KLHK Resmikan Fasilitas Pengolahan Limbah B3 Terbesar di Indonesia Timur

KLHK Resmikan Fasilitas Pengolahan Limbah B3 Terbesar di Indonesia Timur

Eko Sudjarwo - detikJatim
Jumat, 27 Jan 2023 23:55 WIB
Menteri KLHK resmikan fasilitas pengolahan limbah B3 di Lamongan.
Kementerian LHK resmikan fasilitas pengolahan limbah B3 di Lamongan. (Foto: Istimewa/Dok. Kominfo Lamongan)
Lamongan -

Kini Jawa Timur memiliki fasilitas pengolahan limbah B3 terbesar di Indonesia timur, yang berada di Lamongan. Fasilitas pengolahan dan pengelolaan limbah di Desa Tlogoretno, Kecamatan Brondong itu diresmikan Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (KLHK) RI.

Dirjen Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup Rosa Vivien Ratnawati mengatakan bahwa industri pengelolaan limbah B3 merupakan bisnis masa depan di Indonesia.

Saat ini, kata Rosa, Indonesia membuka peluang investasi jasa pengelolaan limbah B3 dan nonB3. Sebab, limbah B3 dan sampah tidak lagi dianggap hanya residu, tetapi dapat menjadi recycle bahan baku produksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemerintah Indonesia, khususnya PSLB3 berupaya menjadikan limbah B3 dan sampah sebagai bagian dari ekonomi, sehingga tidak ada yang terbuang," kata Rosa saat meresmikan beroperasinya PT Dowa Eco System Indonesia (DESI), perusahaan industri di bidang pengelolaan limbah B3 di Lamongan, Jumat (27/1/2023).

Dalam kunjungan pendahuluan akhir 2022 lalu Rosa menilai DESI sangat layak untuk menjadi proyek percontohan nasional. Rosa mengatakan, DESI sangat memikirkan safety sehingga masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan dampak negatif bagi lingkungan di sekitarnya.

ADVERTISEMENT

Rosa tetap berharap agar perusahaan tetap menjaga hubungan baik dengan masyarakat sekitar karena tanpa dukungan masyarakat, perusahaan tidak akan berjalan.

"Semua sudah melalui proses penelitian. Dari temuan di lapangan, DESI bagus sekali dan persyaratannya melebihi aturan persyaratan yang ditetapkan pemerintah," ujarnya.

Manajer Operasional DESI Sonny Kartika mengatakan bahwa DESI yang dimiliki oleh perusahaan Jepang Dowa Eco System Co Ltd dan Modern Asia Environmental Holdings Pte. Ltd itu menyediakan layanan terintegrasi dalam pengelolaan limbah industri.

Beberapa layanan itu di antaranya pengumpulan, pengolahan, pemanfaatan dan penimbunan limbah di fasilitas penimbunan akhir. Sonny menyebut, DESI 100% siap beroperasi sehingga bisa diresmikan.

Sonny juga yakin, kehadiran DESI di Jatim semakin memudahkan dan mendekatkan pengelolaan limbah dengan kalangan industri di Jatim khususnya, serta industri yang ada di wilayah Timur Indonesia umumnya.

"Untuk melihat bagaimana DESI ini dalam pengelolaan limbah industri, bisa dilihat dari aktivitas sister company-nya yang ada di Bogor, PPLI (Prasadha Pamunah Limbah Industri-red) yang sudah hampir 30 tahun beroperasi di Indonesia," katanya.

Dalam acara peresmian itu Direktur Takanobu Tachikawa menjelaskan bahwa DESI bekerja untuk mengelola limbah B3 dengan teknologi berstandar internasional demi meminimalisasi kerusakan lingkungan. Perusahaan itu berkembang di Jepang selama 140 tahun dan masuk ke Indonesia 14 tahun lalu.

"Kami mengutamakan pelayanan 4R. Yakni reduce, reuse, recycle dan recovery. Untuk mewujudkan konsep itu pengelolaan limbah yang layak wajib tersedia dan kami berkontribusi untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik dalam pengelolaan limbah," ujar Takanobu Tachikawa.

Hal senada diungkapkan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi. Ia mengungkapkan bahwa Pemkab Lamongan mendukung serta mendorong iklim investasi industri pengelolaan limbah B3 di Lamongan.

Menurut Pak Yes, hal itu bisa menjadi pemantik bagi industri lain untuk berinvestasi di Lamongan. Terlebih, PT. DESI menjadi pilot project green industry di Kabupaten Lamongan yang masuk pada kawasan Gerbangkertosusila. Hal itu menjadi poin positif bagi Lamongan dalam hal efisiensi pengelolaan limbah B3.

"Semakin dekatnya fasilitas pengelolaan limbah B3 menjadikan industri lain sebagai penghasil limbah akan semakin mudah mengelola limbah baik dari sisi jarak dan biaya dan ini mendukung komitmen pengelolaan limbah B3 menjadi lebih baik lagi," imbuh Pak Yes.

Ia berharap PT DESI berkomitmen untuk tetap menjaga hubungan baik melalui komunikasi dan interaksi dengan masyarakat sekitar, serta menjaga lingkungan dan pembangunan berkelanjutan untuk mendukung ekonomi dan ekologi di Lamongan.

Untuk diketahui, DESI berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 32 hektare dan memiliki laboratorium uji limbah serta menerapkan metode pengelolaan limbah dengan teknologi yang dipakai industri pengelolaan limbah di negara maju.

Tersedia fasilitas penimbunan akhir untuk mengubur limbah yang telah dihilangkan sifat racun dan bahaya. Selain itu, DESI juga menyerap tenaga kerja masyarakat setempat dan program CSR demi mendukung pengembangan dan perekonomian lokal.




(dpe/dte)


Hide Ads