Hari ini merupakan Hari AIDS Sedunia. AIDS adalah sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus.
Virus itu bernama Human Immunodeficiency Virus (HIV). HIV merupakan virus yang memperlemah kekebalan tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini rentan terhadap infeksi.
Gejala AIDS
Dalam situs resmi RSUD dr Mohammad Soewandhie Surabaya disebutkan, ada empat kategori gejala AIDS. Berikut ini penjabarannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Stadium 1
- Gejala awal masih tidak terasa, atau disebut dengan fase infeksi HIV asimtomatik.
Stadium 2 (daya tahan tubuh ODHA mulai menurun)
- Penurunan berat badan tanpa sebab.
- Infeksi saluran pernapasan seperti siunusitis, bronkitis, radang telinga tengah (otitis) dan radang tenggorokan.
- Infeksi jamur pada kuku dan jari-jari.
- Herpes zoster yang timbul bintil kulit berisi air dan berulang dalam lima tahun.
- Gatal pada kulit
- Dermatitis seboroik atau gangguan kulit yang menyebabkan kulit bersisik, berketombe, dan berwarna kemerahan
- Radang mulut dan stomatitis (sariawan di ujung bibir) yang berulang
Stadium 3 (gejala-gejala infeksi primer yang khas)
- Diare kronis yang berlangsung lebih dari satu bulan tanpa penyebab yang jelas.
- Penurunan berat badan kurang dari 10 persen berat badan sebelumnya, tanpa penyebab yang jelas.
- Demam yang terus hilang dan muncul selama lebih dari satu bulan.
- Infeksi jamur di mulut (Candiasis oral).
- Muncul bercak putih pada lidah yang tampak kasar, berombak dan berbulu.
- Tuberkulosis paru.
- Radang mulut akut, radang gusi dan infeksi gusi (periodontitis) yang tidak kunjung sembuh.
- Penurunan sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Stadium 4 (pembengkakan kelenjar limfa di seluruh tubuh dan gejala infeksi oportunistik)
- Pneumonia pneumocystis dengan gejala kelelahan berat, batuk kering, sesak napas, dan demam.
- Penderita semakin kurus dan mengalami penurunan berat badan lebih dari 10 persen.
- Infeksi bakteri berat, infeksi sendi dan tulang serta radang otak.
- Infeksi herpes simplex kronis yang menimbulkan gangguan pada kulit kelamin dan di sekitar bibir.
- Tuberkulosis kelenjar.
- Infeksi jamur di kerongkongan sehingga membuat kesulitan untuk makan.
- Sarcoma Kaposi atau kanker yang disebabkan oleh infeksi virus human herpesvirus 8 (HHV8).
- Toxoplasmosis cerebral yaitu infeksi toksoplasma otak yang menimbulkan abses di otak.
- Penurunan kesadaran. Kondisi tubuh ODHA sudah sangat lemah sehingga aktivitas terbatas dilakukan di tempat tidur.
Diagnosis Dini
Mengutip situs resmi RSUD dr Loekmonohadi Kabupaten Kudus, ada dua cara untuk mendiagnosis dini virus HIV:
- Memperbanyak layanan testing HIV, Provider Initiative Testing and Counseling (PITC).
- Tes untuk: pengguna narkoba suntikan, pasangan seksual, IMS, TBC, ibu hamil, anak yang lahir dari ibu HIV positif.
Pengobatan Dini dengan ARV
Dalam situs resmi Kementerian Kesehatan dijelaskan, ARV adalah kepanjangan dari Antiretroviral. Di Indonesia, kurang lebih ada 40 jenis obat antiretroviral. Salah satunya dolutegravir.
Upaya ini diharapkan dapat mengurangi risiko penularan HIV dan AIDS. Selain itu menghambat perburukan infeksi oportunistik, meningkatkan kualitas hidup penderita HIV, dan menurunkan jumlah virus (viral load) dalam darah sampai tidak terdeteksi.
Penanganan yang ada hingga saat ini dapat memperlambat laju perkembangan HIV. Namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan. Maka dari itu, upaya pencegahan harus benar-benar dilakukan.
Pencegahan HIV
HIV ditularkan melalui kontak langsung antara aliran darah dengan cairan tubuh yang mengandung HIV. Seperti darah, air mani, cairan vagina, dan air susu ibu.
Berikut ini upaya pencegahan sederhana yang dapat dilakukan detikers di rumah atau sekolah:
- Saling setia terhadap pasangan, hindari berganti-ganti pasangan.
- Hindari penggunaan narkoba terutama melalui jarum suntik
- Edukasi HIV yang benar mengenai cara penularan, pencegahan, dan pengobatannya, dapat membantu mencegah penularan HIV di masyarakat.
(sun/iwd)