Jawa Timur memiliki 7 sesar aktif. Salah satunya di Kabupaten Banyuwangi. Sesar itu dikenal sebagai sesar Wongsorejo.
Sesar ini terbentuk sekitar 300 ribu tahun yang lalu dan saat ini tertutupi endapan hasil letusan Gunung Ijen purba yang terjadi 70 ribu tahun lalu.
Sesar ini memanjang sekitar 10 km di wilayah Desa Alasbulu, Kecamatan Wongsorejo. Atau berada sekitar 30 kilometer dari pusat kota Banyuwangi.
"Gunung Ijen Purba berumur 300 ribu tahun lalu, maka kami bisa ukur umur sesar ini pasti lebih muda dari 300 ribu tahun lalu," ujar Ketua Harian Geopark Ijen Abdillah Baraas.
Sesar atau Fault adalah kondisi bidang patahan atau rekahan pada batuan akibat kegiatan tektonik lempeng bumi.
Sesar berpotensi merusak bila terjadi gempa tektonik yang berasal dari kegiatan tumbukan lempeng Indo-Australia dan Eurasia yang ada di selatan Banyuwangi.
Abdillah menambahkan sesuai letak geografisnya nama sesar itu adalah Sesar Wongsorejo. Dan dia memastikan bahwa sesar tersebut masih aktif.
Sebagai gambaran, sesar memiliki beberapa jenis berdasarkan pergerakannya. Ada sesar turun, sesar naik, dan sesar mendatar. Sesar Wongsorejo menurutnya jenis sesar turun.
Pola pergerakannya yakni bidang batuan bergerak ke bawah atau ambles mengikuti bidang sesar.
"Sesar Wongsorejo sampai saat ini masih aktif. Magnitudonya 5,7 dengan kecepatan gerak 0,3 mm per tahun," data ini bisa didapatkan pada Peta Gempa yang dirilis oleh BMKG ataupun Pusgen, kata Abdillah, Jumat (25/11/2022).
Namun, masih ujar Abdillah, dibandingkan dengan beberapa sesar lain di Jawa Timur Sesar Wongsorejo terbilang cukup kokoh.
Itu karena struktur penyusun bebatuan di bawahnya adalah batuan beku. Berbeda dengan Sesar Surabaya yang lebih rentan karena batuan di bawahnya didominasi batuan sedimen.
Baca lengkap di halaman selanjutnya.
(dpe/iwd)