30 Kata-kata Bijak Bahasa Jawa

Rina Fuji Astuti - detikJatim
Selasa, 15 Nov 2022 06:30 WIB
Ilustrasi/Foto: Agto Nugroho/Unsplash
Surabaya -

Berikut ini 30 kata-kata bijak berbahasa Jawa yang bisa Anda resapi. Dengan harapan, semakin hari semakin bijak dalam menjalani kehidupan.

Kadang, kata-kata bijak dibutuhkan dalam situasi tertentu. Terlebih bagi anak muda yang masih minim asam garam kehidupan. Walau pada dasarnya, kebijakan seseorang tidak dapat diukur dari usia.

Berikut kata-kata bijak bahasa Jawa:

1. Sak apik-apike wong yen awehi pitulung kanthi cara dedemita (Sebaik-baiknya orang adalah yang memberi pertolongan secara sembunyi-sembunyi).

2. Nek wes niat kerjo iku ojo golek perkoro, nek wes diniati golek rejeki iku ora usah golek rai (Kalau sudah niat bekerja itu jangan cari perkara, kalau sudah diniati cari rezeki itu tidak usah cari muka).

3. Ben akhire ora kecewa, dewe kudu ngerti kapan wektune berharap lan kapan wektune kudu mandeg (Agar akhirnya tidak kecewa, kita harus mengerti kapan waktunya berharap dan kapan waktunya harus berhenti).

4. Ngundhuh wohing pakerti (Apa pun yang kita lakukan akan membuahkan hasil yang sepadan).

5. Adigang, adigung, adiguna (Mengandalkan kekuatan, kekuasaan dan kepintarannya).

6. Tresna kanggo manungsa mung amerga katresnane marang Gusti Allah sing nyipta'aken manungsa! (Cinta kepada seorang manusia hanya dikarenakan kecintaan kepada Allah Tuhan Semesta Alam yang telah menciptakan manusia).

7. Witing tresno jalaran soko kulino. Witing mulyo jalaran wani rekoso. (Bahwa cinta itu tumbuh lantaran ada kebiasaan. Kemakmuran itu timbul karena berani bersusah dahulu).

8. Ambeg utomo, andhap asor (Selalu menjadi yang utama tetapi selalu rendah hati).

9. Wong sabar rejekine jembar, ngalah urip luwih berkah (Orang sabar rezekinya luas, mengalah hidup lebih berkah).

10. Aja dadi uwong sing rumangsa bisa lan rumangsa penter. Nanging dadiya uwong sing bisa lan pinter rumangsa. (Jangan jadi orang yang merasa bisa dan merasa pintar, tetapi jadilah orang yang bisa dan merasa pintar).

11. Dane lamun tan miraos yen amuwus, luwung umandela, ananging ingkang semu wingit, myang den dumeh ing pasmon semu dyatmika (Jika merasa bicaranya tidak berisi, lebih baik diamlah, terutama untuk hal-hal yang penting dan mendalam, bersikaplah tenang).

12. Akeh cara dienggo bahagia, salah sijine ngeculke uwong sing nyia-nyiake kowe (Banyak cara untuk bahagia, salah satunya melepaskan orang yang menyia-nyiakan kamu).

13. Becik ketitik, ala ketara (Perbuatan baik akan selalu dikenali, dan perbuatan buruk nantinya juga akan diketahui juga).

14. Kakehan gludug kurang udan (Terlalu banyak bicara namun tidak pernah memberi bukti).

15. Sepi ing pamrih, rame ing gawe (Melakukan pekerjaan tanpa pamrih).

16. Nabok nyilih tangan (Menggambarkan orang yang tidak berani menghadapi musuhnya dan meminta bantuan orang lain diam-diam).

17. Urip iku urup (Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain di sekitar kita. Sekecil apa pun manfaat yang kita berikan, jangan sampai menjadi orang yang meresahkan masyarakat).

18. Aja gumunan, aja getunan, aja kagetan, aja aleman (Jangan mudah terheran-heran, jangan mudah menyesal, jangan mudah terkejut-kejut, jangan manja).

19. Ana dina, ana upa (Tiap perjuangan selalu ada hasil yang nyata).

20. Anak polah bapa kepradah (Anak berulah, Bapak kena imbasnya).

21. Dandhang diunekake kuntul, kuntul diunekake dandhang (Perkara yang buruk dianggap baik, sedangkan yang baik dianggap buruk).

22. Dhuwur wekasane, endhek wiwitane (Kesengsaraan yang membuahkan kemuliaan).

23. Zaman iku owah gingsir (Ruang, waktu, serta zaman akan selalu dinamis dan berubah).

24. Wani silit, wedi rai (Seorang pengecut yang hanya berani di belakang, namun takut ketika behadapan secara langsung).

25. Beda-beda pandumaning dumadi (Tuhan Yang Maha Adil memberikan anugerah yang adil kepada seluruh makhluk ciptaan-Nya).

26. Manungsa iku kanggonan sipating Pangeran (Manusia itu memiliki sifat Tuhan).

27. Yen wedi aja wani-wani, yen wani aja wedi-wedi (Jadilah engkau pribadi yang mempunyai prinsip, tegas dan tidak ragu-ragu).

28. Diobong ora kobong, disiram ora teles (Menjadi pribadi yang ulet, tekun, tangguh menghadapi segala ujian dan rintangan, hingga berhasil merengkuh kemuliaan serta kejayaan).

29. Urip iku koyo kopi, yen ndak iso nikmati rasane panggah pait (Hidup itu bagaikan secangkir kopi, jika kalian tidak bisa menikmatinya yang dirasa hanyalah pahit).

30. Aja mbedakake marang sapadha-padha (Hargai perbedaan, jangan membeda-bedakan sesama manusia).



Simak Video "Video: 421 Siswa SD Diedukasi soal Pentingnya Antibiotik Sejak Dini"

(sun/iwd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork