Dampak puting beliung paling parah terjadi di Dusun Mlaten, Sidokepung, Buduran, Sidoarjo. Ratusan rumah warga di 4 RT di lingkungan RW 6 dusun tersebut atapnya rusak sehingga tidak bisa menjadi tempat bernaung pada malam hari ini.
Pantauan detikJatim, suasana di Dusun Mlaten, Sidokepung saat ini masih gelap. Usai terjadinya bencana puting beliung listrik di dusun tersebut masih padam. Sebagian warga tampak berkumpul di Balai RW 6 dusun setempat.
Warga bersama sejumlah petugas BPBD Sidoarjo dan gabungan petugas Pemkab Sidoarjo menyiapkan bangunan Balai RW 6 dengan luas sekitar 10x20 meter tersebut sebagai tempat penampungan sementara bagi warga yang rumahnya rusak parah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali yang akrab disapa Gus Muhdlor sempat berkunjung ke Balai RW untuk meninjau kelayakan lokasi sebagai tempat pengungsian sementara.
"Cukup lah kalau untuk menampung sementara. Sangat layak. Saya minta instansi terkait malam ini juga menyediakan kebutuhan warga, terutama alat penerangan," ujarnya pada Minggu (23/10/2022) malam.
![]() |
Pantauan detikJatim di lokasi, di balai RW itu sudah ada 1 unit genset sebagai sumber listrik di tengah listrik PLN yang masih padam. Namun, daya genset tersebut diakui tidak terlalu besar.
Karena itulah Gus Muhdlor meminta BPBD Sidoarjo menyiapkan genset yang lebih mumpuni beserta segala kebutuhan warga yang rumahnya terdampak puting beliung.
Tidak hanya BPBD, Muhdlor juga meminta instansi terkait segera menyiapkan kebutuhan makanan bagi warga terdampak yang belum bisa melakukan aktivitas memasak karena rumahnya rusak diterjang puting beliung.
"Malam ini juga akan kami penuhi kebutuhan makanan berupa nasi bungkus bagi warga terdampak yang belum bisa melakukan aktivitas dapur atau memasak. Kalau dapur umum masih dipikirkan untuk besok," katanya.
Gus Muhdlor membenarkan bahwa dampak paling parah puting beliung siang tadi melanda warga Dusun Mlaten, Sidokepung. Ratusan rumah warga Dusun Mlaten tersebar di 4 RT di lingkungan RW 6 rusak diterjang angin. Yakni di RT 22, RT 23, RT 24, dan RT 25.
"Dampak terparah terutama terjadi di RT 23, RW 6, Dusun Mlaten Sidokepung ini," ujar Gus Muhdlor.
(dpe/fat)