Koordinator Tim Operasi Basarnas Surabaya Ainul Makhdin mengatakan, KM Maju Setia awalnya berangkat dari Cilacap, Jawa Tengah pada Sabtu (3/6/2023). Ternyata, nelayan dalam kapal tersebut bukan berasal dari Pacitan.
Ketika kapal pencari ikan membawa 27 ABK ini mengarungi Samudera Hindia tepatnya di LS 09°30'00'' BT 112°,12'00 mengalami kebakaran di bagian kamar ABK pada Selasa (13/6/2023), pukul 05.30 WIB.
"Kemudian ABK KM Maju Setia mencari pertolongan yang kemudian ditemukan oleh nelayan dan dievakuasi ke Dermaga Sendang Biru. Mereka sampai ke Sendang Biru pukul 06.00 WIB pagi tadi," jelas Ainul kepada detikJatim, Rabu (14/6/2023).
Ainul menyebut, ada 15 ABK KM Maju Setia yang berhasil dievakuasi tiga kapal nelayan Sendang Biru dari lokasi kapal mereka terbakar. Kini, proses evakuasi 12 ABK lain tengah berjalan dibantu kapal nelayan Sendang Biru menuju lokasi.
"Proses evakuasi dilakukan secara bertahap dibantu nelayan Sendang Biru dan personel gabungan. Masih ada 12 ABK yang proses evakuasi ke Sendang Biru," sebut Ainul.
Menurut Ainul, perjalanan dari lokasi KM Maju Setia menuju Dermaga Sendang Biru di wilayah Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, membutuhkan waktu tercepat selama hampir 17 jam.
"Menuju Sendang Biru membutuhkan waktu 17 jam. Kita masih menunggu proses evakuasi 12 ABK sampai di Sendang Biru. Setelah 15 ABK berhasil diselamatkan dan mendarat selamat pagi tadi," tuturnya.
Ainul menyebut, keseluruhan ABK KM Maju Setia baik 15 ABK yang telah dievakuasi ke Sendang Biru maupun 12 ABK lain adalah nelayan asal Cilacap, Jawa Tengah.
"Semua ABK KM Maju Setia asal Cilacap, ada dari Pekalongan. Mayoritas warga Jawa Tengah," akunya.
Sebelumnya, kapal pencari ikan KM Maju Setia yang membawa 27 anak buah kapal (ABK) asal Cilacap, Jawa Tengah, terbakar di Perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Samudera Hindia arah selatan Pantai Sendangbiru, Malang.
Secara bertahap ABK yang berhasil selamat dan dievakuasi ke Pelabuhan Sendangbiru, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.
(hil/fat)