Hujan abu menerjang Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, usai Gunung Semeru kembali mengeluarkan awan panas guguran (APG). Peristiwa itu terjadi Kamis (8/12/2022) sekitar pukul 19.30 WIB.
Tim relawan mendengar suara letupan dari Gunung Semeru. Ia bersama timnya pun segera turun dari lokasi pemantauan tersebut diikuti cuaca mendung yang sempat menyulitkan pantauan ke puncak Semeru.
Berikut Fakta-faktanya:
1. Semeru Muntahkan Awan Panas Dibarengi Hujan Abu Pekat
Anggota Senior Tim Rescue Ikatan Remaja Anti Narkotika Pecinta Alam (Irannala) yang akrab disapa Gun menceritakan bahwa sekitar pukul 19.30 WIB Semeru kembali erupsi mengeluarkan APG. Dirinya sendiri saat itu berada di lokasi pemantauan yang cukup dekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi kebetulan kami siaga di lokasi yang cukup dekat. Sekitar 7 atau 9 kilometer dengan Jonggring Saloka (kawah Semeru). Tadi sempat erupsi jam 19.30 WIB. Kami sedang pemantauan visual (secara langsung)," ujarnya kepada detikJatim, Jumat (9/12/2022) dini hari.
2. Tim Relawan Mendengar Suara Letupan dari puncak Semeru
Saat erupsi pukul 19.30 WIB, tim relawan mendengar suara letupan dari puncak Semeru. Ia bersama timnya pun segera turun dari lokasi pemantauan tersebut diikuti cuaca mendung yang sempat menyulitkan pantauan ke puncak Semeru.
"Setelah ada letupan kami bergeser turun bersamaan awan mendung. Sekitar jam 20.30 WIB mulai hujan. Jadi hujan itu deras, berhenti, deras, berhenti. Sampai beberapa kali. Nah kebetulan di jalur lava itu masih ada sisa endapan vulkanik, akhirnya mudal, jadi hujan abu," kata Gun.
3. Tim Relawan Tolong Warga Terjebak Abu Pekat Semeru
Gunung Semeru kembali mengeluarkan awan panas guguran (APG). Saat bersamaan terjadi hujan abu pekat, Kamis (8/12/2022) pukul 20.30 WIB.
Tim relawan yang berada di 7-9 KM Jonggring Saloka (kawah Semeru) tidak bisa melihat sekeliling. Khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, mereka meninggalkan lokasi. Saat itulah tim relawan melihat warga terjebak hujan abu.
4. Tim Relawan Senter-Fokuskan Cahaya ke Warga yang Terjebak Abu Pekat Semeru
Tim relawan menyalakan senter memantau situasi sekitar lokasi saat menyelamatkan diri dari hujan abu dan awan panas Semeru. Saat itulah tim relawan melihat warga terjebak hujan abu.
Mereka berteriak agar warga tersebut segera mencari tempat yang lebih aman dengan menyenter lokasi warga terjebak. "Kita bantu mengevakuasi warga dengan memberikan cahaya senter difokuskan ke yang bersangkutan," tambahnya.
"Itu orangnya itu. Menjauh! Woi, pak, menjauh, pak!" teriak salah satu relawan, seperti yang dilihat detikJatim.
Relawan juga meneriaki orang itu agar menghindar ke warung terdekat. "Mending nang warung ae! Woi, Pak, mending nang warung ae! (Pergi ke warung aja! Woi, Pak, pergi ke warung aja!"
5. Warga Terjebak Hujan Abu Berhasil Diselamatkan Relawan
Tim relawan akhirnya lega saat warga tersebut berhasil dievakuasi. Setelah diteriaki menjauh, warga tersebut mematuhi saran para relawan.
Para relawan akhirnya berhasil membawa warga tersebut menjauh dan menuju pengungsian.
6. Hujan Abu Muncul Saat Endapan Lahar Dingin Aliran Lava Semeru Diguyur hujan
Hujan abu ini dibarengi dengan hujan deras mengguyur lereng Semeru. Akibatnya, sisa endapan lahar dingin di aliran lava Semeru yang terguyur hujan deras membuatnya kembali terangkat menjadi hujan abu.
"Setelah ada letupan kami bergeser turun bersamaan awan mendung. Sekitar jam 20.30 WIB mulai hujan. Jadi hujan itu deras, berhenti, deras, berhenti. Sampai beberapa kali," kata Anggota Senior Tim Rescue Ikatan Remaja Anti Narkotika Pecinta Alam (Irannala) yang akrab disapa Gun, Jumat (9/12/2022).
Saat itu, tambah dia, di jalur lava Semeru ada sisa endapan abu vulkanik. Otomatis abu yang mengendap terangkat dibawa air hujan.
"Nah kebetulan di jalur lava itu masih ada sisa endapan vulkanik, akhirnya mudal (Keluar semua), jadi hujan abu," jelasnya.
7. Dua Desa Terdampak Abu Vulkanik Saat Semeru Muntahkan Awan Panas
Dua desa di lereng Semeru terdampak hujan abu setelah Gunung Semeru memuntahkan guguran awan panas (APG). Hujan abu terjadi pukul 20.30 WIB, Kamis (8/12/2022).
Dua desa yang paling terdampak yakni Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo dan Kampung Renteng dan Kajar Kuning di Desa Sumber Wuluh, Candipuro.
Pekatnya hujan abu di dua desa tersebut membuat relawan yang ada di lokasi mengabadikan situasi tersebut. Situasi itu membuat jarak pandang terbatas memaksa para relawan menyalakan senter untuk memantau situasi sekitar.
8. Semeru Tercatat Alami 24 Kali Letusan
Usai erupsi dan mengeluarkan awan panas serta hujan abu, Kamis (8/12/2022) malam, tercatat Semeru mengalami 7 kali embusan asap, mulai pukul 00.00 WIB-06.00 WIB.
"Untuk perkembangan Gunung Semeru masih di level IV Awas. Guguran lava pijar terlihat saat malam hari atau menjelang petang. Tercatat Semeru mengalami 7 kali embusan asap," jelas petugas Pusdalops BPBD Kabupaten Lumajang, Danial, seperti dilansir detikJatim.
Warga setempat masih tidak diperbolehkan mendekat ke puncak Semeru. Sebab, guguran lava pijar juga masih mengalir.