Monyet yang Serang Dua Anak di Surabaya Telah Diamankan

Esti Widiyana - detikJatim
Rabu, 21 Jun 2023 23:30 WIB
Monyet yang serang dua anak di Surabaya (Foto: Esti Widiyana)
Surabaya -

Monyet yang menyerang dua anak di Surabaya telah ditemukan. Monyet bernama Rambo itu telah dibawa oleh Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian (DKPP) Surabaya.

Monyet yang menyerang 2 anak ini ternyata milik seorang pengamen tak ber-KTP. Saat itu ada razia dan si pengamen kabur dengan menceburkan diri ke Sungai Jagir. Monyet yang dibawa pun ditinggal hingga berkeliaran menyerang anak.

Mujiono (52) warga Bagong Ginayan, Ngagel, mengatakan dialah yang membawa monyet tersebut. Ia pula yang mengamankan si monyet agar tak menyerang lagi 2 anak yang dibonceng ibunya.

"Waktu itu saya cari kerja di Jagir, waktu lampu merah ada ibu bawa anak di depan. Tahu-tahu ada monyet ke kaki anak. Orang tuanya tolong-tolong. Saya kasian sama anaknya, saya pegang kepalanya diam terus diam, saya tarik," kata Mujiono saat ditemui detikJatim di Bagong Ginayan, Rabu (21/6/2023).

Foto: Esti Widiyana

Setelah menyerang 2 anak, monyet itu hendak dimassa oleh warga. Karena merasa kasihan, ia meminta untuk tidak memukuli dengan kayu dan dibawanya pulang monyet itu.

"Waktu itu orang-orang gak mengasihani, ambil pring (bambu) mau dipukuli, saya kasihan. Monyetnya sudah aman, saya serahkan ke pemilik. Pemilik takut karena ada korban. Terus saya bawa ke sini, saya dengar berita kalau monyet ini viral, saya ke kelurahan minta solusi," kata Mujiono.

Sementara Kabid Peternakan DKPP Surabaya, drh Sunarno Aristono mendapat kabar dari Kelurahan Ngagel. Jika memang benar monyet tersebut milik pengamen.

"Saya koordinasi dengan Lurah Ngagel menyampaikan laporan kejadian, memang daerah situ ada pengamen biasa bawa monyet, ada penertiban lari bahkan masuk sungai. Monyetnya ditinggal dan akhirnya lepas dan menyerang pengendara dan Pak Mujiono menyelamatkan," kata Aris.

Aris juga menyampaikan ke warga, tujuannya mengambil monyet bukan untuk menyakiti hewan, melainkan observasi. Karena ditakutkan terkena rabies seperti kasus yang sedang marak.

"Akhirnya, setelah koordinasi, dievakuasi sekarang. Observasi kalau tidak ada rabies akan dititipkan ke BKSDA, di sana menampung monyet liar," ujarnya.

Aris mengatakan monyet yang berusia 7 tahun itu tidak menunjukkan tanda-tanda rabies. Seperti agresif, gelisah, air liur berbusa, sensitif terhadap cahaya dan suara, susah makan dan minum hingga kejang.

Saat ditemui detikJatim, monyet tersebut sedang menikmati makanannya. Bahkan, es cincau milik Mujiono diminum hingga habis.

"Menurut saya ini tidak rabies, karena jinak. Dia kemungkinan kemarin nyerang karena stress atau lapar," pungkasnya.



Simak Video "Video: 43 Monyet Kabur dari Lab, Warga Diminta Tutup Jendela-Pintu"

(esw/iwd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork