orang yang berpuasa dianjurkan segera berbuka puasa saat tiba waktu magrib.
(sun/iwd)