Hujan deras menerjang Kota Surabaya. Sebelum hujan, petir bersahut-sahutan menyambar langit Surabaya sekitar pukul 15.00 WIB. Suara petir dan kilat itu memekakkan telinga.
Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda Surabaya, Teguh Tri Susanto mengatakan petir yang menyambar dan saling bersahutan di Kota Pahlawan ini disebabkan oleh cuaca ekstrem. Selain itu juga karena memasuki peralihan musim.
"Saat ini Jawa Timur memasuki masa peralihan dari musim hujan menuju musim kemarau dan banyak dijumpai pertumbuhan awan-awan cumulonimbus yang menyebabkan cuaca ekstrim seperti hujan es, hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir," kata Teguh saat dihubungi detikJatim, Minggu (2/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BMKG Juanda pun mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan hati-hati. Terlebih ketika sedang beraktivitas di luar rumah.
"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi," ujarnya.
Teguh menjelaskan, jika awan cumulonimbus dapat dibedakan menjadi 3. Yakni single cell, multicells dan super cells.
"Pada saat ini terpantau pada citra radar Juanda di wilayah Surabaya terhadap pertumbuhan awan cumulonimbus multicells," pungkasnya.
(esw/fat)