.webp)
Banjir lahar Gunung Semeru kembali menerjang. Kali ini terjadi di aliran sungai Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Lumajang.
Akibatnya, puluhan truk penambang pasir terjebak. Truk-truk tersebut terjebak saat hendak keluar dari lokasi tambang.
Tak hanya truk penambang pasir, sejumlah motor warga pun tak bisa melintas. Karena hal ini, warga gotong royong dengan menggotong motor menerobos banjir lahar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banjir lahar Semeru ini terjadi Rabu (8/1) sekitar pukul 16.00 WIB. Banjir lahar ini terjadi seiring dengan curah hujan yang meningkat.
BPBD kabupaten Lumajang menghimbau kepada para penambang untuk menghentikan aktifitas pertambangan saat terjadi hujan. Karena banjir lahar bisa membahayakan keselamatan.
"Aktifitas penambang untuk waspada karena saat ini musim penghujan. Saat terjadi hujan agar para penambang menghentikan aktifitas pertambangan karena dikhawatirkan terjadi banjir lahar," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lumajang Yudhi Cahyono kepada detikJatim Rabu (8/1/2025).
Sementara itu, perangkat Desa Jugosari Murtopo mengatakan banjir lahar juga mengakibatkan warga terisolir. Salah satu titik berada di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari.
"Selain sejumlah truk yang terjebak banjir lahar, jembatan limpas juga tertimbun sehingga warga dusun Sumberlangsep terisolir," ujar Murtopo.
(abq/iwd)
