Regional Indonesia Timur Subholding Pertamina Pertahankan Proper KLHK

Regional Indonesia Timur Subholding Pertamina Pertahankan Proper KLHK

Denza Perdana Kurniaputra - detikJatim
Selasa, 25 Feb 2025 03:00 WIB
Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina pertahankan penghargaan tertinggi Proper KLHK.
Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina pertahankan penghargaan tertinggi Proper KLHK. (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina konsisten menerapkan inovasi pengelolaan lingkungan hidup dan inovasi sosial sebagai solusi masalah kaum rentan di wilayah timur Indonesia. Peran itu diganjar penghargaan tertinggi Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Proper) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Penghargaan itu diberikan kepada anak perusahaan di bawah Regional Indonesia Timur yakni PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore, PT Pertamina EP Sukowati Field, PT Pertamina EP Donggi Matindok Field, dan JOB Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi. Selain itu, PT Pertamina EP Papua Field juga meraih penghargaan beyond compliance Proper Hijau.

"Selain berperan mendukung keberlanjutan pasokan energi melalui operasi dan eksplorasi hulu migas, kami berkomitmen untuk mewujudkan keberlanjutan lingkungan dan sosial dalam kerangka ESG (Environmental, Social & Governance). Melalui inovasi di bidang lingkungan dan sosial yang telah kami terapkan, kami berharap dapat menjadi bagian untuk mewujudkan keberlanjutan, termasuk berkontribusi pada agenda internasional Sustainable Development Goals (SDGs)," jelas Direktur Regional Indonesia Timur, Arifin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PHE WMO mengimplementasikan inovasi sosial Program Eco-Edufarming, aplikasi pertanian regeratif berbasis teknologi tepat guna sebagai upaya rehabilitasi lahan kering di Desa Bandangdaja Kec amatan Tanjungbumi.

Program ini berhasil meningkatkan produktivitas 6,7 hektar lahan kering dan memanfaatkan 95,8 ton limbah ternak untuk pupuk organik, serta lebih dari 6 ton cocopeat per tahun yang dimanfaatkan untuk membantu penghematan air dengan menggunakan sistem pertanian regeneratif berbasis teknologi tepat guna. Program ini juga mampu mengembangkan budidaya melon dengan sistem Machida yang 1 pohonnya mampu menghasilkan lebih dari 20 buah.

ADVERTISEMENT

Pertamina EP Sukowati Field melalui Program Prabu Kresna berhasil meningkatkan kapasitas petani Desa Rahayu, Kabupaten Tuban untuk menerapkan Sistem Pertanian Organik metode System of Rice Intensification (SRI), yang merupakan penerapan pertama kali di kabupaten tersebut. Inovasi tersebut bahkan berhasil mendongkrak pendapatan petani gurem menjadi Rp10,2 juta per musim dan penghematan produksi pertanian Rp2,8 juta/Ha/musim.

"Kami selalu berupaya melaksanakan operational excellence guna mewujudkan keberlanjutan. Peringkat PROPER EMAS yang kami terima merupakan wujud nyata atas keberhasilan perusahaan melakukan pengelolaan aspek lingkungan hidup dan sosial yang baik," kata GM Zona 11, Zulfikar Akbar dalam keterangan tertulis yang diterima detikJatim, Senin (24/2/2025).

Pertamina EP Donggi Matindok Field mengusung inovasi sosial Simpul Emas (Sistem Pengolahan Madu dan Ekowisata Berbasis Masyarakat) di Desa Leme-Leme Darat, Kabupaten Banggai Kepulauan yang menyasar Masyarakat Adat Togong Tanga. Inovasi ini mencakup pengembangan kawasan konservasi berbasis masyarakat adat, pemanfaatan hutan berbasis apikultur, dan pengembangan eko-edu wisata minat khusus.

Keberhasilan pelaksanaan program ini mendorong masyarakat adat Togong-Tanga melakukan replikasi di 6 desa lainnya yaitu Desa Unu, Desa Olusi, Desa Mangais, Desa Meselesek, Desa Alul, dan Desa Komba-Komba. Selain itu, melalui inovasi ini Perusahaan turut berbagi pengetahuan melalui penciptaan mesin pasteurisasi dan vacuum cooling untuk mengolah madu yang turut mengadopsi proses produksi di dalam Central Processing Plan.

JOB Tomori mengusung program Pertanian Berkelanjutan Petani Banggai (Panutan Banggai) di Desa Sumberharjo, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah untuk menyelesaikan masalah kegagalan panen yang dialami para petani melalui implementasi serangkaian kegiatan seperti Serak Sulawesi Pahlawan Cegah Kematian Petani (Sersan Cemani), Kompos Bikin Hidup Lebih Baik (Pos Bidik), Pompa Air Tenaga Kincir Angin, dan Eko-Eduwisata Burung Hantu.

Program ini menyasar 5 kelompok rentan, yaitu 100 orang petani pemilik, 25 orang buruh tani, 4 orang kelompok usaha kecil, 74 orang fakir miskin, dan 20 orang anak-anak.

Program ini berkontribusi pada penurunan kerugian para petani dari 50-80% per hektar menjadi 5-10% per hektar, dan mengurangi emisi GRK sebesar 58 TonCO2/Tahun. Selain itu, Program ini ikut serta dalam upaya konservasi dan peningkatan keanekaragaman hayati yakni peningkatan populasi burung hantu sebanyak 82 ekor.

"Capaian PROPER EMAS juga merupakan bukti bahwa perusahaan telah mampu memberikan kontribusi dalam penyelesaian permasalahan sosial dan isu lingkungan yang ada di sekitar wilayah operasi perusahaan. Semoga dengan capaian ini, kami dapat meningkatkan sinergi dengan pemangku kepentingan untuk mendukung operasi migas yang aman dan ramah lingkungan," kata GM Zona 13, Andry Sehang.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads