Cuaca Ekstrem Ancam Jatim, Dispendik Surabaya Imbau Tak Berkegiatan Luar Kota

Cuaca Ekstrem Ancam Jatim, Dispendik Surabaya Imbau Tak Berkegiatan Luar Kota

Esti Widiyana - detikJatim
Jumat, 24 Feb 2023 01:01 WIB
Beberapa Kawasan di Surabaya Tergenang usai hujan disertai petir
Cuaca ekstrem di Surabaya (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Cuaca ekstrem mengancam wilayah Jatim mulai 18-24 Februari 2023. Dispendik Surabaya mengimbau sekolah-sekolah tidak berkegiatan di luar kota. Sebab cuaca ekstrem berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi. Seperti banjir, banjir bandang, puting beliung dan longsor untuk dataran tinggi.

Dispendik pun membuat SE No 400.3/4551/436.7.1/2023 tentang cuaca ekstrem. Khususnya untuk Kepala SD, SMP negeri dan swasta, serta Kepala PAUD dan Pendidikan Non Formal di Kota Pahlawan.

Kepala Dispendik Surabaya Yusuf Masruh mengatakan, imbauan ini untuk menjaga keselamatan para pelajar. Sebab, beberapa hari terakhir hujan deras bahkan banjir kerap terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini memang perkiraan cuaca BMKG adalah cuaca ekstrem, imbauan saya yang ke luar kota bersama anak-anak, apalagi ke lereng gunung atau waduk, harapan kami tidak keluar kota atau ditunda terlebih dahulu. Karena ini berisiko untuk anak-anak," kata Yusuf saat dikonfirmasi, Kamis (23/2/2023).

SE tersebut juga disampaikan ke wali murid agar bisa mengantisipasi. Bahkan BPBD Surabaya telah menginformasikan tentang kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem dan diteruskan ke sekolah.

ADVERTISEMENT

"Alhamdulillah teman-teman bisa menerima. Ada yang konsultasi ke saya juga, karena sudah terlanjur membuat jadwal untuk berkegiatan di luar kota, saya minta untuk ditunda. Imbauan ini berlaku sampai ada informasi lebih lanjut dari BMKG. Kalau cuaca diprediksi sudah membaik iya tidak apa-apa," jelasnya.

Yusuf meminta seluruh kepala sekolah, usai kegiatan pembelajaran mengimbau siswa untuk segera pulang ke rumah. Jika hujan tidak berteduh di bawah pohon, bangunan yang rapuh, papan reklame, dan lainnya. Serta, tidak bermain (berenang/mandi, memancing ikan, dan lain-lainnya) di gorong-gorong, sungai, waduk, dan tambak.

"Anak-anak diarahkan untuk langsung pulang, tidak ikut teman-temannya pergi bermain. Apalagi saat mendung, kalau sudah di rumah kan sudah aman. Juga mengingatkan anak-anak tidak melakukan aktivitas di sekitar sungai. Seperti sungai yang awalnya sedang surut tiba-tiba hujan turun dan membuat sungai menjadi penuh, ini membahayakan mereka," tuturnya.

Para kepala sekolah juga diminta untuk melaporkan kondisi sekolah selama cuaca ekstrem. Semua sekolah harus selalu siaga. Sseperti saat ada kebocoran, bisa segera melapor untuk ditindaklanjuti.

"Karena bagian atap tidak boleh dianggap ringan, sebab bisa membahayakan keselamatan siswa. Mengimbau anak-anak PAUD dan SD tidak bermain di sekitar selokan. Orang tua juga diminta untuk mengawasi anak-anaknya," pungkasnya.




(esw/fat)


Hide Ads