Kata Pakar soal Potensi Likuifaksi Tiga Kabupaten di Jatim

Kata Pakar soal Potensi Likuifaksi Tiga Kabupaten di Jatim

Faiq Azmi - detikJatim
Jumat, 14 Okt 2022 13:43 WIB
10 Rumah di Jember Rusak Akibat Gempa M 6,1 di Malang
Ilustrasi dampak gempa (Foto: Yakub Mulyono/detikJatim)
Surabaya -

Tiga kabupaten di Jawa Timur berpotensi terjadi likuifaksi atau perubahan material padat (solid), berupa endapan sedimen atau tanah sedimen jadi cairan (liquid). Tiga kabupaten itu yakni Banyuwangi, Jember, dan Lumajang.

Pakar Geologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Dr Amien Widodo membeberkan soal potensi likuifaksi tersebut.

"Ya memang itu peta dibuat badan geologi beberapa tahun lalu. Jadi ada beberapa daerah di Lumajang, Jember, Banyuwangi. Di daerah itu memang, jadi likuifaksi biasanya terjadi di tanah berpasir," Kata Amien kepada detikJatim, Jumat (14/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amien menjelaskan terkait karakteristik likuifaksi yakni endapan pasir yang halus. Ketika terkena air dan terjadi gempa, endapan pasir itu 'ambles'.

"Jadi endapan pasir yang ukuran halus, di pantai biasanya, endapannya halus, ya seperti (pasir) di pantai. Kalau terkena air, kena gempa dia berubah kayak bubur, lumer mengalir gitu," bebernya.

ADVERTISEMENT

Menurut Amien, di Jatim sebenarnya ada daerah yang juga potensi likuifaksi. Hanya saja status zonanya masih kuning. Sedangkan di Lumajang, Banyuwangi, dan Jember status zonanya merah.

"Kalau menurut peta Jatim itu, yang merah statusnya lebih di tiga daerah. Lainnya datar seperti Surabaya medium menengah. Ya potensi itu sesuai penelitian badan geologi indonesia, ukurannya Indonesia," bebernya.

"Misalnya di Surabaya, Sidoarjo yang daerah datar disebutkan menengah. Mestinya kalau ada penelitian detail itu ada penjelasan potensi menengah itu bisa meninggi atau menurun," sambungnya.

Ia juga mendesak pemerintah melakukan pemetaan jelas soal potensi likuifaksi di Jatim. Terlebih, Jatim merupakan wilayah datar.

"Kalau antisipasi itu dilakukan pemetaan kawasan yang berpasir, jadi dipetakan di seluruh menengah tadi, jadi misalnya di Lumajang, Banyuwangi, Jember itu banyak. Dari peta itu tadi, pemda harus melakukan kajian detail khususnya di daerah kuning dan kita sih harapannya nanti jadi hijau, jadi kecil," bebernya.

"Kalau di daerah datar itu likuifaksi itu masalahnya tidak sebegitu besar, nggak kayak di Palu yang daerah miring. Jadi ambles, menggulung. Kalau di daerah datar itu hanya ambles dikit saja nggak sampai jauh," lanjutnya.

Untuk mengantisipasi likuifaksi di daerah datar, Amien juga memberikan masukan ke pemerintah daerah. Jangan sampai dibiarkan begitu saja hingga menimbulkan hal yang tidak diinginkan.

"Biasanya mudah diatasi kalau nggak tebel tanah pasirnya, ya diganti aja. Misal kayak kita bangun (rumah), ya diuruk dulu. Bisa pakai minipail, seperti itu mengatasinya, secara teknis bisa diatasi, tapi titiknya harus jelas di mana," tandasnya.




(hil/fat)


Hide Ads