Ratusan rumah warga Dusun Mlaten, Desa Sidokepung, Kecamatan Buduran, Sidoarjo rusak disapu puting beliung. Warga mengaku ketakutan saat bencana itu terjadi.
Puting beliung itu menyapu ratusan rumah hingga atapnya berterbangan. Pada saat itulah warga mengaku ketakutan. Seperti dalam video amatir warga yang beredar, warga saat itu hanya bisa menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa.
Ida Wati (43), salah seorang warga RT 23, RW 6 Dusun Mlaten yang rumahnya turut terimbas embusan puting beliung menyebutkan bagaimana bencana itu membuat warga setempat ketakutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menceritakan bakda Asar hari ini melihat mendung hitam pekat datang dari arah selatan atau sekitar Sidoarjo Kota. Mendung itu berjalan ke Dusun Mlaten hingga turun hujan deras disertai petir.
Tidak berselang lama, angin mulai berembus kencang. Hingga angin puting beliung memorak-porandakan puluhan hingga ratusan rumah terutama di RW 6 dusun itu.
"Awalnya mendung gelap, hujan deras lalu angin kencang. Saat angin itu bertiup, atap rumah warga itu berterbangan. Ada genting, seng, termasuk triplek beterbangan sehingga warga ketakutan. Ibu-ibu pada nangis," ujarnya kepada detikJatim, Minggu (23/10/2022).
Ia sempat melihat warga keluar dari rumah masing-masing hendak menyelamatkan diri. Namun, saat menyadari di luar rumah itu material atap berterbangan warga pun akhirnya kembali masuk ke dalam rumah.
"Jadi pada saat tahu di luar situasinya malah lebih mengkhawatirkan warga akhirnya balik masuk ke rumah. Berlindung di dalam rumah," ujar Ida.
Rizal (23) warga di RT yang sama menyebutkan bahwa peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.40 WIB. Angin kencang itu rata-rata merusak atap rumah warga setempat. Ia yang menyebutkan setidaknya ada 100-an rumah warga yang terkena dampak bencana puting beliung.
"Empat RT ada 100 rumah yang rusak, rata-rata rusaknya pada atap rumah," kata Rizal kepada detikJatim, Minggu (23/10/2022).
Ia menjelaskan bahwa pada saat kejadian itu masyarakat ketakutan dan sempat berhamburan keluar rumah berupaya menyelamatkan diri. Namun di luar rumah itu situasi sama-sama tidak menguntungkan.
"Masyarakat pada takut pak, warga sempat berhamburan keluar rumah. Tapi karena banyak genting yang berhamburan masyarakat kembali masuk rumah lagi," ujar Rizal.
Tidak hanya merusak rumah warga, angin kencang itu juga memutus sejumlah kabel listrik hingga sebagian tampak menjuntai. Akibatnya hingga sekitar pukul 17.30 WIB kawasan Dusun Mlaten gelap gulita karena listrik dipadamkan.
(dpe/fat)