Warga yang berada di sekitar aliran Bengawan Solo diminta untuk waspada. Karena, pintu air Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri, Jawa Tengah dibuka. Akibatnya, Bengawan Solo memasuki level siaga.
Diketahui, pintu air Waduk Gajah Mungkur sengaja dibuka karena airnya nyaris penuh sehingga perlu dialirkan ke hilir. Selain itu, curah hujan yang tinggi juga menyebabkan debit air sungai terpanjang di Pulau Jawa ini meningkat.
Saat ini, Bengawan Solo di Bojonegoro masuk siaga kuning atau siaga 2. Ketinggian air Bengawan Solo mencapai 13.06 pilschal. Sementara ketinggian air di Waduk Karangnongko mencapai 27,59 pilschal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya siaga kuning tepat pukul 18.00 WIB. Dengan ketinggian air pada 13.06 pilschal," ujar Sekretaris BPBD Bojonegoro Samsul Arif kepada detikJatim, Kamis (16/2/2023).
Samsul meminta warga Bojonegoro yang tinggal di bantaran sungai Bengawan solo agar waspada dengan kemungkinan terburuk.
"Kami imbau warga di bantaran sungai untuk tetap waspada dan selalu update perkembangan debit air sungai," pesannya.
Dengan kondisi Bengawan Solo yang ketinggian airnya terus naik, BPBD melakukan langkah-langkah persiapan dengan di antaranya melakukan pengecekan kayu-kayu yang digunakan untuk pintu doorlock di rumah-rumah warga di sepanjang tanggul di Kelurahan Jetak, Ledok Wetan, dan Banjarjo.
Selain itu, sebanyak 500 sak diisi pasir (sandbag) juga telah disiapkan oleh para petugas BPBD Bojonegoro guna mengantisipasi jika terjadi luberan Bengawan Solo.
"Kita juga sudah lakukan pengecekan pintu doorlock di beberapa kelurahan di antaranya Jetak, Ledok Wetan, dan Banjarjo. Ada sekitar 36 pintu, yang sudah ada pintu kayu doorlock 6 pintu, dan yang lainnya tidak ada doorlock," ujar Agus Purnomo, petugas BPBD Bojonegoro.
Data yang dihimpun detikJatim, di beberapa kota di wilayah hulu, di antaranya, Solo, Ponorogo, Madiun, Ngawi, dan Bojonegoro terjadi hujan deras mulai sore tadi.
Sementara itu, Forkopimda Ngawi saat ini menyatakan status siaga 2 bencana banjir. Ini mengingat Sungai Madiun telah meluap di persawahan di Kecamatan Kwadungan dan Pangkur.
"Ngawi siaga 2 banjir. Sungai Madiun sudah meluap di jalan perkampungan dan persawahan," ujar Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputra saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis (16/2/2023).
Status siaga 2 banjir, kata Dwiasi, mengingat pintu air waduk Gajah Mungkur telah dibuka dan dipastikan menuju Ngawi melalui Bengawan Solo. Apalagi saat ini sebagaian wilayah Solo sudah mulai banjir.
"Waduk Gajah Mungkur dibuka jadi kemungkinan akan segera sampai Ngawi," kata Dwiasi.
Per pagi ini, Jumat (17/2/2023), Sungai Madiun dan Bengawan Solo yang melintasi Kabupaten Ngawi meluap hingga membanjiri 18 desa di 7 kecamatan. Dampaknya, tanaman padi seluas sekitar 195 hektare diprediksi gagal panen.
"Data kami sudah masuk ada 18 desa di 7 kecamatan sawah terdampak banjir total 195 hektare diprediksi gagal panen," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ngawi Supardi.
Dari 195 hektare lahan padi di 18 desa 7 kecamatan tersebut, kata Supardi, paling luas terendam banjir berada di Kecamatan Kwadungan mencapai 80 hektare dan Kecamatan Pangkur 70 hektare serta Kecamatan Ngawi 25 hektare. Kemudian disusul Kecamatan Padas 8 hektare, Kecamatan Geneng 5 hektare, dan Kecamatan Padas 1 hektare.
"Rata-rata terendam hampir tiga hari ini karena banjir kiriman dari Ponorogo lewat sungai Madiun dan Bengawan Solo juga," kata Supardi.
(hil/dte)