Niat dan Tata Cara Puasa Tasu'a pada 9 Muharram

Niat dan Tata Cara Puasa Tasu'a pada 9 Muharram

Suki Nurhalim - detikJatim
Jumat, 21 Jul 2023 18:54 WIB
Ilustrasi buka puasa Ramadan.
Ilustrasi niat puasa Tasu'a/Foto: Shutterstock
Surabaya -

Salah satu puasa yang dianjurkan dikerjakan saat bulan Muharram yakni Puasa Tasu'a. Berikut ini niat hingga tata caranya.

Puasa Tasu'a merupakan puasa sunah pada 9 Muharram. Mengutip situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), anjuran puasa Tasu'a ada dalam banyak hadis. Salah satunya yang dikutip kitab Irsyad al-Ibad. Hadis tersebut diriwayatkan Baihaqi seperti berikut ini.

Ψ΅ΩˆΩ…ΩˆΨ§ Ψ§Ω„ΨͺΨ§Ψ³ΨΉ و Ψ§Ω„ΨΉΨ§Ψ΄Ψ± و Ω„Ψ§ ΨͺΨ΄Ψ¨Ω‡ΩˆΨ§ Ψ¨Ψ§Ω„ΩŠΩ‡ΩˆΨ―

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: Berpuasalah pada hari kesembilan dan sepuluh (bulan Muharram), dan janganlah menyerupai orang Yahudi. (Zainuddin al-Malibary, Irsyad al-'Ibad).

Puasa Tasu'a dianjurkan untuk melengkapi puasa Asyura pada 10 Muharram. Sehingga menjadi pembeda dari umat Yahudi yang juga berpuasa pada tanggal 10 Muharram.

ADVERTISEMENT

ΩˆΨ­ΩŽΨ―Ω‘ΩŽΨ«ΩŽΩ†ΩΩŠ ابْنُ أَبِي ΨΉΩΩ…ΩŽΨ±ΩŽΨŒ Ψ­ΩŽΨ―Ω‘ΩŽΨ«ΩŽΩ†ΩŽΨ§ Ψ³ΩΩΩ’ΩŠΩŽΨ§Ω†ΩΨŒ ΨΉΩŽΩ†Ω’ Ψ£ΩŽΩŠΩ‘ΩΩˆΨ¨ΩŽΨŒ ΨΉΩŽΩ†Ω’ ΨΉΩŽΨ¨Ω’Ψ―Ω اللهِ بْنِ سَعِيدِ بْنِ Ψ¬ΩΨ¨ΩŽΩŠΩ’Ψ±ΩΨŒ ΨΉΩŽΩ†Ω’ Ψ£ΩŽΨ¨ΩΩŠΩ‡ΩΨŒ ΨΉΩŽΩ†Ω ابْنِ ΨΉΩŽΨ¨Ω‘ΩŽΨ§Ψ³Ω رَآِيَ اللهُ ΨΉΩŽΩ†Ω’Ω‡ΩΩ…ΩŽΨ§ΨŒ Ψ£ΩŽΩ†Ω‘ΩŽ Ψ±ΩŽΨ³ΩΩˆΩ„ΩŽ اللهِ Ψ΅ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ‰ اللهُ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ’Ω‡Ω ΩˆΩŽΨ³ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ…ΩŽ Ω‚ΩŽΨ―ΩΩ…ΩŽ Ψ§Ω„Ω’Ω…ΩŽΨ―ΩΩŠΩ†ΩŽΨ©ΩŽ فَوَجَدَ Ψ§Ω„Ω’ΩŠΩŽΩ‡ΩΩˆΨ―ΩŽ Ψ΅ΩΩŠΩŽΨ§Ω…Ω‹Ψ§ΨŒ ΩŠΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ عَاشُورَاَؑ، ΩΩŽΩ‚ΩŽΨ§Ω„ΩŽ Ω„ΩŽΩ‡ΩΩ…Ω’ Ψ±ΩŽΨ³ΩΩˆΩ„Ω اللهِ Ψ΅ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ‰ اللهُ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ’Ω‡Ω ΩˆΩŽΨ³ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ…ΩŽ: Β«Ω…ΩŽΨ§ Ω‡ΩŽΨ°ΩŽΨ§ Ψ§Ω„Ω’ΩŠΩŽΩˆΩ’Ω…Ω Ψ§Ω„Ω‘ΩŽΨ°ΩΩŠ ΨͺΩŽΨ΅ΩΩˆΩ…ΩΩˆΩ†ΩŽΩ‡ΩΨŸΒ» ΩΩŽΩ‚ΩŽΨ§Ω„ΩΩˆΨ§: Ω‡ΩŽΨ°ΩŽΨ§ ΩŠΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŒ ΨΉΩŽΨΈΩΩŠΩ…ΩŒΨŒ Ψ£ΩŽΩ†Ω’Ψ¬ΩŽΩ‰ اللهُ ΩΩΩŠΩ‡Ω Ω…ΩΩˆΨ³ΩŽΩ‰ ΩˆΩŽΩ‚ΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽΩ‡ΩΨŒ ΩˆΩŽΨΊΩŽΨ±Ω‘ΩŽΩ‚ΩŽ ΩΩΨ±Ω’ΨΉΩŽΩˆΩ’Ω†ΩŽ ΩˆΩŽΩ‚ΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽΩ‡ΩΨŒ ΩΩŽΨ΅ΩŽΨ§Ω…ΩŽΩ‡Ω Ω…ΩΩˆΨ³ΩŽΩ‰ Ψ΄ΩΩƒΩ’Ψ±Ω‹Ψ§ΨŒ ΩΩŽΩ†ΩŽΨ­Ω’Ω†Ω Ω†ΩŽΨ΅ΩΩˆΩ…ΩΩ‡ΩΨŒ ΩΩŽΩ‚ΩŽΨ§Ω„ΩŽ Ψ±ΩŽΨ³ΩΩˆΩ„Ω اللهِ Ψ΅ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ‰ اللهُ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ’Ω‡Ω ΩˆΩŽΨ³ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ…ΩŽ: Β«ΩΩŽΩ†ΩŽΨ­Ω’Ω†Ω Ψ£ΩŽΨ­ΩŽΩ‚Ω‘Ω ΩˆΩŽΨ£ΩŽΩˆΩ’Ω„ΩŽΩ‰ Ψ¨ΩΩ…ΩΩˆΨ³ΩŽΩ‰ مِنْكُمْ ΩΩŽΨ΅ΩŽΨ§Ω…ΩŽΩ‡Ω Ψ±ΩŽΨ³ΩΩˆΩ„Ω اللهِ Ψ΅ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ‰ اللهُ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ’Ω‡Ω ΩˆΩŽΨ³ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ…ΩŽΨŒ ΩˆΩŽΨ£ΩŽΩ…ΩŽΨ±ΩŽ Ψ¨ΩΨ΅ΩΩŠΩŽΨ§Ω…ΩΩ‡Ω

Artinya: Dari Ibnu Abbaz bahwa Rasulullah Sallahu Alaihi Wasallam tiba di Madinah, dan mendapati seorang Yahudi dalam keadaan berpuasa pada hari Asyura. Kemudian Rasulullah bertanya: Hari apa yang kalian puasakan ini? Mereka menjawab: Ini adalah hari yang agung, yang mana Allah menangkan Nabi Musa dan kaumnya dan menenggelamkan Fir'aun dan kaumnya. Dan Nabi Musa berpuasa pada hari itu karena bersyukur. Maka kami pun berpuasa. Rasulullah berkata: Aku lebih berhak dan layak terhadap Nabi Musa dari kalian. Kemudian Rasulullah berpuasa dan memerintahkan untuk puasa Asyura. (Muslim ibn al-Hajjaj, Shahih Muslim).

Syekh Al-Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwadzi Syarah Sunan Tirmidzi juga menjelaskan puasa Muharram ada tiga bentuk. Yang paling utama ialah puasa di hari kesepuluh serta satu hari sebelum dan sesudahnya.

Bentuk kedua yakni puasa di hari kesembilan dan kesepuluh saja. Sementara bentuk ketiga yakni puasa di hari kesepuluh saja.

"Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya," (HR Ahmad).

Niat Puasa Tasu'a

Bacaan Arab:

Ω†ΩŽΩˆΩŽΩŠΩ’Ψͺُ Ψ΅ΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ Ψͺَاسُوعَاَؑ لِلّٰهِ ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰

Bacaan Latin:

Nawaitu shauma Tasu'a-a lilahi ta'ala.

Artinya:

Saya niat puasa Tasu'a karena Allah ta'ala.

Tata Cara Puasa Tasu'a

1. Niat dalam hati

Selain niat di dalam hati, juga disunahkan mengucapkan niat dengan lisan. Niat puasa Muharram dapat dilakukan sejak malam hingga siang sebelum matahari tergelincir ke barat. Dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh.

2. Santap sahur

Sama seperti puasa pada umumnya, santap sahur lebih utama dilakukan di akhir waktu atau menjelang imsak.

3. Menahan diri dari yang membatalkan puasa

Selanjutnya menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa, mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Hal yang membatalkan seperti makan, minum dan yang lainnya.

4. Menjaga diri dari yang membatalkan pahala

Hal-hal yang membatalkan pahala seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan perbuatan dosa lainnya.

5. Berbuka puasa di awal waktu

Orang yang berpuasa dianjurkan segera berbuka puasa saat tiba waktu magrib.




(sun/iwd)


Hide Ads