Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan imbauan waspada saat mudik lebaran 2023 atau Idul Fitri 1444 H. Pasalnya, saat itu rawan bencana longsor dan banjir.
Hal itu diungkap Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto saat mengikuti Rapat Koordinasi Kesiapan Menghadapi Idul Fitri 144H dan Antisipasinya yang dihelat di Mabes Polri, Jakarta, pada Kamis (6/4/2023).
Rapat koordinasi kali ini diselenggarakan secara hybrid dihadiri oleh Menko PMK, Kapolri, Panglima TNI, Menteri dan Wakil Menteri terkait serta Pimpinan lembaga lainnya, serta unsur kepolisian di daerah,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suharyanto mengungkapkan, ada potensi terjadi bencana hidrometeorologi basah dan kering saat periode mudik lebaran nanti.
"Berdasarkan hasil koordinasi yang menjadi tantangan yang besar yakni bencana banjir, tanah longsor dan cuaca ekstrem," kata Suharyanto dalam keterangannya yang dilihat detikJatim, Sabtu (8/3/2023).
BNPB pun membuat peta rawan bencana untuk wilayah pulau Sumatra, Jawa dan Bali bagi masyarakat yang ingin mudik.
"Mengeluarkan peta rawan bencana di Jawa, Bali dan Sumatra terkait bencana banjir, tanah longsor dan cuaca ekstrem," ungkapnya.
Dia menambahkan pihaknya bersama instansi terkait akan melakukan pencegahan bencana tersebut. Salah satunya menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
"TMC bisa dilakukan untuk memperkecil turunnya hujan dan memperbanyak hujan disesuaikan dengan penanganan bencananya. Untuk Karhutla TMC berguna mendatangkan hujan dan memadamkan api, untuk daerah yang berpotensi banjir dan tanah longsor dapat juga menggunakan TMC," jelasnya.
"Kemudian Bekerjasama dengan BPBD, kementerian, lembaga, Pemda, untuk memantau penyelengaraan mudik pada titik-titik yang akan menjadi penumpukan pemudik," imbuhnya.
Dirinya berharap dengan langkah-langkah tersebut, pemudik dan masyarakat bisa bertemu dengan keluarga di kampung halamannya denga naman dan nyaman.
"Mudah-mudahan dalam pelaksanaan mudik 2023 ini masyarakat terbebas dari bencana dan berjalan lancar," pungkasnya.
(dpe/fat)